Kenali 4 Jenis dan Ciri-Ciri Dari Kanker Tiroid
“Kanker tiroid menjadi jenis kanker yang paling umum menyerang, dan berawal dari sel folikel kelenjar. Jika diteliti lebih lanjut, sel abnormal ini sangat mirip dengan jaringan tiroid normal dan sehat pada umumnya. Oleh karena itu, ketahui 4 jenis dan cirinya masing-masing, agar langkah penanganan dapat dengan tepat dilakukan.”
Halodoc, Jakarta - Kelenjar tiroid adalah kelenjar bentuk kupu-kupu yang berada tepat di depan leher. Kelenjar tersebut berfungsi untuk mengeluarkan hormon yang mengatur pertumbuhan, suhu tubuh, metabolisme, tekanan darah, berat badan, denyut jantung, dan lain-lain. Ketika kanker muncul, sel di dalam kelenjar menjadi sulit untuk dikendalikan.
Kanker tiroid sendiri sebenarnya merupakan penyakit yang sangat jarang terjadi. Di awal kemunculannya, gejala seringkali tidak dirasakan oleh pengidap. Gejala baru akan muncul ketika ukuran kelenjar sudah membesar. Akhirnya, pengidap mengalami berbagai gejala, seperti pembengkakan di area leher, suara serak, sakit tenggorokan, sakit di bagian leher, kesulitan menelan, kesulitan bernapas, dan batuk.
Sejumlah gejala kanker tiroid tersebut umumnya menyerang seseorang berusia 35-39 tahun dan usia 70 tahun ke atas. Ketimbang pria, wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap kanker tiroid. Berikut ini 4 jenis kanker tiroid yang perlu diwaspadai:
Baca juga: Ketahui Lebih Banyak Lagi Penyebab Hipertiroid
Jenis Kanker Tiroid yang Perlu Diwaspadai
Kanker tiroid memiliki jenis yang berbeda-beda. Perbedaan jenis tersebut dapat dibedakan berdasarkan seberapa mirip sel tersebut dengan sel tiroid normal, serta di mana letak sel kanker menetap. Berikut ini terdapat beberapa jenis kanker tiroid yang perlu kamu ketahui:
1. Tipe Papiler
Jenis kanker tiroid yang pertama adalah papiler. Tipe ini menjadi jenis kanker yang paling umum dialami. Dari seluruh jenis kanker tiroid, ditemukan ada sebanyak 80 wanita yang mengidap kanker tiroid jenis papiler. Kanker ini tumbuh secara perlahan pada sel-sel folikel di salah satu atau kedua lobus kelenjar tiroid sekaligus. Jenis kanker tiroid yang satu ini sangat sulit dideteksi, karena sangat mirip dengan sel tiroid normal.
2. Tipe Folikuler atau Hurthle
Tipe ini ditemukan pada 10-15 persen kasus kanker tiroid. Penyakit ini umumnya dialami seseorang yang kekurangan asupan yodium. Sama halnya dengan tipe papiler, tipe folikuler dapat diatasi dengan baik jika terdeteksi sedari dini. Perbedaannya terletak pada penyebarannya. Penyebaran kanker tiroid tipe folikuler dinilai lebih cepat ketimbang tipe papiler. Penyebarannya bahkan bisa mencapai tulang dan paru-paru.
Baca juga: Ini Ciri Kanker Tiroid yang Jarang Disadari
3. Tipe Medular
Dari seluruh jenis kanker, tipe medular hanya ditemukan 3 persen kasus saja. Kanker tiroid medular terjadi pada sel-sel C di kelenjar tiroid dan tumbuh lebih cepat jika dibandingkan dengan tipe papiler maupun folikular. Saking agresifnya, kanker tiroid jenis ini menyebar lebih cepat hingga ke kelenjar getah bening dan organ tubuh lainnya.
Sifat dari tipe medular ini cukup khas, mereka mampu mengeluarkan hormon kalsitonin dalam tubuh. Maka itu, keberadaan sel kanker ini dapat dideteksi sedini mungkin melalui tes darah dengan mengukur kadar kalsitonin dan antigen carcinoembryonic CEA).
4. Tipe Anaplastik
Jenis kanker tiroid yang terakhir adalah anaplastik. Tipe ini yang paling jarang ditemukan. Meski jarang ditemukan, tipe ini menjadi jenis yang paling berbahaya ketimbang jenis lainnya, karena proses penyebaran yang sangat mudah. Sel kanker dapat menyebar ke leher dan seluruh tubuh, sehingga perlu diatasi sedini mungkin.
Baca juga: Inilah Pemeriksaan yang Bisa Mendiagnosis Penyakit Tiroid
Hal yang perlu diwaspadai adalah, sel-sel abnormal yang membentuk kanker dapat bermetastasis atau mengalami penyebaran ke jaringan lain di sekitarnya. Umumnya, metastasis kanker tiroid dapat terjadi di beberapa bagian tubuh, seperti otak, tulang, dan paru-paru. Jika sudah begitu, pengidap bisa saja mengalami komplikasi berupa cedera pada pita suara dan kesulitan bernapas.
Waspadai jenis dan cirinya, ya. Jika tidak sengaja menemukan kesamaan gejala pada diri, disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan dengan membuat janji temu dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Segera download aplikasinya di sini.