Kenali 4 Gejala Penyakit Jantung Koroner yang Perlu Diwaspadai
“Ada sejumlah gejala penyakit jantung koroner yang perlu kamu kenali. Salah satunya adalah angina atau nyeri dada yang dapat muncul ketika beraktivitas fisik atau sedang stres.”
Halodoc, Jakarta – Penyakit jantung koroner (PJK) adalah masalah yang biasanya terjadi ketika arteri koroner mengalami kerusakan. Padahal, arteri koroner berperan penting dalam memasok darah dan oksigen ke otot jantung.
Tanpa penanganan yang tepat, arteri yang mengalami kerusakan dapat membuat asupan darah ke otot jantung menurun. Pada akhirnya, risiko terjadinya serangan jantung akan semakin meningkat.
Nah, sebagai upaya antisipasi sedari awal, sebaiknya ketahuilah apa saja gejala penyakit jantung koroner.
Ketahui Dulu Penyebabnya
Penyakit jantung koroner (PJK) biasanya terjadi akibat penyumbatan zat lemak yaitu plak atau ateroma. Plak ini menumpuk secara bertahap pada dinding bagian dalam arteri, yang akhirnya membuat arteri menjadi sempit.
Penumpukan atheroma membuat arteri menyempit sehingga membatasi aliran darah ke otot jantung. Proses ini disebut dengan istilah medis aterosklerosis. Nah, risiko seseorang terkena aterosklerosis meningkat secara signifikan jika:
- Memiliki kebiasaan merokok. Tak hanya meningkatkan risiko aterosklerosis, nyatanya merokok juga dapat memicu sejumlah masalah kesehatan lainnya. Mengidap tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Memiliki kolesterol tinggi.
- Memiliki kadar lipoprotein tinggi.
- Tidak berolahraga secara teratur.
- Mengidap diabetes.
Faktor risiko lain untuk mengembangkan aterosklerosis meliputi:
- Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
- Memiliki riwayat keluarga yang mengidap PJK, risiko meningkat jika kamu memiliki kerabat laki-laki di bawah usia 55 tahun, atau kerabat perempuan di bawah 65 tahun, dengan PJK.
Apa Saja Gejala Jantung Koroner?
Berkurangnya asupan darah ke jantung mungkin tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Namun, jika lemak semakin menumpuk dalam arteri, maka gejala penyakit jantung koroner akan muncul. Berikut adalah gejalanya:
1. Angina
Jika arteri koroner tersumbat sebagian, kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dada (angina). Pada kasus yang ringan, angina biasanya menimbulkan perasaan tidak nyaman yang mirip dengan gangguan pencernaan.
Namun, serangan angina yang parah dapat menyebabkan rasa berat atau sesak yang menyakitkan. Biasanya pada tengah dada, yang dapat menyebar ke lengan, leher, rahang, punggung, atau perut.
Umumnya pemicu angina adalah aktivitas fisik atau situasi stres. Gejala biasanya hilang dalam waktu kurang dari 10 menit, dan dapat kamu kurangi dengan beristirahat atau menggunakan tablet atau semprotan nitrat.
2. Keringat Dingin dan Mual
Gejala penyakit jantung koroner selanjutnya adalah keringat dingin dan mual. Alasannya, ketika pembuluh darah menyempit, otot jantung rentan kekurangan oksigen, sehingga memicu iskemia. Akibatnya, pengidap PJK rentan mengalami keringat dingin dan mual.
3. Sesak Napas
Jantung yang tidak berfungsi secara normal dapat berimbas pada saluran pernapasan. Sebab, ketika jantung tidak memompa cukup darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh, tubuh akan merespons dengan bernapas lebih cepat.
Kondisi ini merupakan mekanisme tubuh untuk mencoba memasukkan lebih banyak oksigen ke dalam tubuh, sehingga menimbulkan sesak napas.
4. Pusing dan Nyeri Leher
Penyempitan arteri dapat mengakibatkan berkurangnya sirkulasi darah. Akibatnya, asupan darah ke seluruh tubuh terutama otak akan berkurang. Kondisi ini pada akhirnya dapat menyebabkan pusing.
Terkadang, penyakit jantung koroner juga dapat menyebabkan rasa nyeri leher seperti tercekik. Umumnya rasa sakit ini berlangsung selama 5 hingga 20 menit. Keluhan ini bisa muncul bersama aktivitas fisik.
Ingin tahu bagaimana risikomu terhadap penyakit jantung? Kamu bisa mencari tahunya dengan klik gambar berikut:
Bagaimana Pengobatan Penyakit Jantung Koroner Dilakukan?
Pengobatan PJK umumnya melibatkan perubahan pola hidup yang dapat dikombinasikan dengan konsumsi obat atau prosedur medis tertentu. Berikut penjelasannya:
1. Perubahan Pola Hidup
Pada kasus yang ringan, dokter dapat menyarankan pengidap PJK untuk menerapkan pola hidup sehat seperti:
- Berhenti merokok.
- Mengurangi atau membatasi konsumsi minuman beralkohol.
- Memenuhi asupan gizi harian pada tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat.
- Mengendalikan stres dengan baik.
- Rutin berolahraga dan memastikan berat badan tetap ideal agar terhindar dari obesitas.
2. Penggunaan Obat
Dokter spesialis jantung juga dapat meresepkan obat tertentu sebagai bagian dari perawatan penyakit jantung koroner. Misalnya penggunaan obat statin, obat untuk mengencerkan darah, penghambat beta atau beta blockers, obat untuk menghambat enzim yang mengubah angiotensin atau ACE inhibitors, hingga obat diuretik.
3. Pembedahan atau Operasi
Apabila perubahan gaya hidup dan konsumsi obat tidak membuahkan hasil, dokter bisa merekomendasikan tindakan pembedahan atau operasi. Tindakan ini umumnya akan dokter lakukan jika penyempitan pada pembuluh darah terjadi karena ateroma yang bertumpuk. Berikut adalah tindakan pembedahan yang dapat menjadi pilihan:
- Pemasangan ring jantung atau angioplasti koroner. Prosedur ini bertujuan untuk membantu membuat peredaran darah lebih lancar dan mencegah terjadinya kekambuhan.
- Bypass jantung. Prosedur medis bertujuan untuk mengembalikan aliran darah ke otot jantung yang tidak mendapat suplai darah yang cukup. Baca lebih lanjut mengenai prosedur ini pada: Wajib Tahu, Ini yang Dimaksud dengan Operasi Bypass Jantung.
- Transplantasi jantung. Tindakan ini dilakukan jika jantung telah mengalami kerusakan yang sangat parah. Pada prosedurnya, jantung yang rusak nantinya akan digantikan dengan organ jantung baru dari pendonor.
Pernah mendengar elektrokardiogram atau EKG untuk memantau dan evaluasi kesehatan jantung? Baca selengkapnya di artikel ini: “Mengenal Fungsi dan Cara Pemasangan EKG pada Tubuh“.
Apakah Penyakit Jantung Koroner Bisa Sembuh Total?
Banyak orang mempertanyakan apakah kondisi ini bisa sembuh total atau tidak. Jawabannya, penyakit jantung koroner tidak dapat sembuh total.
Namun, pengobatan yang tepat dapat membantu mengelola gejala dan mengurangi kemungkinan masalah seperti serangan jantung.
Karena itu, penting bagi pengidapnya untuk benar-benar menjalani pengobatan sesuai dengan arahan dokter.
Perawatan jantung koroner juga tidak bisa sembarangan dan memerlukan spesialisasi khusus. Nah, Ini Dokter yang Paham Perawatan Penyakit Jantung Koroner.