Keliru dalam Mengasuh Anak Sebabkan Anoreksia Nervosa

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   28 Agustus 2020
Keliru dalam Mengasuh Anak Sebabkan Anoreksia NervosaKeliru dalam Mengasuh Anak Sebabkan Anoreksia Nervosa

Halodoc, Jakarta - Anoreksia nervosa adalah salah satu jenis gangguan makan. Gangguan ini membuat seseorang terobsesi dengan berat badan dan makanan. Kebanyakan orang mengira bahwa hanya remaja atau orang dewasa yang mengalami gangguan makan. Padahal, anoreksia nervosa juga bisa dialami oleh anak-anak.

Tingkat gangguan makan pada anak dapat memengaruhi anak di bawah usia 12 tahun, baik anak laki-laki atau perempuan. Jadi, penting bagi orangtua untuk mengenali tanda-tanda gangguan makan pada anak. Perlu diketahui juga, kondisi ini bisa terjadi akibat pola asuh yang tidak tepat dari orangtua. 

Baca juga: Alasan Wanita Lebih Banyak yang Kena Anoreksia Nervosa

Hubungan Pola Asuh dengan Anoreksia Nervosa pada Anak

Orangtua biasanya menjadi panutan bagi anak. Sayangnya, tidak semua orangtua yang mengetahui bahwa perilakunya dapat dicontoh oleh anak. Pada kasus pola asuh yang memengaruhi anak mengalami anoreksia nervosa, banyak orangtua yang mengkritik tubuhnya sendiri di depan anaknya. Akibatnya, banyak anak di bawah umur yang salah paham atau salah mengerti. Anak-anak juga memiliki preferensi yang salah mengenai bentuk tubuh ideal.

Baca juga: Bagaimana Media Sosial Sebabkan Gangguan Makan?

Mungkin kamu pernah mendengar atau mengetahui, banyak anak usia 10 tahun yang takut memiliki badan gemuk. Di samping itu, banyak juga orangtua yang tidak sadar bahwa keluhannya soal berat badan kepada anak remaja atau di depan anak di bawah umum membuat anak memiliki referensi negatif mengenai postur tubuh ideal.

Anoreksia nervosa dapat terjadi pada setiap anak, baik pada anak dengan kondisi keluarga harmonis, hingga anak korban perceraian. Penyebab yang perlu diwaspadai adalah pola asuh anak yang membuat mereka mudah terkena anoreksia atau tidak yaitu:

  • Anak sering dikritik, dipermalukan, atau disalahkan.
  • Orangtua tidak dihargai apa adanya.
  • Anak dikekang oleh orangtuanya, orangtua terlalu ikut campur, dan terlalu protektif.
  • Anak terlalu dimanjakan.
  • Orangtua selalu mengambil jalan pintas untuk menyelesaikan masalah anak daripada berusaha mengerti perasaan dan alasan di balik masalah yang dihadapi anak. 
  • Kemungkinan orangtua juga mengalami anoreksia atau depresi, sehingga tidak dapat memberi kepuasan batin kepada anak. 
  • Orangtua kecewa karena anak tidak seperti yang diharapkannya.
  • Orangtua mempunyai masalah masa kecil yang belum selesai, sehingga membebaninya ke anak. 
  • Anak terpaksa atau dipaksa merasakan konflik dalam keluarga.
  • Menjadikan anak kambing hitam atas masalah yang terjadi dalam keluarga.
  • Keberhasilan anak diukur dari pencapaiannya, bukan proses mencapainya. 

Mengobati Anoreksia Nervosa pada Anak

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengobati anoreksia pada anak. Penambahan berat badan merupakan komponen penting supaya kesehatan fisik dan gizi anak pulih. Orangtua berperan penting dalam kehidupan anak, intervensi, dan pengobatan berbasis keluarga biasanya direkomendasikan. 

Orangtua biasanya menyalahkan diri sendiri atas gangguan anoreksia pada anak. Jadi ketika orangtua dapat membantu anak, maka hasilnya pun akan lebih baik. Selain itu, orangtua juga perlu untuk menghubungi dokter anak, ahli gizi, atau psikolog agar mendapat dukungan dan perawatan terbaik untuk anak. Kini, ibu bisa menghubunginya melalui aplikasi Halodoc, kapan saja dan di mana saja. 

Baca juga: Seperti Inilah Fungsi Otak Pengidap Anoreksia Nervosa

Bentuk dan tetapkan hubungan yang sehat bahwa makanan akan bermanfaat bagi seluruh hidup anak. Jadi, meskipun ayah dan ibu belum yakin apakah mungkin ada masalah, maka tidak ada salahnya untuk menghubungi profesional.

Ayah dan ibu jangan pernah lelah untuk mengupayakan dan membujuk anak menjalani perawatan untuk penyembuhan anoreksia yang dideritanya. Sebab, orangtua dan orang-orang terdekatnya yang dapat memberi dukungan kuat pada anak.

Referensi:
Psycom. Diakses pada 2020. Eating Disorders in Children 12 and Under: Learn the Warning Signs
Johns Hopkins. Diakses pada 2020. Anorexia Nervosa in Children