Kegunaan Kompres Kulit untuk Mengatasi Biduran
Halodoc, Jakarta - Biduran (urtikaria) yang menyebabkan kulit berwarna merah yang tampak seperti bekas gatal terjadi akibat reaksi kulit. Biduran bervariasi dalam ukuran dan muncul dan memudar berulang kali saat reaksi berjalan dengan sendirinya. Kondisi ini dianggap gatal-gatal kronis jika bekasnya muncul selama lebih dari enam minggu dan sering kambuh selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Dalam banyak kasus, penyebab biduran kronis juga tidak jelas dan tidak diketahui secara pasti.
Biduran kronis bisa terasa sangat tidak nyaman dan mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari. Bagi banyak orang, antihistamin dan obat anti gatal adalah obat yang bisa memberikan kelegaan. Namun, kamu juga bisa meredakan gatal akibat biduran dengan mengompres kulit. Gunakan kompres air dingin dan letakkan pada bagian kulit yang mengalami biduran. Cara ini dinilai cukup efektif dalam membantu meredakan gatal dan membuat kulit terasa lebih nyaman.
Baca juga: Berapa Lama Waktu Penyembuhan Biduran?
Selain Kompres Kulit, Ini Cara Mengobati Biduran
Dokter mungkin akan merekomendasikan pengidap biduran untuk mengatasi gejala dengan pengobatan rumahan, seperti penggunaan antihistamin yang dijual bebas. Jika langkah perawatan diri tidak membantu, kamu bisa bicarakan dengan dokter di Halodoc untuk mendapatkan obat resep atau kombinasi obat yang paling cocok untuk atasi biduran. Berikut beberapa jenis obat yang bisa atasi biduran jika ia tak membaik dengan kompres air dingin:
Antihistamin
Mengonsumsi pil antihistamin non-kantuk setiap hari bisa membantu memblokir pelepasan histamin yang menyebabkan gejala gatal-gatal. Obat ini terhitung hanya memiliki sedikit efek samping. Contohnya termasuk:
- Loratadine (Claritin).
- Fexofenadine (Allegra).
- Cetirizine (Zyrtec).
- Desloratadine (Clarinex).
Jika antihistamin non-kantuk tidak membantu, dokter mungkin meningkatkan dosis atau memintamu mencoba jenis yang cenderung membuat orang mengantuk dan diminum sebelum tidur. Contohnya termasuk hydroxyzine pamoate (Vistaril) dan doxepin (Zonalon). Namun, jika kamu sedang hamil atau menyusui, memiliki kondisi medis kronis, atau sedang minum obat lain, sebaiknya didiskusikan dengan dokter untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan.
Baca juga: Biduran Pada Anak? Ini Faktor Penyebabnya
Obat Lain
Jika antihistamin saja tidak meredakan gejala, ada beberapa obat lain yang dapat membantu, misalnya:
- Penghambat Histamin (H-2). Obat-obatan ini, juga disebut antagonis reseptor H-2, disuntikkan atau diminum. Contohnya termasuk simetidin (Tagamet HB) dan famotidine (Pepcid).
- Obat Anti Peradangan. Kortikosteroid oral, seperti prednison, dapat membantu mengurangi pembengkakan, kemerahan, dan gatal. Obat-obatan ini umumnya untuk pengendalian gatal-gatal parah atau angioedema jangka pendek karena dapat menyebabkan efek samping yang serius jika dikonsumsi dalam waktu lama.
- Antidepresan. Trisiklik antidepresan doxepin (Zonalon), digunakan dalam bentuk krim, dapat membantu meredakan gatal. Obat ini juga bisa menyebabkan pusing dan kantuk.
- Obat Asma dengan Antihistamin. Obat-obatan yang mengganggu aksi pengubah leukotrien juga dapat membantu bila digunakan dengan antihistamin. Contohnya adalah montelukast (Singulair) dan zafirlukast (Accolate).
- Antibodi Buatan Manusia (monoklonal). Obat omalizumab (Xolair) sangat efektif melawan jenis gatal-gatal kronis yang sulit diobati. Ini adalah obat suntik yang biasanya diberikan sebulan sekali.
- Obat Penekan Kekebalan. Pilihannya termasuk siklosporin (Gengraf, Neoral, lainnya) dan tacrolimus (Astagraft XL, Prograf, Protopic).
Baca juga: Benarkah Minum Air Rebusan Daun Sirih Bisa Redakan Biduran?
Kebiasaan Lain yang Bantu Redakan Gejala Biduran
Bidur kronis bisa berlangsung selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun. Gejalanya bisa mengganggu tidur, pekerjaan, dan aktivitas lainnya. Tindakan pencegahan berikut dapat membantu mencegah atau menenangkan reaksi kulit berulang dari gatal-gatal kronis:
- Kenakan pakaian longgar dan ringan.
- Hindari menggaruk atau menggunakan sabun yang keras.
- Tenangkan area yang terkena dengan mandi, kipas angin, kain dingin, lotion, atau krim anti gatal.
- Buatlah catatan harian tentang kapan dan di mana biduran muncul, apa yang kamu lakukan, apa yang dimakan, dan sebagainya. Ini dapat membantu kamu dan dokter mengidentifikasi pemicunya.
- Oleskan tabir surya sebelum pergi keluar rumah.
Referensi:
American College of Allergy, Asthma & Immunology. Diakses pada 2020. Hives (Urticaria).
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Chronic Hives.
Medical News Today. Diakses pada 2020. Hives.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan