Kenalan Lebih Jauh dengan Diet Air Putih
Halodoc, Jakarta - Banyak cara bisa dilakukan untuk menurunkan berat badan. Berbagai metode diet pun bermunculan, seolah berlomba menawarkan yang terbaik. Salah satu diet yang menjanjikan penurunan berat badan tanpa banyak modal adalah diet air putih atau water fasting.
Meski terdengar sederhana, diet air putih bisa dibilang cukup sulit dilakukan, lho. Jika kamu ingin mencoba menjalaninya, kamu tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman apa pun, selain air putih. Lalu, apa saja manfaat, risiko, dan cara aman menjalani diet ini? Simak pembahasan berikut hingga tuntas, ya!
Baca juga: Rahasia Bentuk Tubuh Ideal dengan Diet Golongan Darah
Lebih Lanjut tentang Diet Air Putih
Saat menjalani diet air putih, tubuh tidak mendapatkan asupan kalori sama sekali. Hal ini karena air putih tidak mengandung kalori sedikit pun. Setelah beberapa waktu menjalani diet air putih, berat badanmu tentu akan turun. Namun, tentu saja jika tidak dilakukan dengan tepat, tubuh terancam kekurangan nutrisi.
Jika melihat dari segi manfaatnya, diet air putih diyakini mampu menurunkan berat badan. Namun, perlu diketahui bahwa penurunan berat badan yang terjadi di awal adalah karena tubuh kekurangan cairan dan cadangan karbohidrat di otot (glikogen), bukan lemak. Umumnya, pemecahan lemak baru dimulai di hari kedua.
Selain menurunkan berat badan, diet air putih juga diyakini mampu menurunkan tekanan darah, memicu proses peremajaan tubuh, mengurangi risiko munculnya penyakit kronis (seperti penyakit jantung, diabetes, atau kanker), dan mengurangi stres.
Baca juga: Begini Cara Diet Mediterania Bisa Turunkan Berat Badan
Bagaimana Cara Aman Melakukan Diet Air Putih?
Sebelum menjalani diet air putih, sebaiknya kamu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Sebab, metode diet ini tidak boleh sembarangan dilakukan.
Nah, agar lebih mudah, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk berdiskusi dengan dokter lewat chat. Jika dokter sudah memberikan izin, barulah kamu boleh menjalani diet air putih.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama menjalani diet air putih, yaitu:
- Jika belum pernah menjalani diet air putih, cobalah sedikit melakukan latihan terlebih dahulu. Caranya, cobalah kurangi porsi makan secara bertahap selama 3-4 hari sebelum memulai diet air putih.
- Jalani diet air putih hanya selama 1-3 hari.
- Saat menjalani diet air putih, sebaiknya minum air putih lebih banyak, yaitu 2-3 liter per hari. Sebab, kamu tidak mendapatkan asupan air dari makanan.
- Jangan mengoperasikan alat berat atau mengemudikan mobil, selama menjalani diet. Sebab, diet air putih dapat membuatmu lemas atau pusing.
- Hindari berolahraga selama menjalani diet air putih.
Lalu, setelah diet air putih selesai, jangan langsung mengonsumsi makanan dalam jumlah besar, ya. Makanlah dengan porsi kecil terlebih dahulu, lalu tingkatkan porsinya secara bertahap selama 1-3 hari. Hal ini bertujuan agar perut tidak “kaget” saat diisi makanan terlalu banyak.
Baca juga: Buah Segar atau Kering, Mana yang Lebih Tinggi Gula?
Meski diet air putih bisa menurunkan berat badan, diet ini bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan, seperti dehidrasi, kekurangan nutrisi, dan hipotensi. Tak hanya itu, diet air putih juga bisa membuatmu pusing, sulit untuk berkonsentrasi, dan kalap makan setelah diet ini selesai.
Jadi, sebaiknya berkonsultasilah dulu dengan dokter sebelum menjalani diet air putih atau diet apapun. Sebab, dokter akan menilai apakah kondisi kesehatanmu memungkinkan untuk menjalani suatu metode diet atau tidak. Selain itu, dokter juga dapat merekomendasikan metode diet lain yang lebih aman dan sesuai dengan kondisi tubuh kamu.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Water Fasting: Benefits and Dangers.
Verywell Fit. Diakses pada 2020. Water Fasting: Benefits, Dangers, and Protocols.
WebMD. Diakses pada 2020. How to Lose Weight Safely.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan