Kenali 5 Gejala Kanker Serviks pada Stadium Awal
“Kanker serviks menjadi penyakit yang sering terjadi tanpa disadari. Oleh karena itu, pastikan kamu mengenali apa saja gejala awal kanker serviks seperti pendarahan abnormal dan tubuh sering merasa kelelahan."
DAFTAR ISI
- Gejala Awal Kanker Serviks
- Langkah Awal Mengatasi Gejala Kanker Serviks
- Cara Mencegah Kanker Serviks
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Kanker Serviks
- Kapan Harus ke Dokter?
Halodoc, Jakarta – Kanker serviks atau kanker mulut rahim adalah sel kanker yang tumbuh dan berkembang pada sel dan jaringan yang ada di leher rahim. Untuk mencegahnya, penting untuk mengetahui gejala awal kanker serviks dan kapan harus melakukan pemeriksaan ke dokter.
Jenis kanker ini terjadi karena infeksi human papillomavirus atau HPV yang menular dari hubungan seksual, baik melalui oral maupun penetrasi. Selain itu, kanker serviks ada pada urutan nomor dua sebagai jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia.
Bahkan, setiap jamnya, seorang wanita di Indonesia meninggal karena mengidap kanker serviks. Oleh karena itu, diperlukan pencegahan salah satunya dengan melakukan vaksinasi kanker serviks / HPV sebagai upaya preventif.
Gejala Awal Kanker Serviks
Supaya bisa segera melakukan tindakan pengobatan, kamu tentunya harus tahu gejala atau ciri-ciri kanker serviks.
Berikut ciri-ciri kanker mulut rahim stadium awal yang tidak boleh kamu abaikan:
1. Pendarahan abnormal pada vagina
Gejala awal kanker mulut rahim yang umum terjadi, yaitu pendarahan pada vagina saat sedang tidak menstruasi.
Pendarahan yang terjadi bisa lebih banyak atau lebih sedikit dari menstruasi biasanya.
Selain itu, pendarahan juga dapat terjadi pada wanita yang sudah menopause, atau terjadi ketika sedang berhubungan intim.
Bila ingin mengetahui gejala pendarahan abnormal yang berhubungan dengan kanker serviks, ini Ciri-Ciri Awal Munculnya Kanker Serviks.
Ada beberapa obat-obatan yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi kanker. Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini 7 Rekomendasi Obat Kanker yang Perlu Diketahui“.
2. Keputihan yang abnormal
Keputihan yang abnormal juga termasuk dalam gejala kanker serviks stadium awal.
Ketika hal ini terjadi, tampilan warna lendir pada keputihan terlihat tidak biasa dan beraroma tidak sedap.
Selain itu, tekstur dan konsistensi cairan vagina juga terasa tidak biasa.
3. Nyeri ketika sedang berhubungan intim
Jika kamu mengalami rasa nyeri pada panggul saat berhubungan intim, kemungkinan itu merupakan gejala awal kanker serviks.
Namun, gejala ini sebenarnya juga dapat terjadi karena penyakit lain, misalnya endometriosis atau miom.
Jika merasakan gejala ini, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kandungan dan ginekologi untuk memastikan penyebabnya.
Catat, Ketahui 10 Penyebab Rasa Sakit saat Berhubungan Intim.
4. Frekuensi buang air kecil yang meningkat
Gejala awal kanker mulut rahim berikutnya, yaitu peningkatan frekuensi buang air kecil.
Kondisi ini dapat terjadi karena pertumbuhan sel kanker yang mengelilingi leher rahim, kemudian menyebar hingga ke kandung kemih.
Gejala seperti ini juga dapat terjadi akibat infeksi saluran kemih (ISK). Inilah sebabnya, lebih baik kamu bertanya pada dokter untuk memastikannya.
Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala mencurigakan, Ini Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Pengobatan Kanker Serviks.
5. Tubuh menjadi mudah lelah
Tubuh mudah lelah bisa terjadi karena banyak faktor. Salah satunya adalah pendarahan yang tidak normal pada vagina.
Alhasil, lambat laun tubuh mengalami kekurangan sel darah merah atau anemia yang mengakibatkan kelelahan.
Bahkan, rasa lelah pada tubuh tidak berkurang meski telah mendapatkan cukup waktu untuk beristirahat.
Langkah Awal Mengatasi Gejala Kanker Serviks
Tentu kamu akan merasa gelisah ketika mengetahui kalau diri ternyata menunjukkan gejala awal kanker serviks atau jenis kanker lain. Hal tersebut wajar adanya.
Namun, pastikan kamu tidak terlarut dalam perasaan dan segera melakukan pengobatan.
Sebab, kamu memiliki peluang lebih besar untuk sembuh jika kanker terdeteksi sejak dini.
Selain itu, kamu juga bisa mencari dukungan psikologis sebagai langkah awal perawatan yang bisa kamu lakukan.
Lalu, hubungi dokter spesialis kandungan dan ginekologi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kanker serviks yang kamu alami, termasuk tingkat keparahannya.
Selain itu, cari tahu pula pilihan pengobatan apa saja yang tersedia.
Dokter akan meminta kamu untuk menjalani prosedur pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis.
Ikuti prosedurnya sesuai arahan dokter, jangan lupa juga cari tahu apa saja efek samping yang mungkin terjadi dari setiap prosedur pengobatan yang kamu jalani.
Nah, Ini Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Pengobatan Kanker Serviks.
Cara Mencegah Kanker Serviks
Supaya dapat mengurangi risiko untuk mengalami kanker serviks, kamu bisa melakukan beberapa tindakan pencegahan berikut ini.
1. Pastikan melakukan pap smear
Hal pertama yang tidak boleh kamu lupa adalah rutin melakukan pemeriksaan panggul dan pap smear.
Dengan melakukan pemeriksaan ini, dokter bisa mengetahui apakah ada kelainan yang terjadi pada sel serviks.
Untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai pap smear, kamu bisa cek artikel ini: Proses Pap Smear yang Dapat Mendeteksi Kanker Serviks.
Waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan pap smear adalah setiap 3 tahun untuk wanita yang berusia antara 21 sampai 29 tahun.
Sementara itu, bagi wanita yang berusia antara 30 sampai 65 tahun, sebaiknya lakukan pemeriksaan setiap 3 sampai 5 tahun.
Apabila hasil dari pemeriksaan ini menunjukkan potensi adanya sel kanker, dokter dapat menyarankan untuk melakukan tes lainnya, seperti biopsi dan kolposkopi.
2. Hindari aktivitas seks yang berisiko
Selain itu, pastikan untuk melakukan aktivitas seks yang aman. Mudahnya, hindari berganti pasangan dan gunakan pengaman ketika melakukan hubungan intim.
Apabila kamu ingin melakukan hubungan intim tanpa pengaman, pastikan pasangan tidak mengidap penyakit menular seksual. Untuk mengetahui hubungan intim yang aman, kamu bisa baca artikel: Ini Tips Seks Oral yang Aman untuk Cegah Penyakit.
3. Mendapatkan vaksin HPV
Selanjutnya, kamu juga perlu mendapatkan vaksin HPV untuk mengurangi risiko terjadinya kanker serviks.
Para ahli merekomendasikan wanita mendapatkan vaksin HPV dengan rincian berikut ini:
- Anak perempuan yang sudah berusia 10 sampai 13 tahun sebaiknya mendapat vaksin HPV dengan dosis ulangan sampai 3 kali dalam kurun waktu 6 bulan.
- Jika remaja perempuan mendapatkan vaksin HPV untuk pertama kali pada usia 13 tahun, maka dosis ulangan hanya perlu dua kali dalam periode 1 tahun.
- Apabila sama sekali belum pernah mendapat vaksin HPV baik pada usia anak maupun remaja, maka bisa mendapatkan vaksin ketika usia dewasa dengan arahan dari dokter.
Kabar baiknya, kini kamu bisa mendapatkan vaksin HPV dari rumah dengan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya).
Layanan Home Lab ini adalah tes laboratorium, paket tes, atau vaksin dari Halodoc yang bisa dilakukan di rumah atau di lokasi manapun yang kamu pilih.
Praktis bukan? Tunggu apa lagi?
Yuk, dapatkan vaksin HPV dengan layanan Home Lab Halodoc dan download aplikasi Halodoc sekarang!
Namun, kamu juga perlu tahu bahwa vaksin HPV hanya dapat mengurangi risiko diri mengalami kanker serviks.
Jadi, vaksin tidak memberi jaminan kalau kamu akan sepenuhnya terlindungi dari potensi kanker. Ini artinya, kamu tetap harus melakukan pemeriksaan pap smear secara rutin supaya bisa mendeteksi adanya kanker sejak dini.
4. Tidak merokok
Menjadi perokok aktif maupun pasif bisa meningkatkan risiko kanker leher rahim pada wanita.
Jadi, segera hentikan kebiasaan merokok apabila kamu seorang perokok aktif, dan sebisa mungkin hindari paparan asap rokok ketika sedang berada pada kawasan umum.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Kanker Serviks
Apabila kamu atau orang terdekat mengalami gejala kanker serviks, jangan ragu untuk segera hubungi dokter spesialis kandungan di Halodoc.
Tindakan tersebut sangat penting agar kamu dapat mencegah gejala atau dampak yang lebih parah serta mendapat penanganan yang tepat dan cepat.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
1. dr. Marsell Phang Sp.OG
Dokter pertama yang bisa kamu hubungi, yaitu dr. Marsell Phang Sp.OG. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada 2012 dan Universitas Sam Ratulangi pada 2018.
Ia saat ini berpraktik di Gresik, Jawa Timur, dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
Memiliki pengalaman selama 12 tahun, ia mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc jika kamu mengalami gejala kanker serviks.
Dokter Marsell Phang Sp.OG juga bisa memberikan saran terkait program hamil, keluarga berencana, kesehatan kandungan, kehamilan berisiko tinggi dan penyakit kelamin.
Chat dr. Marsell Phang Sp.OG mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
2. dr. Effendy Gunawan Sp.OG
Selanjutnya, kamu juga bisa menghubungi dr. Effendy Gunawan Sp.OG. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha pada 2008 dan Universitas Sam Ratulangi pada 2018.
Dokter Effendy Gunawan Sp.OG saat ini berpraktik di Tangerang, Banten, dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
Dengan pengalaman selama 16 tahun yang ia miliki, dr. Effendy Gunawan Sp.OG memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar kanker serviks.
Ia juga bisa memberikan saran terkait program hamil, gangguan haid dan hormon, kesuburan, kesehatan kandungan dan kehamilan berisiko tinggi.
Chat dr. Effendy Gunawan Sp.OG mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
3. dr. Lucia Leonie Sp.OG
Kamu juga bisa menghubungi dr. Lucia Leonie Sp.OG. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha pada 2011 dan Universitas Hasanuddin pada 2017.
Dokter Lucia Leonie Sp.OG saat ini berpraktik di Makassar, Sulawesi Selatan dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
Dengan pengalaman selama 13 tahun yang ia miliki, dr. Lucia Leonie Sp.OG memberikan layanan konsultasi di Halodoc kamu alami gejala kanker serviks.
Chat dr. Lucia Leonie Sp.OG mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
4. dr. Fitria Angela Umar Sp.OG
Kemudian, kamu juga bisa menghubungi dr. Fitria Angela Umar Sp.OG yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada 2015 dan 2022.
Dokter Fitria Angela Umar Sp.OG saat ini berpraktik di Makassar, Sulawesi Selatan dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
Dengan pengalaman selama 8 tahun yang ia miliki, dr. Fitria Angela Umar Sp.OG memberikan layanan konsultasi di Halodoc tentang cara penanganan gejala kanker serviks.
Ia juga bisa memberikan konsultasi terkait kesehatan kandungan, kesuburan, gangguan haid dan hormon, keluarga berencana dan program hamil.
Chat dr. Fitria Angela Umar Sp.OG mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
5. dr. Gracia Merryane Sp.OG
Pilihan lainnya adalah dr. Gracia Merryane Sp.OG yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada 2009 dan 2016.
Dokter Gracia Merryane Sp.OG saat ini berpraktik di Tangerang, Banten, dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
Dengan pengalaman selama 15 tahun yang ia miliki, dr. Gracia Merryane Sp.OG memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar gejala kanker serviks.
Chat dr. Gracia Merryane Sp.OG mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Itulah beberapa dokter yang bisa dihubungi jika kamu mengalami gejala kanker serviks.
Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter agar kondisi tersebut dapat segera ditangani dengan tepat.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Jangan khawatir, privasi kamu pasti terjaga dan aman di Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu menyadari adanya gejala awal kanker serviks atau kanker mulut rahim, pastikan untuk langsung menghubungi dokter.
Terutama jika kamu mengalami pendarahan ketika tidak sedang menstruasi, setelah menopause, atau setelah melakukan hubungan intim.
Gejala tersebut memang tidak selalu mengarah pada kanker leher rahim.
Namun, tidak ada salahnya untuk tetap melakukan pemeriksaan sehingga dokter bisa segera mengidentifikasi masalah yang kamu alami dan kemudian menentukan pengobatan yang tepat.