Kenalan dengan Vaksin Sputnik V Rusia yang Ampuh Lawan Varian Delta

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   14 Juli 2021
Kenalan dengan Vaksin Sputnik V Rusia yang Ampuh Lawan Varian DeltaKenalan dengan Vaksin Sputnik V Rusia yang Ampuh Lawan Varian Delta

“Beberapa varian baru virus corona yang ditemukan di berbagai negara tengah ditakuti, karena dikatakan lebih menular dan berbahaya. Namun, ada beberapa vaksin yang diklaim mampu melawan semua virus tersebut. Salah satunya adalah vaksin asal Rusia, yaitu vaksin Sputnik V. Vaksin ini sudah diuji dengan menggunakan metode yang didasarkan pada aktivitas antibodi virus.”

Halodoc, Jakarta – Virus corona varian delta merupakan varian baru virus corona yang tengah ditakuti, karena sifatnya yang lebih menular dan lebih berbahaya. Namun, beberapa vaksin diklaim mampu mencegah virus tersebut, salah satunya adalah vaksin Sputnik V asal Rusia.

Sputnik V atau dikenal juga dengan Gam-COVID-Vac adalah vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh para ilmuwan di Pusat Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya di Moskow. Vaksin tersebut sempat mengundang kontroversi karena pemerintah Rusia mengizinkan penggunaannya tahun lalu, bahkan sebelum hasil uji coba tahap awal dipublikasikan. 

Namun, Rusia dan banyak negara lain yang sudah menggunakan vaksin Sputnik V membuktikan bahwa vaksin tersebut aman dan efektif. Bahkan vaksin asal Rusia ini dinilai mampu melawan virus corona varian delta. Berikut ulasannya.

Baca juga: 2 Jenis Vaksin COVID-19 Ini Disebut Ampuh Lawan B1617

Efektivitas Vaksin Sputnik V Terhadap Berbagai Varian Virus Corona

Pusat Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya dan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) mengumumkan hasil penelitian yang kuat tentang efektivitas vaksin Sputnik V terhadap semua varian baru SARS-CoV-2. 

Melansir NDTV, perusahaan mengungkapkan bahwa vaksinasi dengan Sputnik V sudah menghasilkan titer antibodi penetral terhadap virus corona varian baru, termasuk:

  • Varian Alpha B.1.1.7 yang pertama kali ditemukan di Inggris.
  • Varian Beta B.1.351, yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.
  • Varian Gamma P.1, yang juga ditemukan pertama kali di Afrika Selatan.
  • Varian Delta B.1.617.2 DAN B.1.617.3, pertama kali diidentifikasi di India.
  • Varian endemic Moskow B.1.1.141 dan B.1.1.317 dengan mutasi pada receptor-binding domain (RBD)

Baca juga: Kenali Varian Alpha, Beta, dan Delta dari Virus COVID-19

Perusahaan lebih lanjut menjelaskan bahwa metodologi yang digunakan didasarkan pada penilaian aktivitas penetral virus (VNA) menggunakan virus hidup, untuk mempelajari respons imun atau VNA yang dipicu oleh vaksin Sputnik V. 

Para peneliti membandingkan aktivitas penetralan serum yang diinduksi oleh Sputnik V terhadap varian ada di dunia, dengan aktivitas penetralisir terhadap varian B.1.1.1 (Lambda). Ada pun serum diperoleh dari orang yang sudah divaksinasi dengan dua dosis Sputnik V. Metodologi penelitian ini diterbitkan dalam jurnal internasional terkemukan pada 12 Juli 2021.

Menurut Kirill Dmitriev, CEO RDIF, Sputnik V memelopori pendekatan koktail vaksin dengan dua suntikan. Tes yang dilakukan oleh Gamaleya Center ini sudah menunjukkan validitas pendekatan ini, karena aktivitas penetral virus terhadap varian baru yang lebih berbahaya dan menular, tetap lebih tinggi daripada banyak vaksin lainnya.

Oleh karena itu, RDF akan terus mendukung studi lebih lanjut tentang efikasi Sputnik V terhadap strain baru sambil juga menganalisis peluang bermitra dengan produsen vaksin terkemuka lainnya untuk mengembangkan koktail vaksin menggunakan suntikan pertama Sputnik V.

Baca juga: Vaksin Corona Tidak Cukup Sekali Suntik, Ini Alasannya

Data juga menegaskan bahwa Sputnik V tetap protektif terhadap varian yang baru terdeteksi. Secara khusus, Sputnik V menunjukkan pengurangan aktivitas penetral virus yang signifikan terhadap sejumlah varian dibandingkan dengan data dari produsen vaksin lain, yang sebelumnya sudah mengkonfirmasi kemanjuran vaksin mereka terhadap varian baru virus corona.

Itulah mengapa Gamaleya Center dan RDIF ingin mengembangkan koktail vaksin bersama dengan produsen vaksin COVID terkemuka lainnya dengan menggunakan komponen pertama Sputnik V.

Direktur Pusat Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya, Alexander Gintsburg mengklaim bahwa saat ini vaksin Sputnik V menjadi salah satu vaksin paling efektif melawan virus asli dan varian baru. Hal itu berkat pendekatannya yang unik menggunakan dua vektor adenoviral.

Perlu diketahui, vaksin Sputnik V sudah terdaftar di 67 negara secara global dengan total populasi lebih dari 3,5 miliar orang. Menurut perusahaan, data tersebut diperoleh selama vaksinasi populasi di sejumlah negara termasuk Meksiko, Argentina, Serbia, Bahrain, Hongaria, San-Marino, UEA, dan lainnya. Hal itu menunjukkan bahwa Sputnik V adalah salah satu vaksin teraman dan paling efektif melawan virus corona.

Itulah penjelasan mengenai vaksin Sputnik V asal Rusia yang ampuh melawan berbagai varian baru virus corona. Selain dengan vaksin, kamu juga bisa mencegah virus corona dengan memperkuat imunitas tubuh.

Caranya dengan mengonsumsi makanan sehat, rajin berolahraga, dan konsumsi suplemen vitamin. Nah, beli vitaminnya pakai Halodoc saja. Tidak perlu keluar rumah, tinggal order saja lewat aplikasi dan pesananmu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang juga.

Referensi:
NDTV. Diakses pada 2021. Russia’s Sputnik V Vaccine Effective Against Delta, Other Covid Variants: Study.
Nature. Diakses pada 2021. Mounting evidence suggests Sputnik COVID vaccine is safe and effective