Kenali 4 Gangguan Kesehatan yang Memicu Gejala Agitasi
“Gejala agitasi bisa terjadi karena berbagai masalah kesehatan. Ini termasuk hipotiroidisme, tumor otak, ketergantungan terhadap alkohol, dan gangguan pada siklus menstruasi.”
Halodoc, Jakarta – Agitasi adalah keadaan yang muncul dengan gejala psikologi seperti cemas, kesal atau jengkel, dan rasa gelisah. Perasaan ini muncul seiring waktu dan berkembang menjadi lebih buruk. Kebanyakan keadaan agitasi terjadi karena aspek psikologis, misalnya stres. Namun, beberapa kondisi ini juga terjadi tanpa penyebab yang pasti.
Gangguan Kesehatan yang Dapat Memicu Agitasi
Meski begitu, gejala agitasi ternyata juga bisa terjadi sebagai dampak dari gangguan kesehatan tertentu, seperti:
- Hipotiroidisme
Pertama ada hipotiroidisme yang muncul karena tubuh yang tidak mampu membuat hormon tiroid sesuai dengan kebutuhan. Semakin buruk kondisi ini, semakin buruk pula perubahan suasana hati yang terjadi. Pasalnya, tidak terpenuhinya kebutuhan hormon tiroid membuat tubuh dan otak tidak mampu bekerja dengan baik.
Tak hanya agitasi, hipotiroidisme juga bisa memicu banyak gejala lainnya, seperti gangguan pada memori, depresi dan kecemasan, sembelit, dan tubuh yang mengalami kelelahan.
- Tumor otak
Agitasi juga bisa terjadi karena efek dari gangguan neurologis, meski kondisi ini disebut jarang terjadi. Salah satunya yaitu tumor otak yang bisa menunjukkan sifat jinak atau ganas. Saat tumor tumbuh dan berkembang, akan terjadi tekanan pada bagian dalam tengkorak yang memicu terjadinya kerusakan pada otak dan sangat membahayakan.
Tumor otak terbagi menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Tumor otak primer terjadi dari otak dan biasanya jinak. Sementara itu, tumor otak sekunder yang dikenal pula dengan tumor otak metastatik, muncul karena penyebaran sel kanker yang berasal dari organ tubuh lainnya.
- Ketergantungan pada alkohol
Rasa ketergantungan atau putus asupan (sakau) alkohol pun turut menyebabkan munculnya gejala agitasi. Ini terutama banyak terjadi pada seseorang yang menjadi peminum berat dan tiba-tiba membatasi asupan atau tidak lagi mengonsumsi alkohol. Hal ini selanjutnya dikenal dengan sebutan alcohol withdrawal syndrome (AWS).
Gejala dari AWS sendiri bisa terjadi mulai dari 6 jam sampai beberapa hari setelah peminum terakhir berinteraksi dengan minuman beralkohol. Tak hanya memicu agitasi, kondisi ini juga memicu sederet masalah kesehatan lainnya, termasuk sakit kepala, tremor, mudah marah, insomnia, kebingungan, detak jantung meningkat, dan menjadi mudah berkeringat.
- Gangguan siklus haid
Terjadinya perubahan hormon sebelum periode menstruasi bisa memicu ketegangan pada wanita yang diikuti dengan rasa gelisah, cemas, dan bisa jadi mudah marah. Namun, kondisi ini akan semakin buruk apabila wanita didiagnosis mengalami dysphoric pramenstruasi (PMDD).
Ini adalah jenis yang lebih lanjut dan serius daripada sindrom pramenstruasi pada umumnya. Selain itu, PMDD juga memicu banyak gejala kesehatan lainnya, termasuk agitasi, mudah lupa, lelah berlebihan, dan masalah pada perut yang membuat pengidapnya menjadi kurang nyaman.
Demikian tadi beberapa gangguan kesehatan yang bisa memicu terjadinya gejala agitasi. Inilah mengapa, kamu perlu segera melakukan pemeriksaan kesehatan ketika merasa cemas dan gelisah tanpa penyebab atau alasan yang pasti.
Sebab, gangguan kesehatan yang menyebabkan gejala agitasi bisa secara signifikan berpengaruh terhadap suasana hati. Tanpa penanganan, kondisi ini bisa berbahaya terhadap diri sendiri dan orang lain. Kamu bisa menggunakan Layanan Janji Medis di Halodoc untuk melakukan pemeriksaan. Segera cek dan download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Play Store.