Kenali 6 Ciri-Ciri Janin Tidak Berkembang pada Ibu Hamil

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   10 Desember 2024

Dalam kasus tertentu, janin bisa saja tidak berkembang saat kehamilan karena berbagai alasan.

Kenali 6 Ciri-Ciri Janin Tidak Berkembang pada Ibu HamilKenali 6 Ciri-Ciri Janin Tidak Berkembang pada Ibu Hamil

Janin tidak berkembang atau yang juga disebut kehamilan anembrionik, terjadi ketika embrio awal tidak pernah berkembang atau berhenti berkembang, diserap, dan meninggalkan kantung kehamilan (ovum) yang kosong.

Penyebab kehamilan tidak berkembang sering kali tidak diketahui, tapi kemungkinan karena kelainan kromosom pada sel telur yang telah dibuahi.

Kondisi ini biasanya terjadi di awal kehamilan, bahkan terkadang sebelum kamu mengetahui bahwa sedang hamil.  Lantas, seperti apa ciri-ciri janin tidak berkembang?

Ciri-ciri Janin Tidak Berkembang yang Perlu Dikenali

Gejala awal kehamilan bisa berbagai macam, seperti nyeri payudara, mual, dan muntah. Namun, ketika embrio berhenti tumbuh dan kadar hormon menurun, gejala kehamilan mereda.

Pada titik ini, kram perut ringan atau bercak darah mungkin terjadi. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) merupakan salah satu cara untuk mengetahui janin tidak berkembang.

Berikut ini ciri-ciri janin tidak berkembang yang perlu diketahui:

Kram 

Janin yang tidak berkembang menyebabkan kram perut yang hebat. Meski gejala ini sering terjadi di awal kehamilan, sebaiknya jangan mengabaikan kram perut saat kehamilan. Terutama jika kram tidak kunjung hilang dan sering muncul.

Pendarahan secara tiba-tiba

Ciri-ciri janin tidak berkembang berikutnya yaitu munculnya pendarahan pada vagina secara tiba-tiba. Jika kamu mengalami gejala ini dan khawatir janin tidak berkembang, sebaiknya segera kunjungi dokter kandungan.

Detak jantung janin tidak terdeteksi

Umumnya detak jantung janin dapat didengar dan dilihat melalui USG setelah usia kandungan 10 minggu kehamilan.

Namun, jika detak jantung janin tidak terdengar, maka dapat mengindikasikan kehamilan tidak berkembang dengan baik. 

Janin yang berkembang normal memiliki detak jantung sekitar 120 hingga 160 detak per menit.

Namun, detak jantung janin yang tidak terdengar bisa dikarenakan posisinya dalam perut atau letak plasenta yang menghalangi pemeriksaan.

Kadar hCG menurun

Kadar hormon kehamilan human chorionic gonadotropin (hCG) akan meningkat saat hamil.

Namun, jika kadarnya menurun selama 8 hingga 10 minggu pertama kehamilan, maka itu menunjukkan jaringan trofoblas mati dan dapat mengindikasikan kehamilan ektopik, atau janin dalam rahim tidak berkembang (tidak dapat hidup).

Apabila level hCG secara tiba-tiba turun saat usia kehamilan dua bulan, sebaiknya ibu perlu waspada. Sebab ada kemungkinan janin tidak berkembang dengan baik.

Intrauterine growth restriction (IUGR)

Ciri-ciri janin tidak berkembang selanjutnya yaitu adanya kondisi IUGR. Kondisi IUGR terjadi ketika janin di dalam rahim berukuran lebih kecil dari seharusnya yang sesuai dengan usia kehamilan.

Ada berbagai faktor yang mengakibatkan IUGR, misalnya kondisi plasenta, genetik, kesehatan ibu hamil, hingga infeksi yang dibawa ibu.

Ketubah pecah dini

Umumnya ketubah pecah menandakan bahwa waktu persalinan sudah dekat. Namun, jika ketuban pecah dini di usia kandungan yang belum cukup bulan, maka bisa jadi ciri-ciri janin tidak berkembang.

Ketuban pecah merupakan reaksi tubuh yang menunjukkan apabila perkembangan janin terhenti. Jika ini terjadi di awal kehamilan maka dapat diartikan bahwa janin tidak berkembang.

Janin yang tidak berkembang pada akhirnya dapat menyebabkan keguguran.

Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gangguan Kehamilan

Jika kamu mengalami gangguan kehamilan, kamu bisa menghubungi dokter spesialis obgyn di Halodoc.

Dokter spesialis obgyn di Halodoc sudah berpengalaman selama bertahun-tahun, sehingga mereka mampu memberikan penanganan pada gangguan kehamilan yang kamu alami.

Jangan  khawatir, selama sesi konsultasi, privasimu akan tetap terjaga. Mereka juga telah menerima ulasan yang baik dari pasien-pasien sebelumnya yang sudah mereka tangani.

Berikut ini daftar rekomendasinya:

1. dr. Fitria Angela Umar Sp.OG

Dokter spesialis berikutnya yang juga bisa kamu hubungi sebelum mengonsumsi pil KB adalah dr. Fitria Angela Umar Sp.OG. 

Dokter Fitria Angela Umar Sp.OG telah memperoleh gelar dokternya dari Universitas Sam Ratulangi pada tahun 2015 dan 2022. 

Kini, ia membuka praktik di Makassar, Sulawesi Selatan dan juga terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dengan nomor STR 7121301322172530.

Berbekal pengalaman 9 tahun, dr. Fitria Angela Umar Sp.OG siap menjawab pertanyaan kamu seputar gangguan kehamilan.

Dokter Fitria Angela Umar Sp.OG juga dapat memberikan layanan konsultasi terkait kesuburan, program kehamilan, kesehatan kandungan, maupun keluarga berencana.

Chat dr. Fitria Angela Umar Sp.OG Mulai dari Rp55.000,- di Halodoc.

2. dr. Marsell Phang Sp.OG

Sebelum mengonsumsi pil KB, kamu bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dr. Marsell Phang Sp.OG.

Ia adalah seorang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada 2012 dan Universitas Sam Ratulangi pada 2018. 

Saat ini, dr. Marsell Phang Sp.OG berpraktik di Gresik, Jawa Timur, dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dengan nomor STR 7111301423133574.

Memiliki pengalaman selama 13 tahun, dr. Marsell Phang Sp.OG dapat kamu percayai dalam memberikan penanganan terkait gangguan kehamilan. 

Selain itu, kamu juga bisa berdiskusi dengannya terkait program hamil, keluarga berencana, kesehatan kandungan, kehamilan berisiko tinggi dan penyakit kelamin. 

Chat dr. Marsell Phang Sp.OG mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.

Dokter spesialis kandungan tersebut siap membantu kamu dalam memberikan tips maupun panduan saat hendak memilih pil KB.

Dengan Halodoc, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter kapan saja dan di mana saja.

Jangan khawatir apabila dokter sedang offline atau tidak tersedia. Kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, konsultasikan dengan dokter di Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Blighted ovum: What causes it?
American Pregnancy. Diakses pada 2024. Blighted Ovum
Baby Center. Diakses pada 2024. Blighted ovum
Healthline. Diakses pada 2024. Pregnancy Lingo: What Is Intrauterine Growth Restriction (IUGR)?