Kenalan dengan Sindrom Nefrotik Akibat Ginjal Rusak
"Sindrom nefrotik adalah kondisi saat tubuh mengeluarkan terlalu banyak protein. Kondisi ini bisa terjadi karena kerusakan pada ginjal atau bahkan gagal ginjal. Kondisi ini juga biasanya menyebabkan gejala seperti pembengkakan pada kaki. Beberapa obat dan perubahan gaya hidup bisa dilakukan untuk mengobatinya."
Halodoc, Jakarta - Sindrom nefrotik adalah gangguan ginjal yang menyebabkan tubuh mengeluarkan terlalu banyak protein dalam urine. Sindrom nefrotik biasanya disebabkan oleh kerusakan pada kelompok pembuluh darah kecil di ginjal yang menyaring limbah dan kelebihan air dari darah. Alhasil, kondisi ini menyebabkan pembengkakan, terutama di kaki dan pergelangan kaki, dan meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya. Gagal ginjal juga bisa berkaitan dengan penyakit ini.
Perawatan untuk sindrom nefrotik adalah dengan mengobati kondisi yang menyebabkannya dan konsumsi beberapa jenis obat. Sindrom nefrotik dapat meningkatkan risiko infeksi dan pembekuan darah. Dokter mungkin merekomendasikan obat-obatan dan perubahan pola makan untuk mencegah komplikasi.
Baca juga: 6 Gejala Sindrom Nefrotik yang Harus Diwaspadai
Penyebab Sindrom Nefrotik
Sindrom nefrotik biasanya disebabkan oleh kerusakan pada kelompok pembuluh darah kecil (glomerulus) ginjal. Glomerulus ini menyaring darah saat melewati ginjal, memisahkan hal-hal yang dibutuhkan tubuh dari yang tidak dibutuhkan.
Glomerulus yang sehat menjaga protein darah (terutama albumin) yang diperlukan untuk mempertahankan jumlah cairan yang tepat dalam tubuh. Hal ini dilakukan agar tidak merembes ke dalam urine. Ketika rusak, glomerulus memungkinkan terlalu banyak protein darah meninggalkan tubuh, yang menyebabkan sindrom nefrotik.
Banyak penyakit dan kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan glomerulus dan sindrom nefrotik, termasuk:
- Penyakit Ginjal Diabetes: Diabetes dapat menyebabkan kerusakan ginjal (nefropati diabetik) yang mempengaruhi glomeruli.
- Penyakit Perubahan Minimal: Ini adalah penyebab paling umum dari sindrom nefrotik pada anak-anak. Penyakit perubahan minimal menghasilkan fungsi ginjal yang abnormal, tetapi ketika jaringan ginjal diperiksa di bawah mikroskop, tampak normal atau hampir normal. Penyebab fungsi abnormal biasanya tidak dapat ditentukan.
- Glomerulosklerosis Segmental Fokal: Kondisi ini ditandai dengan jaringan parut pada beberapa glomeruli, kondisi ini dapat disebabkan oleh penyakit lain, cacat genetik atau obat-obatan tertentu atau terjadi tanpa alasan yang diketahui.
- Nefropati Membranosa: Gangguan ginjal ini adalah hasil dari penebalan membran di dalam glomerulus. Penebalan ini disebabkan oleh deposit yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh. Ini dapat dikaitkan dengan kondisi medis lainnya, seperti lupus, hepatitis B, malaria dan kanker, atau dapat terjadi tanpa alasan yang diketahui.
- Lupus Eritematosus Sistemik: Penyakit radang kronis ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang serius atau bahkan gagal ginjal.
- Amiloidosis: Gangguan ini terjadi ketika protein amiloid menumpuk di organ. Penumpukan amiloid juga sering merusak sistem penyaringan ginjal.
Jika kamu mulai merasakan gejala seperti pembengkakan di mata dan pergelangan kaki, urin berbusa, penambahan berat badan karena retensi cairan, kelelahan, dan kehilangan selera makan, maka kamu perlu segera pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Sebab beberapa gejala tersebut adalah gejala khas sindrom nefrotik. Untungnya kini kamu bisa buat janji dengan dokter di Halodoc supaya lebih mudah.
Baca juga: Sindrom Nefrotik Bisa Sebabkan Komplikasi Kesehatan
Pengobatan untuk Atasi Sindrom Nefrotik
Perawatan untuk sindrom nefrotik akan melibatkan perawatan kondisi medis apa pun yang mungkin menyebabkan sindrom nefrotik. Dokter mungkin juga merekomendasikan obat-obatan dan perubahan dalam diet untuk membantu mengendalikan tanda dan gejala atau mengobati komplikasi sindrom nefrotik.
Obat-obatan ini mungkin termasuk:
Obat Tekanan Darah
Obat yang disebut penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE) mengurangi tekanan darah dan jumlah protein yang dilepaskan dalam urin. Obat-obatan dalam kategori ini termasuk lisinopril, benazepril, captopril dan enalapril.
Kelompok obat lain yang bekerja serupa disebut penghambat reseptor angiotensin II (ARB) dan termasuk losartan dan valsartan. Obat lain, seperti penghambat renin, juga dapat digunakan, meskipun penghambat ACE dan ARB umumnya digunakan terlebih dahulu.
Pil Air atau Obat Diuretik
Obat ini akan membantu mengendalikan pembengkakan dengan meningkatkan keluaran cairan ginjal. Obat diuretik biasanya termasuk furosemide. Obat lainnya termasuk spironolactone dan thiazides, seperti hydrochlorothiazide atau metolazone.
Baca juga: Cegah Sindrom Nefrotik dengan 3 Diet Sehat Ini
Obat Penurun Kolesterol
Obat seperti statin dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Namun, tidak jelas apakah obat penurun kolesterol dapat meningkatkan hasil untuk orang dengan sindrom nefrotik, seperti menghindari serangan jantung atau mengurangi risiko kematian dini.
Pengencer Darah (Antikoagulan)
Obat ini mungkin diresepkan untuk mengurangi kemampuan darah untuk membeku, terutama jika kamu pernah mengalami pembekuan darah. Antikoagulan termasuk heparin, warfarin, dabigatran, apixaban, dan rivaroxaban.
Obat Penekan Sistem Kekebalan Tubuh
Obat-obatan untuk mengontrol sistem kekebalan tubuh, seperti kortikosteroid, dapat mengurangi peradangan yang menyertai beberapa kondisi yang dapat menyebabkan sindrom nefrotik. Obat-obatan termasuk rituximab (Rituxan), siklosporin, dan siklofosfamid.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Nephrotic Syndrome.
U.S. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses pada 2021. Nephrotic Syndrome in Adults.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan