Kenali 5 Efek Samping Tato Permanen di Tangan Bagi Kesehatan
Halodoc, Jakarta - Setiap orang yang memasang tato permanen memiliki alasannya masing-masing. Ada yang ingin menunjang penampilan atau menganggap tato adalah suatu bentuk seni. Rasa senang mungkin akan kamu alami ketika baru memasang tato.
Namun, apabila dilihat dari segi kesehatan, tetap ada hal-hal yang perlu dipikirkan dan diwaspadai. Hal ini berkaitan dengan dampak kesehatan yang dapat terjadi setelah memasang tato permanen. Sebelum membuat tato, entah itu tato di tangan, kaki, atau bagian tubuh lainnya, ketahui kemungkinan efek samping yang dapat terjadi.
Perlu diketahui, tato di tangan atau di bagian tubuh lainnya, dibuat dengan memasukkan tinta menggunakan jarum khusus ke dalam lapisan kulit yang disebut dermis. Tindakan ini mengubah pigmen kulit dan bisa digunakan untuk membuat hampir semua gambar yang kamu imajinasikan. Namun, apakah efek samping pembuatan tato di tangan yang perlu diwaspadai?
Baca juga: Ketahui Komplikasi Akibat Sulam Alis
Ketahui Efek Samping Tato Permanen di Tangan
Tato adalah gambar permanen yang dibuat pada kulit dengan pigmen yang dimasukkan melalui tusukan ke lapisan atas kulit. Biasanya, seniman tato menggunakan mesin genggam yang berfungsi seperti mesin jahit, dengan satu atau lebih jarum menusuk kulit berulang kali. Dengan setiap tusukan, jarum memasukkan tetesan tinta sedikit demi sedikit.
Proses pembuatan tato dilakukan tanpa anestesi, hal ini menyebabkan terjadinya sedikit perdarahan dan nyeri ringan hingga berpotensi pada efek samping. Tato menembus kulit, artinya infeksi kulit dan komplikasi sangat mungkin terjadi.
Efek samping pemasangan tato permanen bagi kesehatan, di antaranya:
1. Reaksi Alergi
Pewarna tato (terutama pewarna merah, hijau, kuning, dan biru) bisa menyebabkan reaksi alergi pada kulit, seperti ruam gatal di tempat tato. Hal ini bisa terjadi bahkan bertahun-tahun setelah kamu membuat tato permanen.
2. Infeksi Kulit
Infeksi kulit mungkin terjadi setelah pembuatan tato permanen. Jika saat ini kamu mengalaminya, ada baiknya langsung menghubungi dokter spesialis kulit melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
3. Masalah Kulit Lainnya
Terkadang area peradangan yang disebut granuloma bisa terbentuk di sekitar tinta tato. Tato permanen juga bisa menyebabkan keloid, area menonjol yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan.
Baca juga: Ini Cara Tepat Mencukur Alis Sesuai Bentuk Wajah
4. Penyakit yang Ditularkan Melalui Darah
Jika peralatan yang digunakan untuk membuat tato terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi, kamu bisa tertular berbagai penyakit yang ditularkan melalui darah. Termasuk methicillin resistant staphylococcus aureus (MRSA), hepatitis B, dan hepatitis C.
5. Komplikasi MRI
Tato atau riasan permanen bisa menyebabkan pembengkakan atau rasa terbakar di area yang terkena selama pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI). Pada beberapa kasus, pigmen tato bisa mengganggu kualitas gambar.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membuat Tato
Berikut ini hal yang perlu diperhatikan sebelum dan selama pembuatan tato permanen untuk mencegah infeksi atau efek samping lainnya:
- Cari tahu apakah seniman tato dan studionya sudah memiliki izin atau terdaftar secara resmi. Kamu bisa memperoleh informasi lisensi di departemen kesehatan setempat.
- Tanyakan pada seniman tato secara langsung tentang proses sterilisasi di studionya. Studio tato harus memiliki autoclave, yaitu alat untuk mensterilkan peralatan tato.
- Pastikan seniman tato menggunakan jarum baru yang steril dengan setiap tato, dan memakai sarung tangan medis baru.
Baca juga: 5 Perawatan Kecantikan Wanita Setiap Hari
Selain itu, kamu juga perlu memerhatikan beberapa hal setelah pembuatan tato permanen. Kamu harus merawat kulit segera setelah dibuatnya tato untuk mencegah infeksi dan agar terlihat bagus. Berikut ini perawatan yang harus dilakukan:
- Setelah sesi tato selesai, lepas perban dalam waktu tiga hingga lima jam. Cuci tangan dengan sabun antibakteri dan air hangat. Kemudian, cuci bagian kulit yang ditato. Tepuk-tepuk hingga kering dengan handuk kertas atau kain bersih.
- Biarkan kulit mengering selama 5 hingga 10 menit. Lalu, oleskan lapisan tipis dengan baby oil atau lotion, atau pelembap lainnya.
- Ulangi proses mencuci, mengeringkan, dan melembapkan selama 3-4 kali sehari selama empat hari.
- Ketika kulit yang ditato mengelupas, jangan menggaruk atau mengoreknya. Oleskan pelembap dan jangan biarkan tato mengering selama beberapa minggu pertama.
Hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc jika terjadi kemerahan dan bengkak berlanjut setelah beberapa hari, tubuh terasa demam, atau muncul ruam di dalam atau di sekitar tato.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Tattoos: Understand risks and precautions
Healthline. Diakses pada 2021. Getting Tattooed or Pierced
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan