Kenali 5 Tanda Lipoma
Halodoc, Jakarta – Lipoma adalah kondisi yang menyebabkan muncul benjolan lemak di antara kulit dan lapisan otot. Pertumbuhan benjolan ini umumnya terjadi secara lambat. Benjolan lipoma akan terasa lunak dan mudah digoyangkan hanya dengan tekanan perlahan dari jari tangan. Meski begitu, lipoma tidak menyebabkan rasa sakit saat ditekan.
Kabar buruknya, kondisi ini lebih sering menyerang pria dibandingkan wanita. Lipoma banyak dialami orang yang sudah berusia lanjut, yaitu di atas 40–60 tahun. Pada beberapa kasus, seseorang bisa memiliki lebih dari satu benjolan lipoma di tubuhnya. Lantas, bagaimana cara mengenali benjolan yang muncul karena kondisi ini?
Baca juga: Tanpa Sadar, Lipoma Tumbuh di Bagian Tubuh Ini
Pada dasarnya, lipoma tidak membutuhkan perawatan khusus. Penyakit ini jarang bersifat ganas atau berbahaya. Akan tetapi, prosedur operasi mungkin akan dibutuhkan untuk mengangkat lipoma yang tumbuh besar, mengganggu, dan memicu rasa sakit. Lipoma bisa muncul di bagian tubuh mana saja, tetapi paling sering ditemukan di area paha, leher, punggung, lengan, perut, atau bahu.
Ada berbagai tanda benjolan lipoma yang bisa dikenali dengan kasat mata, di antaranya:
-
Muncul benjolan yang awalnya berukuran kecil, tetapi semakin lama benjolan akan tumbuh menjadi lebih besar. Pada mulanya, benjolan mungkin hanya sebesar kelereng kemudian terus bertumbuh sampai sebesar bola pingpong.
-
Benjolan tumbuh dengan sangat lambat, dan terkadang membuat kondisi ini menjadi diabaikan.
-
Saat disentuh, benjolan lipoma terasa lembek serta memiliki konsistensi, seperti lemak daging sapi.
-
Benjolan penyakit ini juga memiliki ciri mudah digoyangkan meski hanya dengan sentuhan kecil dari jari tangan.
-
Tidak menimbulkan rasa nyeri, meski begitu seiring berjalannya waktu kondisi bisa berubah. Benjolan bisa menimbulkan rasa sakit jika ukurannya semakin besar dan menekan saraf di sekitarnya.
Baca juga: Lipoma, dari Tumor Jinak Bisa Jadi Ganas
Penyebab dan Cara Menangani Lipoma
Hingga kini penyebab pasti penyakit lipoma masih belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang disebut bisa meningkatkan risiko penyakit ini menyerang. Risiko lipoma disebut meningkat pada orang yang berusia di atas 40–60 tahun, mengidap penyakit tertentu, seperti sindrom cowden, penyakit madelung, serta sindrom gardner. Faktor keturunan juga disebut bisa meningkatkan risiko penyakit ini.
Dibutuhkan pemeriksaan medis untuk mendiagnosis penyakit ini. Lipoma bisa diketahui melalui pemeriksaan fisik, yaitu dengan melihat dan merasakan karakteristik benjolan yang muncul. Setelah itu, pemeriksaan lanjutan biasanya tidak diperlukan. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat dokter harus memastikan penyebab benjolan, maka akan dilakukan pemeriksaan berupa USG, CT scan, MRI, serta biopsi.
Pemeriksaan dan pemeriksaan lanjutan dilakukan untuk mengetahui apakah benjolan yang muncul merupakan tanda penyakit lipoma atau bukan. Hal ini juga bisa membantu mendeteksi kemungkinan benjolan merupakan kanker ganas, atau hanya kondisi yang ringan. Lipoma sendiri bukan merupakan kondisi medis yang membutuhkan penanganan khusus, sebab kondisi ini jarang berbahaya.
Namun jika lipoma sudah sangat besar dan mengganggu, mungkin akan dilakukan prosedur operasi untuk mengangkat benjolan. Biasanya, lipoma tidak akan muncul lagi setelah prosedur pengangkatan. Artinya, lipoma akan hilang dan sembuh secara total.
Baca juga: Lipoma, Benjolan pada Bagian Tubuh yang Jangan Diabaikan
Cari tahu lebih lanjut seputar penyakit lipoma dan tanda-tandanya dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan