Kenalan Lebih Jauh dengan Biduran Akibat Infeksi

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   25 Desember 2020
Kenalan Lebih Jauh dengan Biduran Akibat InfeksiKenalan Lebih Jauh dengan Biduran Akibat Infeksi

Halodoc, Jakarta - Urtikaria atau biduran merupakan jenis ruam umum yang ditandai dengan munculnya benjolan berwarna kemerahan dan gatal pada permukaan kulit. Tingkat keparahan dan penyebab penyakit ini pada setiap orang berbeda. Umumnya, biduran dikaitkan dengan alergi makanan, obat, dan bahan iritan, ternyata masih ada hal lain yang turut berperan dalam munculnya biduran.

Ada pula kasus biduran yang bersifat idiopatik atau tidak diketahui pasti apa yang menjadi penyebabnya. Gangguan kesehatan ini bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Diperkirakan, setiap orang setidaknya pernah mengalami biduran sekali seumur hidup. 

Biduran karena Infeksi

Ternyata, biduran juga terjadi karena infeksi pada tubuh, lho! Sekitar 80 persen biduran pada anak terjadi karena infeksi virus. Respons imun bisa dipicu oleh sesuatu yang bahkan terlihat sederhana, seperti flu. Bentol biduran cenderung akan muncul sekitar seminggu setelah infeksi yang biasanya akan membaik selama 1 sampai 2 minggu kemudian tanpa pengobatan.

Baca juga: Ini Jenis-Jenis Biduran yang Perlu Diketahui

Penyakit lain yang bisa menjadi penyebab biduran sebagian besar berasal dari gangguan autoimun, sisanya karena infeksi, termasuk:

  • Penyakit ginjal kronis.
  • Dermatitis herpetiformis, kelainan autoimun pada kulit yang berhubungan dengan penyakit Celiac.
  • Tiroiditis Hashimoto, gangguan autoimun yang berhubungan dengan fungsi tiroid yang rendah.
  • H. pylori, infeksi bakteri pada perut.
  • Hepatitis B dan C.
  • Lupus, gangguan autoimun sistemik.
  • Limfoma.
  • Infeksi saluran pencernaan karena parasit, seperti Giardia lamblia.
  • Polisitemia vera.
  • Reumatoid artritis.
  • Sindrom Sjogren.
  • Diabetes tipe 1.
  • Vaskulitis.

Baca juga: Biduran Tak Kunjung Sembuh, Apa Penyebabnya?

Biduran yang terjadi karena penyakit tersebut cenderung bersifat kronis atau lama sembuh selama infeksi yang menjadi penyebabnya tidak ditangani. Sementara itu, gatal-gatal akut terkadang dapat terjadi bersamaan dengan infeksi virus, bakteri, atau jamur, seperti radang tenggorokan, bahkan kutu air. 

Penyebab Lain Biduran

Selain karena infeksi, biduran juga bisa terjadi karena beberapa penyebab berikut ini:

  • Alergi

Ini adalah penyebab biduran yang paling utama, yang disebabkan karena respons abnormal sistem kekebalan tubuh terhadap zat yang tidak berbahaya sehingga tubuh pun memproduksi histamin secara berlebihan. Alergi yang sering dikaitkan dengan biduran adalah alergi makanan dan obat. 

Pada kondisi yang jarang terjadi, alergi muncul karena alergi yang sifatnya lebih umum, seperti bahan kimia tertentu, bulu hewan peliharaan, serangga, atau alergi karena serbuk sari. Meski begitu, biduran bisa hilang dengan sendirinya apabila kontak langsung dengan alergen dihentikan.

Baca juga: Faktor Pemicu Biduran yang Harus Diketahui

  • Kondisi Fisik

Ruam biduran ini muncul karena kondisi rangsangan lingkungan atau fisik tertentu, seperti dingin, panas, gesekan, atau sinar matahari. Gatal-gatal dan benjolan biasanya muncul hanya pada area yang terinfeksi, jarang ditemui paparan pada area lainnya. 

  • Stres

Stres bisa menjadi kondisi yang membuat kondisi banyak penyakit memburuk, termasuk biduran. Belum diketahui dengan pasti apa yang menjadi penyebabnya. Namun, diduga ini ada kaitannya dengan pelepasan hormon stres kortisol.

Jadi, jika kamu mengalami gejala gatal dan bentol-bentol pada tubuh yang mirip dengan biduran, jangan ragu untuk menanyakan penanganannya langsung pada dokter. Kamu bisa tanya jawab dengan dokter melalui aplikasi Halodoc, sudah pasti lebih mudah dan praktis. 



Referensi: 
Verywell Health. Diakses pada 2020. Causes and Risk Factors of Urticaria (Hives).

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan