Kenali Cara Tepat Menghitung Masa Kehamilan
Halodoc, Jakarta – Jika calon ibu baru sadar kalau sedang hamil, salah satu pertanyaan pertama yang akan diutarakan adalah, sudah berapa lama usia kandungan tersebut. Sejatinya, mengetahui usia kehamilan sangat penting, untuk membantu calon ibu melacak masa kehamilan tersebut dengan lebih baik.
Sebenarnya kalau calon ibu melakukan pemeriksaan langsung di rumah sakit, dokter akan memberikan hasil yang akurat. Ini jauh lebih baik ketimbang mengira-ngira. Berikut ini bagaimana penentuan masa kehamilan biasanya bisa dilihat.
Baca juga: Tahap Perkembangan Janin di Trimester Ketiga
Periode Menstruasi Terakhir
Kehamilan biasanya berlangsung sekitar 40 minggu dari hari pertama periode menstruasi terakhir. Karenanya, jumlah minggu yang telah berlalu sejak momen tersebut mengindikasikan minggu berapa kehamilan calon ibu. Untuk mengetahui kemungkinan tanggal kelahiran, hitunglah 280 hari (40 minggu) dari hari pertama periode terakhir tersebut.
Tanggal Konsepsi (Pembuahan)
Calon ibu mungkin mengandung sekitar waktu ovulasi, yaitu sekitar hari ke 14 dari siklus menstruasi rata-rata 28 hari. Untuk mengetahui tanggal pastinya, hitunglah 266 hari (38 minggu) untuk mendapatkan perkiraan tanggal jatuh tempo.
Pemeriksaan Ultrasonografi
Pada titik tertentu selama kehamilan, calon ibu akan menjalani pemindaian ultrasonografi. Ini memungkinkan dokter untuk memeriksa pertumbuhan janin dan memantau situasi perkembangan lainnya.
Ini bisa memberikan perkiraan paling akurat untuk berapa minggu kehamilan calon ibu dan kapan tanggal jatuh temponya. Metode ini adalah yang paling dapat diandalkan, dan khususnya bermanfaat jika calon ibu tidak tahu tanggal menstruasi terakhir atau jika siklus menstruasinya tidak teratur.
Konsepsi paling mungkin terjadi sekitar 14 hari ke siklus terakhir, sedangkan kehamilan dihitung dari awal siklus itu, jadi ada perbedaan dua minggu. Misalnya, ketika calon ibu hamil enam minggu, usia kehamilan bayi hanya empat minggu.
Baca juga: 3 Cara Menghitung usia Kehamilan
Tanggal Kelahiran Bisa Saja Berubah
Selama pemeriksaan kehamilan, dokter akan memantau bagaimana perkembangan janin dan beberapa detail penting lainnya, seperti:
-
Ketika detak jantung akan muncul pada USG transvaginal
-
Ketika nada jantung harus dapat dideteksi dengan Doppler genggam
-
Kapan bayi harus mulai bergerak
-
Berapa tinggi fundus (rahim) seharusnya
Pemeriksaan ini juga menyangkut perhitungan tanggal kelahiran. Namun, jangan kaget, jika dokter memberi tanggal kelahiran yang sedikit berbeda dari yang calon ibu hitung sendiri.
Juga, sebagian besar bayi tidak tiba tepat pada tanggal jatuh tempo mereka. Setiap kehamilan adalah unik, dan hanya sebagian kecil bayi yang lahir tepat waktu. Bayi biasanya lahir antara minggu 38 dan 42, dan itu benar-benar normal untuk bayi tiba kapan saja selama di antara waktu tersebut.
Mayoritas kelahiran bayi dapat terjadi antara 37,5 minggu hingga 42,5 minggu. Tanggal jatuh tempo juga bukan tenggat waktu. Sejatinya, ada banyak faktor besar dan kecil yang dapat memengaruhi tanggal jatuh tempo kelahiran yaitu:
-
Usia Ibu yang Lebih Tua
Umumnya, seorang ibu berusia 32 tahun kemungkinan akan melahirkan, rata-rata, sepuluh hari lebih lambat dari ibu yang berusia 22 tahun.
-
Pertama Kali Melahirkan
Ibu yang pertama kali melahirkan cenderung akan melewati beberapa hari dari tanggal jatuh tempo jika ini adalah bayi pertamanya.
Baca juga: Ini Pentingnya Ibu Tahu tentang Kalkulator Kehamilan
Jika bayi lahir prematur, dokter akan dapat memberi tahu tentang perawatan ekstra yang dibutuhkan bayi. Di sisi lain, jika bayi belum kunjung lahir pada akhir minggu ke-42, dokter mungkin menyarankan untuk melakukan perangsangan demi terjadi kelahiran. Atau merekomendasikan opsi caesar.
Untuk informasi lebih jelas mengenai cara tepat menghitung masa kehamilan calon ibu bisa melakukan pemeriksaan langsung dan bisa memilih dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Mudah bukan? Yuk download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!