Ketahui Ciri-Ciri HIV ketika Pertama Kali Terinfeksi
Gejala awal infeksi HIV ditandai dengan demam, mudah terserang penyakit, hingga penurunan berat badan secara drastis.
DAFTAR ISI
- Apa Gejala Awal Virus HIV?
- Gejala Awal HIV Muncul Kapan?
- Rekomendasi Alat Tes HIV Mandiri
- Dokter yang Bisa Bantu Perawatan HIV
- Pemeriksaan untuk Diagnosis Ciri-Ciri HIV
- Hubungi Admin Whatsapp Halodoc Home Lab untuk Pesan Layanan Skrining PMS
Ketika menginfeksi tubuh, virus HIV yang menjadi penyebab AIDS akan merusak sistem kekebalan tubuh. Virus ini akan masuk, menginfeksi, dan merusak sel CD4 yang merupakan jenis sel darah putih. Inilah sebabnya, kamu perlu tahu apa saja ciri-ciri HIV sehingga bisa segera mendapat penanganan.
Sel CD4 atau nama lainnya adalah sel-T merupakan salah satu bagian penting dari kekebalan tubuh.
Ketika virus HIV menginfeksi dan menghancurkan sel tersebut, maka dampaknya adalah daya tahan tubuh menjadi semakin melemah.
Oleh karena itu, pengidap akan mengalami gejala awal yang muncul dalam rentang waktu 2 hingga 6 minggu setelah terpapar virus.
Apa Gejala Awal Virus HIV?
Sangat penting untuk mengetahui apa saja yang menjadi ciri-ciri HIV/AIDS pada fase awal, sehingga kamu bisa segera melakukan penanganan.
Apa saja ciri-ciri HIV pada tahap awal? Berikut beberapa di antaranya:
1. Demam
Pada fase awal, penyakit ini memiliki sebutan acute retroviral syndrome (ARS) atau sindrom HIV akut.
Gejala HIV dapat berupa demam tinggi dengan suhu mencapai lebih dari 38 derajat Celsius.
Ketika berada pada fase ini, munculnya gejala juga bersama dengan sakit tenggorokan dan rasa lelah berlebihan.
Ada beberapa rekomendasi obat yang dapat digunakan untuk terapi HIV. Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini Jenis dan Rekomendasi Obat HIV yang Perlu Diketahui“
2. Kelelahan juga menjadi salah satu ciri-ciri HIV
Kelelahan kronis terjadi karena respons tubuh terhadap peradangan yang muncul akibat infeksi virus HIV.
Gejala HIV ini rasanya sama seperti tidak enak badan atau radang tenggorokan yang terjadi karena penyakit influenza.
Namun, jika radang tenggorokan terjadi bukan karena infeksi virus, berikut Cara Menangani Radang Tenggorokan yang bisa kamu lakukan.
3. Pembengkakan kelenjar getah bening
Ciri-ciri atau gejala HIV selanjutnya adalah pembengkakan pada kelenjar getah bening. Sebab, kelenjar tersebut merupakan bagian dari sistem kekebalan yang membantu tubuh dalam meredakan peradangan akibat virus.
Pembengkakan kelenjar yang terjadi bisa muncul pada lebih dari dua tempat dengan ukuran lebih dari satu sentimeter.
Pembengkakan ini umumnya terjadi pada leher atau ketiak dalam waktu lebih dari tiga bulan.
HIV bisa menular dan menyebar dengan mudah setelah masuk ke dalam tubuh.
Ketika berada pada fase ini, aliran darah pengidap mengandung virus HIV dalam tingkat tinggi, sehingga meningkatkan peluang penularan penyakit.
Karena tidak semua pengidap mengalami gejala awal HIV, pemeriksaan menjadi satu-satunya cara mengetahui adanya virus dalam tubuh.
Diagnosis juga meningkatkan peluang kesembuhan dan mencegah risiko penularan penyakit ke pasangan seksual mereka.Untuk Cegah Komplikasi, Ini Dokter yang Bisa Bantu Perawatan HIV/AIDS.
Gejala Awal HIV Muncul Kapan?
Sayangnya, tidak banyak yang menyadari bahwa dirinya telah tertular virus HIV sampai infeksi berkembang menjadi sangat serius dan gejala telah bertambah buruk.
Perlu kamu ketahui bahwa ciri-ciri atau gejala HIV pada tahap awal dapat muncul antara dua hingga empat minggu setelah seseorang tertular.
Penyakit ini juga bisa berkembang dalam waktu yang lama dalam tiga tahapan utama, yaitu tahap awal, lalu tahap kedua, dan tahap terakhir atau tahapan paling parah dari infeksi HIV, yaitu penyakit AIDS.
Rekomendasi Alat Tes HIV Mandiri
Kamu bisa melakukan tes HIV sendiri di rumah dengan menggunakan alat tes berikut ini:
1. Onestep HIV Test
OneStep HIV Test adalah alat yang dirancang untuk deteksi awal HIV melalui sampel darah. Alat ini efektif dalam mendeteksi HIV tipe 1 dan tipe 2.
Untuk menggunakan OneStep HIV Test di rumah, ikuti langkah-langkah berikut:
- Ambil cassette berbentuk persegi dan pipet plastik dari kemasan foil.
- Buka kemasan alkohol pad dan usapkan pada jari untuk pengambilan darah.
- Buka tutup lancet, arahkan ke jari yang telah kamu bersihkan dengan alkohol, dan tekan lancet hingga muncul tetesan darah.
- Gunakan pipet plastik untuk mengambil darah, pastikan pipet terisi dengan baik.
- Setelah itu, bersihkan jari dengan alkohol pad.
- Teteskan darah dari pipet ke area berbentuk huruf S pada cassette.
- Tambahkan 1-2 tetes cairan buffer ke area yang telah diberi darah.
- Tunggu 10-15 menit untuk mendapatkan hasil tes.
Perlu kamu ingat, hasil tes dengan alat ini hanya sebagai upaya mendeteksi lebih awal infeksi HIV. Tes ini tidak bisa kamu gunakan untuk menggantikan hasil uji laboratorium resmi.
No. Registrasi Kemenkes RI : AKL 30305718715.
Rentang harga: Rp89.800 – Rp113.500 per piece.
Dapatkan OneStep Test HIV di Toko Kesehatan Halodoc.
Dokter yang Bisa Bantu Perawatan HIV
Jika kamu butuh berdiskusi tentang masalah HIV dan AIDS, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara langsung dengan dokter.
Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun.
Mereka pun memiliki rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
- dr. Siska Damayanti Sp.PD
- dr. Andrea Livina Sp.PD
- dr. Amaranto Santoso Ongko Sp.PD
- dr. Edwin Hadinata Sp.PD
- dr. I Gusti Gede Agung Ngurah Sp.PD
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline. Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Pemeriksaan untuk Diagnosis Ciri-Ciri HIV
Tidak semua pengidap mengalami ciri-ciri HIV awal yang sama. Karena itu, perlu pemeriksaan guna memastikan adanya infeksi virus HIV.
Bahkan, sebagian besar pengidap yang telah terinfeksi bertahun-tahun lamanya tidak menyadari keluhan.
Meski tidak mengalami gejala gejala HIV, pengidap berpotensi tinggi menularkan virus HIV pada orang lain.
Jalan terbaik yang dapat kamu lakukan saat timbul rasa curiga terhadap penyakit ini adalah melakukan tes HIV atau VCT. Nah, berikut Jenis Pemeriksaan untuk Mendeteksi HIV.
Selain pemeriksaan, langkah mencegah penyebaran HIV juga dapat kamu lakukan dengan:
- Hindari penggunaan narkoba dalam bentuk apa pun, terutama pemakaian jarum suntik secara bergantian.
- Tidak mendonorkan darah, plasma, organ tubuh, atau sperma jika positif mengidap HIV.
- Menerapkan seks aman dengan menggunakan kondom.
- Sunat pada pria.
- Melakukan profilaksis pasca pajanan (PEP) dalam 72 jam pertama setelah curiga telah terinfeksi. Prosedur ini dapat mengurangi potensi terinfeksi HIV.
Untuk pengobatan pun biasanya kamu akan diberikan obat ARV.
Informasi lebih lengkap mengenai obat tersebut bisa kamu baca di sini: Mengenal Antiretroviral atau Obat ARV yang untuk Pengobatan HIV/AIDS.
Sementara itu, jika kamu mengalami gejala yang mengarah pada HIV/AIDS, jangan panik dulu.
Kamu bisa melakukan Skrining Penyakit Menular Seksual dari rumah dengan layanan Homecare by Halodoc (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).
Layanan homecare ini adalah tes laboratorium atau paket tes dari Halodoc yang pengambilan sampelnya bisa dilakukan di rumah atau di lokasi mana pun yang kamu pilih. Nah, Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc.
Booking Skrining Penyakit Menular Seksual Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Kamu bisa mendapatkan alat tes HIV dari Toko Kesehatan Halodoc. Tidak perlu khawatir, privasi kamu terjamin aman selama menggunakan layanan Halodoc.
Praktis bukan? Tunggu apa lagi? Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang!