Kelompok Orang yang Berisiko Alami Gagal Ginjal Akut

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   09 Oktober 2020
Kelompok Orang yang Berisiko Alami Gagal Ginjal AkutKelompok Orang yang Berisiko Alami Gagal Ginjal Akut

Halodoc, Jakarta – Gagal ginjal akut terjadi ketika ginjal tidak mampu menyaring produk limbah dari darah. Ketika ginjal kehilangan kemampuan penyaringannya, tingkat limbah berbahaya dapat menumpuk, dan susunan kimiawi darah menjadi tidak seimbang. 

Orang dengan kondisi tertentu berisiko alami gagal ginjal akut. Biasanya, orang yang sedang dirawat di rumah sakit, lansia, pengidap penyumbatan di pembuluh darah, orang dengan diabetes, dan pengidap hipertensi. Informasi selengkapnya bisa dibaca di sini!

Mereka yang Berisiko Gagal Ginjal Akut

Tadi sudah disebutkan kalau beberapa kondisi tertentu dapat menempatkan seseorang mengalami gagal ginjal akut. Jika kamu pengidap gagal jantung, punya penyakit ginjal, penyakit hati, dan sedang menjalani perawatan jenis kanker tertentu, kamu juga berisiko mengalami gagal ginjal akut.

Baca juga: Waspada, Ini 5 Komplikasi dari Gagal Ginjal Akut

Gangguan kesehatan yang memperlambat aliran darah ke ginjal juga dapat menyebabkan gagal ginjal akut. Misalnya seperti: 

1. Kehilangan darah atau cairan.

2. Mengonsumsi obat tekanan darah.

3. Mengalami serangan jantung.

4. Mengalami infeksi tertentu.

5. Penggunaan aspirin, ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya), naproxen sodium (Aleve, lainnya) atau obat-obatan terkait.

6. Reaksi alergi yang parah (anafilaksis).

7. Mengalami luka bakar parah.

8. Dehidrasi berat.

Gagal ginjal akut yang tidak diobati dapat menyebabkan kematian. Komplikasi potensial dari gagal ginjal akut meliputi:

Baca juga: Tingginya Kadar Gula Darah Bisa Merusak Ginjal, Benarkah?

1. Penumpukan cairan. Gagal ginjal akut dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru, yang dapat menyebabkan sesak napas.

2. Nyeri dada. Jika lapisan yang menutupi jantung (perikardium) meradang, kamu mungkin mengalami nyeri dada.

3. Kelemahan otot. Ketika cairan dan elektrolit tubuh (kimia darah tubuh) tidak seimbang, kelemahan otot dapat terjadi.

4. Kerusakan ginjal permanen. Kadang-kadang, gagal ginjal akut menyebabkan hilangnya fungsi ginjal secara permanen, atau penyakit ginjal stadium akhir. Orang dengan penyakit ginjal stadium akhir memerlukan dialisis permanen untuk membuang racun dan limbah dari tubuh atau transplantasi ginjal untuk bertahan hidup.

Baca juga: Tanpa Cuci Darah, Apakah Gagal Ginjal Kronis Bisa Diobati?

Informasi selengkapnya mengenai kelompok orang yang berisiko alami gagal ginjal akut, bisa ditanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Bertahan Hidup Setelah Gagal Ginjal

Setelah ginjal berhenti bekerja, kira-kira berapa seseorang dapat bertahan hidup tanpa dialisis atau transplantasi? Kebanyakan orang dapat mempertahankan penyaringan normal di ginjal mereka meskipun mereka telah kehilangan 90 persen fungsi ginjalnya. 

Hanya jika kurang dari 10 persen fungsi ginjal yang tersisa barulah masalah metabolisme dapat muncul. Ketika ginjal mengalami kegagalan dalam menjalani fungsinya, berbagai produk limbah menumpuk di dalam darah, sehingga menimbulkan kondisi yang dikenal sebagai uremia. 

Dalam kasus gagal ginjal akut, fungsi ginjal menurun dengan cepat dalam beberapa jam atau hari sehingga menimbulkan gangguan metabolik yang serius. Jika keadaan tersebut berlanjut, orang tersebut tidak lagi memproduksi urine, yang dikenal sebagai oliguria. Bila ini terjadi, kecil kemungkinan orang tersebut dapat bertahan hidup lebih dari 2 hingga 3 minggu. 

Dalam kasus gagal ginjal kronis, proses penurunan fungsi ginjal lebih bertahap, di mana tubuh beradaptasi dengan keadaan fungsi ginjal yang menurun. Ini bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan beberapa tahun sebelum penurunan menyebabkan kegagalan total ginjal. Namun, begitu titik itu tercapai, tidak mungkin untuk bertahan hidup lebih dari beberapa minggu tanpa menjalani dialisis atau transplantasi ginjal.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Acute Kidney Failure.
Irish Health. Diakses pada 2020. Renal failure - survival without treatment?