Kenali 2 Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Penyakit Tifus
“Guna mendapatkan diagnosis penyakit tifus yang lebih akurat, terdapat dua jenis pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan. Keduanya adalah tes widal dan tes tubex.”
DAFTAR ISI
- Ragam Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Penyakit Tifus
- Pengobatan Penyakit Tifus
- Komplikasi Penyakit Tifus
Halodoc, Jakarta – Demam tifoid atau tifus adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini mudah ditemukan pada makanan maupun sumber air yang telah terkontaminasi.
Ketika berada di dalam tubuh, bakteri Salmonella akan berkembang biak dan menyebar dengan cepat melalui aliran darah. Akibatnya, pengidap tifus akan merasa sakit perut, demam, serta tidak enak badan atau malaise.
Jika ini terjadi, langkah paling awal yang bisa dilakukan yakni memeriksakan diri ke dokter. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan lewat uji laboratorium yang bernama tes widal dan tes tubex.
Apa itu tes widal dan tes tubex? Yuk, simak informasi selengkapnya berikut ini!
Ragam Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Penyakit Tifus
Tifus merupakan penyakit infeksi yang bisa dialami oleh siapa saja, baik orang tua maupun anak-anak. Penyakit ini muncul ditandai dengan demam, sakit kepala, nyeri perut, sembelit, diare, penurunan nafsu makan, kelelahan, hingga tubuh terasa lemas.
Terkadang tifus bisa salah terdeteksi karena gejalanya mirip seperti demam berdarah. Inilah alasannya dokter merekomendasikan beberapa pemeriksaan, supaya tifus bisa didiagnosis dengan lebih akurat.
Berikut ini ragam pemeriksaan untuk mendiagnosis penyakit tifus, yaitu:
1. Tes widal
Tes widal adalah jenis pemeriksaan laboratorium yang paling sering dilakukan untuk mendiagnosis tifus. Ada tiga tahap yang dilakukan dokter dalam menjalani tes widal, diantaranya:
- Pertama, dokter akan bertanya seputar riwayat penyakit pengidap.
- Kedua, dokter akan bertanya seputar kebersihan makanan, tempat tinggal, serta keluhan yang dialami.
- Ketiga, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Misalnya memeriksa suhu tubuh, melihat tampilan permukaan lidah, memeriksa bagian perut yang terasa nyeri, dan mendengarkan bunyi usus menggunakan stetoskop.
Ketika melakukan pemeriksaan widal, dokter akan melakukan pengambilan sampel darah dan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Kemudian, sampel darah akan ditetesi dengan bakteri Salmonella yang sudah dimatikan dalam bentuk antigen O (badan bakteri) dan antigen H (ekor atau flagel bakteri).
Kedua antigen tersebut diperlukan karena antibodi untuk badan bakteri dan flagel bakteri dapat berbeda. Selanjutnya, sampel darah diencerkan sampai puluhan atau ratusan kali.
Bila setelah berulang kali diencerkan antibodi tetap terbukti positif, maka seseorang dianggap mengidap tifus.
2. Tes tubex
Tubex adalah alat uji yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan antibodi IgM anti-O9 dalam darah. Antibodi tersebut dihasilkan secara otomatis oleh sistem imun ketika tubuh terinfeksi oleh bakteri Salmonella typhi.
Jika tes Tubex mendeteksi antibodi IgM anti-O9 dalam sampel darah, maka seseorang dianggap positif mengidap tipes.
Yuk, “Kenali Gejala Tipes yang Perlu Ditangani Dokter” agar kamu bisa segera menentukan langkah pengobatan dan perawatan yang tepat.
Pengobatan Penyakit Tifus
Karena penyebabnya adalah bakteri, pengobatan penyakit tifus dilakukan dengan pemberian antibiotik. Dokter biasanya akan memilih obat berdasarkan rekomendasi terbaru.
Beberapa contoh antibiotik untuk mengobati penyakit tifus, yaitu ampisilin, kloramfenikol, kotrimoksazol, fluoroquinolones, sefalosporin, dan azithromycin.
Selain menggunakan antibiotik, beberapa pengidap juga memerlukan terapi suportif. Seperti penggantian cairan atau elektrolit, yang tergantung pada tingkat keparahan infeksi.
Berikut ini beberapa rekomendasi “Obat Penyakit Tipes yang Biasanya Diresepkan Dokter”. Obat-obatan ini bisa kamu dapatkan dengan mudah melalui Toko Kesehatan Halodoc.
Komplikasi Penyakit Tifus
Pengidap penyakit tifus yang tidak mendapat pengobatan sangat mungkin mengalami gejala penyakit selama berbulan-bulan. Dalam kasus tersebut, komplikasi seperti gagal ginjal atau pendarahan usus (perdarahan hebat), mungkin bisa terjadi.
Sedangkan pada kasus yang parah, pengidap tifus bisa berakibat fatal jika tidak ditangani. Pengidapnya juga dapat menjadi pembawa dan menyebarkan penyakit ini kepada orang lain.
Cari tahu, berikut ini “Cara Tepat Mengobati Tifus di Rumah”.
Jika kamu merasakan adanya gejala yang mengarah pada penyakit tifus, segera lakukan pemeriksaan penunjang untuk bisa mendapatkan diagnosis yang akurat.
Supaya lebih mudah, kamu bisa memanfaatkan layanan konsultasi dokter dan Halodoc Home Lab di aplikasi Halodoc.
Layanan ini dapat kamu manfaatkan untuk tes lab, seperti cek demam, cek darah (hematologi), cek kolesterol, cek diabetes, medical check up hingga imunisasi.
Tak perlu ke laboratorium, Halodoc Home Lab bisa dipanggil ke rumah atau di mana pun kamu berada.
Klik gambar di bawah ini untuk temukan layanan yang pas dengan kebutuhanmu!
Referensi:
World Health Organization. Diakses pada 2024. Typhoid.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2024. Typhoid & Paratyphoid Fever.
Lab Test Online. Diakses pada 2024. Widal Test.
Portea. Diakses pada 2024. Widal Test / Typhoid Test (Typhidot) Test.
IDL Biotech. Diakses pada 2024. TUBEX® TF Rapid typhoid detection.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan