Kena Cacar Air Bisa Turunkan Risiko Kanker Otak, Benarkah?
“Cacar air ditandai dengan lepuh merah yang bisa muncul di bagian tubuh mana saja. Kondisi ini disebabkan oleh virus varicella zoster yang sangat mudah menular. Anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun paling rentan terkena virus ini. Kendati demikian, beberapa orang mendapatkannya setelah dewasa. Katanya, seseorang yang sudah pernah terkena cacar air berisiko lebih rendah mengalami kanker otak di kemudian hari.”
Halodoc, Jakarta – Varicella atau lebih dikenal sebagai cacar air merupakan penyakit yang sering menyerang anak-anak. Cacar air menimbulkan lepuh merah yang bisa muncul dibagian tubuh mana saja dan menyebabkan sensasi gatal. Cacar air disebabkan oleh virus varicella zoster ditularkan dari orang ke orang di sekitar selama satu atau dua hari. Lepuh biasanya muncul satu sampai dua hari setelah pajanan.
Anak-anak memang lebih rentan terkena virus ini. Kendati demikian, bukan berarti orang dewasa tidak bisa mendapatkannya. Beberapa orang justru baru mengalami cacar air ketika dewasa. Muncul anggapan bahwa seseorang yang sudah pernah mengalami cacar air berisiko lebih rendah terkena kanker otak. Ini fakta sebenarnya.
Baca juga: Cacar Air Penyakit Sekali Seumur Hidup, Benarkah?
Cacar Air dan Kanker Otak
Penularan virus ini bisa melalui air liur, batuk, bersin atau bersentuhan langsung dengan lepuh. Meski lepuh telah mengkerut dan mulai mengering, tetapi virusnya tetap masih bisa menularkannya ke orang lain. Karena mudah menular dari orang ke orang, maka saat ini bayi dan anak-anak wajib melakukan vaksin cacar guna mengurangi risiko. Lantas, siapa saja yang berisiko tertular cacar air?
- Seseorang yang melakukan kontak langsung dengan pengidap cacar air.
- Anak berusia di bawah 12 tahun.
- Orang dewasa yang dekat dengan anak, seperti guru, staf sekolah, atau bekerja di penitipan anak.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Lalu, apa hubungan antara cacar air dan kanker otak? Kanker otak bisa disebabkan oleh tumor pada otak atau adanya sel kanker yang dimulai di bagian lain dari tubuh, kemudian menyebar ke otak. Ada anggapan bahwa seseorang yang pernah mengidap cacar air punya peluang yang lebih rendah mengidap tumor otak. Hal ini mungkin sulit dipercaya karena cacar air itu sendiri merupakan kondisi yang perlu penanganan khusus.
Meski rentan menyerang anak-anak, faktanya cacar air memang disebut-sebut bisa memberikan manfaat kesehatan yang positif di kemudian hari, yakni mengurangi risiko untuk mengembangkan kanker otak jenis glioma. Glioma merupakan kanker otak yang awalnya disebabkan oleh pertumbuhan di otak atau sumsum tulang belakang. Sebenarnya, kemunculan glioma sama dengan tumor astrositoma, ependymoma, glioblastoma, oligoastrocytoma, dan oligodendroglioma.
Baca juga: Bagaimana Cara Pengobatan di Rumah Guna Mengatasi Cacar Air?
Dilansir dari laman Baylor College of Medicine, penelitian terkait hubungan cacar air dengan kanker otak glioma dijabarkan dalam sebuah konsorsium internasional yang dipimpin oleh para peneliti Pusat Kanker Komprehensif, Dan L Duncan, di Baylor College of Medicine. Para peneliti melaporkan bahwa ada hubungan terbalik antara seseorang yang memiliki riwayat cacar air dengan risiko kanker otak glioma. Bisa dikatakan bahwa anak-anak pernah mengidap cacar air punya keluang kecil untuk terserang kanker otak jenis glioma.
Dr. Melissa Bondy yang memimpin tim baylor dalam penelitian ini melaporkan hasil penelitian timnya ke dalam jurnal obat kanker bersama dengan Dr. E. Susan Amirian, seorang asisten profesor di Duncan Cancer Centre, Baylor. Selama penelitian, timnya meninjau informasi dari studi kasus glioma dengan mengumpulkan data sebanyak 4.533 kasus dan 4.171 kontrol di lima negara.
Hasilnya, tim mereka menemukan penurunan risiko sebesar 21 persen terhadap kanker glioma kepada seseorang yang memiliki riwayat cacar air. Selain itu, mereka juga menemukan bahwa ada perlindungan yang lebih efektif terhadap glioma pada orang-orang yang punya riwayat cacar air.
Baca juga: Agung Hercules Kena Kanker Glioblastoma, Ini Penjelasannya
Melalui penelitian ini, para ilmuwan mungkin dapat menerapkan vaksin cacar air untuk penelitian kanker otak di masa yang akan datang. Kalau kamu mengalami tanda-tanda cacar air, kunjungi dokter untuk mengetahui perawatan dan pengobatan yang tepat. Sebelum pergi ke rumah sakit, buat janji rumah sakit terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc supaya lebih mudah!
Referensi:
Baylor College of Medicine. Diakses pada 2021. History of Chicken Pox May Reduce Risk of Brain Cancer Later in Life.
Neuroscience News. Diakses pada 2021. Brain Cancer Risk May Be Reduced In Those With History of Chicken Pox.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan