Kenali Anatomi Vagina dan Gangguan yang Sering Muncul
Anatomi vagina terdiri dari vulva, bibir vagina, klitoris, kelenjar Bartholin dan serviks.
DAFTAR ISI
- Anatomi Vagina
- Gangguan yang Sering Muncul pada Vagina
- Cara Menjaga Kesehatan Vagina
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Masalah pada Vagina
Vagina merupakan salah satu organ reproduksi yang punya peranan penting. Bagian vital ini terdiri dari berbagai organ lain yang punya fungsi tersendiri.
Setiap wanita perlu mengetahui anatomi vagina agar lebih memahami fungsi reproduksi. Selain itu, mengetahui anatomi vagina juga bisa membantu mengenali gangguan apa saja yang bisa muncul pada organ reproduksi ini.
Anatomi Vagina
Sistem reproduksi wanita tidak hanya terdiri dari vagina, melainkan juga berbagai organ lainnya yang memiliki peran penting.
Berikut adalah organ yang berada di sekitar vagina beserta fungsinya:
1. Vulva
Vulva adalah bagian paling luar dari sistem reproduksi wanita yang berfungsi melindungi organ-organ internal di dalam vagina.
Bagian ini terdiri dari beberapa komponen, termasuk lubang vagina, labia atau bibir vagina, dan klitoris.
Di lubang vagina terdapat selaput dara, sebuah lapisan tipis yang bisa robek akibat aktivitas fisik intens atau saat berhubungan seksual.
2. Bibir Vagina
Labia atau dikenal sebagai bibir vagina adalah lipatan kulit yang berperan melindungi area kewanitaan dari mikroorganisme berbahaya.
Bibir vagina terbagi menjadi dua bagian, yaitu labia mayora dan labia minora.
Labia mayora adalah lipatan luar yang ditutupi oleh rambut kemaluan, sedangkan labia minora merupakan lipatan dalam yang mengelilingi klitoris.
3. Klitoris
Meski ukurannya kecil seperti kacang polong, klitoris sangat sensitif terhadap rangsangan seksual.
Organ ini terletak di antara labia minora, yakni bibir vagina bagian dalam.
Klitoris dilindungi oleh preputium, yaitu lipatan kulit kecil. Pada wanita dewasa, panjang klitoris rata-rata mencapai 1,5 hingga 2 cm.
Selain itu, Perlu untuk Diketahui, Inilah Berbagai Macam Bentuk Vagina.
4. Kelenjar Bartholin
Bartholin adalah sepasang kelenjar kecil yang berada di bawah labia minora.
Kelenjar ini berfungsi menghasilkan cairan yang membantu melembapkan dan melumasi area luar vagina.
5. Serviks
Serviks atau leher rahim adalah bagian dari sistem reproduksi wanita yang menghubungkan vagina dengan rahim.
Dalam kondisi normal, serviks tetap tertutup, namun akan terbuka selama proses persalinan dan menstruasi.
Gangguan yang Sering Muncul pada Vagina
Kebersihan vagina dan organ-organ sekitarnya wajib kamu jaga. Jika tidak, ada berbagai masalah atau keluhan dapat muncul, seperti:
1. Munculnya cairan tidak normal
Munculnya cairan seperti darah menstruasi dan keputihan adalah hal yang umum dialami wanita.
Namun, jika cairan yang keluar berwarna kuning atau hijau, memiliki tekstur kental, dan berbau tidak sedap, kamu perlu waspada.
Sebab, hal ini bisa menjadi pertanda infeksi bakteri, jamur, atau parasit. Selain bau yang tidak sedap, infeksi umumnya disertai dengan rasa gatal dan terbakar.
2. Vagina longgar setelah melahirkan
Wanita yang telah melahirkan, terutama melalui persalinan normal, umumnya vagina bisa terasa lebih longgar atau lebar. Kondisi ini mungkin sulit kembali ke ukuran semula.
Nah, ibu bisa melakukan latihan kegel untuk membantu mengencangkan otot-otot vagina. Operasi vagina juga bisa menjadi pilihan untuk mengatasi masalah ini.
3. Vagina terasa kering
Masalah lain yang sering terjadi adalah vagina yang kering, terutama setelah melahirkan atau selama masa menyusui.
Kondisi ini cukup umum dan disebabkan oleh penurunan hormon estrogen.
Keluhan ini biasanya berkurang setelah menstruasi kembali normal. Namun, jika keluhan ini berlanjut dan mengganggu aktivitas seksual, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Vagina yang Kurang Pelumas Sebabkan Dispareunia, Atasi dengan 5 Cara Ini.
4. Nyeri pada bagian perineum
Perineum merupakan area antara vagina dan anus. Nah, bagian ini bisa terasa nyeri, terutama selama atau setelah melahirkan.
Untuk mengurangi nyeri, ibu bisa melakukan pijat perineum, kompres dingin, dan penggunaan obat pereda nyeri sesuai anjuran dokter.
5. Vagina perih saat berhubungan seksual
Sakit atau perih saat berhubungan seksual dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Namun, umumnya disebabkan karena vagina yang belum terlumasi.
Untuk mengatasinya, ibu dan ayah bisa melakukan foreplay lebih lama atau menggunakan pelumas.
Selain kurang terlumasi, rasa perih juga bisa disebabkan karena iritasi, infeksi, atau faktor psikologis seperti stres atau rasa takut. Jika keluhan ini berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter.
Cara Menjaga Kesehatan Vagina
Perawatan vagina sebenarnya tidak sulit karena organ ini memiliki sistem pembersihannya sendiri secara otomatis.
Nah, hal ini dibantu oleh bakteri baik yang ada di dalam vagina. Organisme tersebut emiliki peran penting dalam melindungi dari infeksi dan peradangan.
Fungsi utama bakteri ini meliputi menjaga keseimbangan pH vagina, memproduksi antibiotik alami, dan melindungi dinding vagina dari kerusakan akibat bakteri, parasit, atau jamur.
Ketika keseimbangan bakteri baik terganggu, risiko infeksi dan peradangan seperti infeksi jamur atau vaginosis bakterialis meningkat.
Untuk menjaga keseimbangan ini, penting untuk menjaga kebersihan vagina.
Menjaga kebersihan dan kesehatan vagina tidak hanya penting untuk kenyamanan, tetapi juga untuk kesejahteraan keseluruhan.
Caranya dengan menghindari penggunaan produk pembersih yang mengandung bahan kimia keras, serta menjalani hubungan seksual yang aman.
Pemeriksaan kesehatan rutin juga penting untuk memastikan kesehatan vagina dan organ reproduksi secara keseluruhan.
Pemeriksaan seperti pap smear dapat dianjurkan oleh dokter untuk deteksi dini masalah kesehatan. Pahami juga Cara Merawat Miss V Berdasarkan Usia berikut ini.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Masalah pada Vagina
Apabila kamu atau orang terdekat mengalami masalah vagina, sebaiknya konsultasikan ke dokter obstetri dan ginekologi di Halodoc.
Mereka bisa mengidentifikasi gangguan yang terjadi sekaligus meresepkan obat untuk mengatasinya.
Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun.
Mereka juga telah mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
1. dr. Marsell Phang Sp.OG
Dokter Marsell Phang Sp.OG merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada 2012 dan Universitas Sam Ratulangi pada 2018.
Ia saat ini berpraktik di Gresik, Jawa Timur, dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dengan nomor STR 7111301423133574.
Memiliki pengalaman selama 12 tahun, ia mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar masalah pada vagina.
Dokter Marsell Phang Sp.OG juga bisa memberikan saran terkait keluarga berencana, kesehatan kandungan, kehamilan berisiko tinggi dan penyakit kelamin.
Chat dr. Marsell Phang Sp.OG mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
2. dr. Helena Sunarja Sp.OG
Selanjutnya, kamu juga bisa menghubungi dr. Helena Sunarja Sp.OG. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan pada 2012 dan Universitas Sam Ratulangi pada 2019.
Dokter Helena Sunarja Sp.OG saat ini berpraktik di Bekasi, Jawa Barat, dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dengan nomor STR LR00000518651628.
Dengan pengalaman selama 12 tahun yang ia miliki, dr. Helena Sunarja Sp.OG. memberikan layanan konsultasi di Halodoc tentang cara mengatasi masalah pada vagina
Chat dr. Helena Sunarja Sp.OG mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Itulah berbagai daftar dokter spesialis obgyn yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan informasi terkait masalah pada vagina.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Vagina.
Healthline. Diakses pada 2024. Vagina.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan