Kenali 4 Stadium Karsinoma Nasofaring
Halodoc, Jakarta – Karsinoma nasofaring alias kanker nasofaring adalah penyakit yang menyerang tenggorokan, tepatnya pada lapisan luar nasofaring. Lapisan ini bisa ditemukan pada tenggorokan bagian atas. Nasofaring terletak di belakang hidung dan di balik langit-langit rongga mulut. Penyakit ini bisa dideteksi melalui beberapa pemeriksaan.
Ada beberapa gejala yang sering muncul sebagai tanda karsinoma nasofaring, yaitu muncul benjolan pada tenggorokan, penglihatan kabur, serta merasa sulit untuk membuka mulut. Kabar buruknya, hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab utama munculnya kanker nasofaring.
Baca juga: Waspada, Ini Penyebab Kanker Tenggorokan
Stadium Karsinoma Nasofaring
Kanker nasofaring diduga muncul karena kontaminasi virus Epstein-Barr (EBV), yang umumnya terdapat pada air liur. Virus ini bisa ditularkan melalui kontak langsung dari orangtua atau benda yang sudah terkontaminasi sebelumnya. Serangan virus menyebabkan sel yang sudah terkontaminasi memicu pertumbuhan sel yang tidak normal.
Virus ini sendiri sebenarnya jarang menyebabkan infeksi berkepanjangan, dan umumnya hanya menyebabkan penyakit seperti mononukleosis. Hingga kini, kaitan virus EBV dengan kanker nasofaring masih diteliti. Selain infeksi virus, risiko karsinoma nasofaring disebut juga meningkat karena beragam hal, di antaranya sudah berusia lanjut (lansia) di atas 50 tahun, memiliki riwayat penyakit kanker nasofaring dalam keluarga, memiliki kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol, serta sering mengonsumsi makanan berpengawet.
Ada beberapa gejala yang sering muncul sebagai tanda penyakit ini, tetapi gejala yang khas adalah munculnya benjolan pada tenggorokan. Selain itu, penyakit ini juga ditandai dengan gejala, seperti infeksi telinga, tinnitus, sakit kepala, kesulitan membuka mulut, wajah terasa nyeri atau mati rasa, sakit di tenggorokan, mimisan, gangguan penglihatan, serta hidung tersumbat. Pemeriksaan segera perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat keparahan dan cara terbaik dalam menangani penyakit ini.
Baca juga: Cari Tahu Penyebab Bengkaknya Kelenjar Getah Bening
Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, nasofaringoskopi, hingga biopsi. Dari pemeriksaan yang dilakukan, akan diketahui kondisi tubuh dan separah apa kanker yang menyerang. Jika dilihat dari tingkat keparahannya, kanker nasofaring dibagi ke dalam 4 stadium, yaitu:
- Stadium 0
Ini merupakan tahap awal. Stadium 0 dalam karsinoma nasofaring disebut juga dengan istilah kanker in situ. Gejalanya adalah muncul sel abnormal yang dapat menjadi kanker, serta berpotensi menyebar ke jaringan lain di sekitarnya.
- Stadium I
Memasuki stadium I, sel abnormal di nasofaring sudah mulai berubah menjadi kanker. Bahkan, bisa jadi sudah menyebar ke jaringan lain di dekatnya, misalnya orofaring, yaitu bagian tenggorokan yang terletak di balik rongga mulut.
- Stadium II
Pada stadium II, kanker sudah menyebar ke satu atau beberapa kelenjar getah bening. Kelenjar yang diserang berada di leher atau di balik faring (saluran yang terletak di antara trakea dan hidung).
- Stadium III
Tahap ini sudah mulai parah. Pada stadium III, kanker sudah menyebar ke tulang dan organ sinus terdekat.
- Stadium IV
Stadium IV merupakan tingkat yang paling parah pada karsinoma nasofaring. Pada level ini, kanker sudah menyebar ke jaringan atau organ tubuh lain yang berjauhan dengan nasofaring. Kanker mungkin sudah menyerang tulang selangka, bahkan paru-paru.
Baca juga: Wajib Tahu, Deretan Skrining Kesehatan untuk 13 Jenis Kanker
Cari tahu lebih lanjut seputar karsinoma nasofaring alias kanker nasofaring dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!