Kenali 3 Gejala yang Muncul saat Alami Tifus
“Ada tiga jenis penyakit tifus yang memiliki gejala yang berbeda-beda. Meskipun demikian, ketiganya juga memiliki gejala yang serupa, seperti sakit kepala, pergantian antara panas dan dingin, ruam, dan demam.”
Halodoc, Jakarta – Tifus adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi bakteri riketsia. Bakteri ini menular melalui gigitan kutu atau tungau pada tubuh seseorang. Kutu, tungau, dan caplak adalah jenis hewan tanpa tulang belakang yang juga dikenal sebagai arthropoda.
Ketika arthropoda tersebut menggigit seseorang dan membawa bakteri riketsia, mereka akan menularkannya. Jika gigitan tersebut kamu garuk dan kulit terbuka, bakteri akan memiliki akses yang lebih besar ke dalam aliran darah.
Setelah masuk ke dalam aliran darah, bakteri akan bereproduksi dan berkembang biak. Berikut ini adalah gejala yang muncul ketika seseorang mengalami tifus!
Gejala Tifus yang Perlu Kamu Waspadai
Penyakit tifus terbagi menjadi tiga jenis, yaitu tifus epidemik, tifus murine (endemik), dan tifus scrub. Setiap jenis tifus memiliki gejala yang berbeda-beda. Arthropoda umumnya membawa strain tifus yang spesifik untuk spesiesnya, sehingga menyebabkan sedikit perbedaan dalam gejala.
Namun, ketiga jenis tifus tersebut juga memiliki beberapa gejala yang sama, seperti:
- Sakit kepala
- Demam
- Perubahan suhu tubuh (panas dingin)
- Ruam
Sementara itu, gejala yang membedakan setiap jenis tifus adalah sebagai berikut:
1. Gejala Tifus Epidemik
Bakteri tifus endemik menular dari kutu tubuh. Kejadian ini sering terjadi di daerah dengan populasi tinggi dan sanitasi yang buruk, di mana kutu dapat berkembang biak dengan mudah.
Gejala tifus epidemik umumnya muncul tiba-tiba dan meliputi:
- Sakit kepala parah
- Demam tinggi (di atas 39 derajat Celsius)
- Ruam pada punggung atau dada yang kemudian menyebar
- Kebingungan
- Pingsan dan mengalami halusinasi
- Tekanan darah rendah (hipotensi)
- Nyeri otot yang parah
2. Gejala Tifus Murine (Endemik)
Infeksi tifus endemik terjadi akibat bakteri riketsia dari kutu tikus atau kutu kucing. Jenis tifus ini dapat terjadi pada siapa saja, di seluruh dunia.
Gejala tifus murine (endemik) dapat berlangsung selama 10 hingga 12 hari dan sangat mirip dengan gejala tifus epidemik, tetapi biasanya tidak terlalu parah. Gejala yang mungkin muncul antara lain:
- Batuk kering
- Mual dan muntah
- Diare
3. Gejala Tifus Scrub
Jenis tifus scrub terjadi akibat Orientia tsutsugamushi dan menular dari tungau dalam tahap larva. Kutu atau tungau dapat membawa bakteri ini ketika mereka menghisap darah orang yang terinfeksi atau hewan pengerat yang terinfeksi.
Gejala yang mungkin muncul antara lain:
- Kelelahan
- Luka merah atau lecet pada kulit di tempat gigitan
- Batuk
- Ruam
Lebih lanjut mengenai bahaya penyakit tifus, bisa kamu baca di sini → Fakta dan Bahaya Tentang Penyakit Tifus yang Perlu Kamu Ketahui
Bagaimana Agar Tifus Cepat Sembuh?
Penanganan yang paling efektif untuk mengobati gejala ketiga jenis tifus di atas adalah dengan menggunakan antibiotik doksisiklin. Antibiotik ini dokter berikan dalam dosis tunggal dan terbukti efektif melawan tifus epidemik. Doksisiklin juga dapat bekerja dengan cepat untuk jenis penyakit lainnya.
Untuk hasil terbaik, sebaiknya antibiotik kamu minum sesegera mungkin setelah gejala muncul. Namun, jika seseorang alergi terhadap doksisiklin atau obat tersebut tidak efektif, dokter dapat memberikan antibiotik lain seperti ciprofloxacin.
Selain menjalani pengobatan medis dari dokter, ada juga perawatan rumahan yang bisa kamu lakukan. Baca selengkapnya di sini → Cara Tepat Mengobati Tifus di Rumah
Penting untuk diketahui bahwa tifus pernah menjadi wabah yang menakutkan dan mengancam jiwa. Namun, kondisinya telah membaik seiring dengan peningkatan sanitasi, yang dapat mencegah penyebaran tifus. Meskipun tifus saat ini cukup jarang terjadi, tetaplah waspada.