Kenali 3 Dampak Efek Pernikahan Dini dari Segi Psikologis

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   26 Agustus 2022

“Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American Academy of Pediatrics, menemukan dampak gangguan kejiwaan seumur hidup terkait pernikahan dini. Seperti, depresi, kecemasan, dan gangguan bipolar.”

Kenali 3 Dampak Efek Pernikahan Dini dari Segi PsikologisKenali 3 Dampak Efek Pernikahan Dini dari Segi Psikologis

Halodoc, Jakarta – Pernikahan dini memiliki dampak kesehatan dan psikologis bagi individu yang melakukannya. Di Amerika Serikat, pernikahan dini dapat berdampak pada peningkatan risiko kesehatan yang serius. Seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, dan stroke. 

Selain itu, pernikahan dini juga dikaitkan dengan tingkat infeksi menular seksual yang lebih tinggi, kematian ibu dan bayi, dan kelahiran prematur. Tidak main-main dampaknya, bukan?

Namun, terlepas dari dampak mengkhawatirkan pada kesehatan fisik, masih sedikit penelitian yang membahas tentang dampak jangka panjang pernikahan dini dari segi psikologis. Lantas, apa sebenarnya dampak psikologis dari pernikahan dini yang perlu diwaspadai?

Dampak Psikologis Pernikahan Dini

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American Academy of Pediatrics, menemukan dampak gangguan kejiwaan seumur hidup terkait pernikahan dini. Dampak tersebut juga berkaitan dengan faktor sosiodemografi, termasuk usia, ras, tingkat pendidikan, pendapatan rumah tangga, dan lokasi tempat tinggal.

Berdasarkan data, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pernikahan dini dikaitkan dengan gangguan kejiwaan seperti:

  1. Depresi

Kekerasan dalam rumah tangga tentu mengarah pada gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan post traumatic stress disorder. Belum lagi jika pasangan muda menghadapi keguguran yang sering terjadi pada pasangan suami istri berusia muda. Peristiwa-peristiwa seperti itu juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental dan trauma jangka panjang.

  1. Kecemasan

Sebuah studi mengungkapkan bahwa anak perempuan di bawah usia 18 tahun yang sudah menikah, cenderung mengalami penyalahgunaan zat dan alkohol. Menjalani kehidupan berumah tangga di usia muda bukanlah hal yang mudah.

United Nations Children’s Fund (UNICEF) menyatakan bahwa remaja cenderung belum mampu mengelola emosi, dan mengambil keputusan dengan baik. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga ketika terjadi konflik dengan pasangan. 

  1. Gangguan Bipolar

Dampak psikologis pernikahan dini sering kali berkaitan dengan alasan terjadinya pernikahan. Di beberapa negara atau daerah di Indonesia, pernikahan dini berkaitan dengan tekanan keluarga, tingkat ekonomi, kehamilan pranikah, dan paksaan pasangan. Meskipun sebelum pernikahan terjadi tidak ditemukan gangguan kesehatan mental pada seorang wanita, tapi hal tersebut dapat berkembang seiring berjalannya pernikahan.

Kasus pernikahan dini pada daerah-daerah yang belum menyediakan fasilitas kesehatan mental, juga perlu diwaspadai. Sebab pasutri belia yang mengalami gangguan kesehatan mental, tidak bisa memperoleh penanganan yang tepat. Alhasil, kondisi psikologis mereka pun bisa semakin parah seiring bertambahnya usia. 

Kamu juga bisa baca lebih lanjut melalui artikel ini: Ini Alasan Pernikahan Dini Tidak Dianjurkan Ahli Kesehatan.

Risiko Kesehatan pada Perempuan

Masih banyak orang tua yang mungkin meyakini, bahwa pernikah mudah akan melindungi anak perempuan mereka dari penyakit menular seksual. Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa pernikahan pada usia muda merupakan faktor risiko infeksi HIV pada perempuan. 

Pernikahan dini tidak hanya menempatkan anak perempuan pada risiko infeksi menular seksual. Kondisi tersebut juga menyebabkan peningkatan risiko kematian ibu (yang berusia antara 15 hingga 19), akibat komplikasi selama kehamilan dan persalinan.

Remaja perempuan cenderung melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, nutrisi yang tidak memadai, dan anemia. Pernikahan dini juga berkaitan dengan meningkatnya kemungkinan kematian neonatal, lahir mati, serta morbiditas dan moralitas anak dan bayi.

Itulah yang perlu diketahui tentang dampak pernikahan dini dari segi psikologis. Jika kamu mengalami gangguan kesehatan mental terkait pernikahan, jangan ragu untuk bertanya pada psikolog melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Unicef. Diakses pada 2022. EARLY MARRIAGE CHILD SPOUSES
Huffpost. Diakses pada 2022. Child Marriage Is ‘A Major Psychological Trauma,’ New Study Says
Students Against Child Marriage. Diakses pada 2022. Study Reveals the Traumatic Psychological Impacts of Child Marriage

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan