Kedekatan dengan Keluarga Tingkatkan Kualitas Kesehatan
“Dinamika hubungan dengan keluarga inti bisa berdampak pada kesehatan seseorang. Ketika keluarga memiliki hubungan yang dekat dan suportif, kesehatan fisik dan mental bisa meningkat.”
Halodoc, Jakarta – Dinamika hubungan dengan keluarga inti bisa berdampak pada kesehatan seseorang secara signifikan, baik positif maupun negatif. Memiliki hubungan keluarga yang erat dan suportif ternyata dapat memberikan dukungan emosional, kesejahteraan ekonomi, dan meningkatkan kesehatan fisik secara keseluruhan.
Ini juga berlaku sebaliknya, ketika kehidupan keluarga ditandai oleh stres dan konflik, maka kesehatan anggota keluarga cenderung terpengaruh secara negatif. Simak apa saja dampak kedekatan dengan keluarga pada kesehatan fisik dan mental anggota keluarga berikut ini!
Dampak Kedekatan dengan Keluarga pada Kesehatan
Dinamika keluarga memiliki peran yang besar dalam menentukan kondisi fisik dan psikis seseorang. Ada beberapa dampak yang sudah terbukti bisa muncul dari kedekatan keluarga, antara lain:
1. Mengurangi risiko masalah mental
Setiap jenis konflik dalam keluarga akan berdampak pada kesehatan mental anggota keluarga, terutama pada anak. Anak-anak perlu merasa aman untuk mengembangkan keterikatan dan respons emosional yang tepat.
Jika orang tua gagal menyediakan lingkungan yang aman, otak anak berkembang secara berbeda dan menyebabkan anak selalu waspada. Ini dapat mengakibatkan sindrom stres pasca trauma, kecemasan, atau bahkan depresi. Ibu dan ayah bisa juga mencari tahu soal Dampak Kesehatan Mental yang Bisa Dialami Anak Broken Home.
2. Membantu perkembangan kognitif anak
Rumah tangga dengan tingkat konflik keluarga yang tinggi dapat menciptakan keterlambatan perkembangan kognitif anak. Ini kemudian mengarah pada ketidakmampuan mereka untuk belajar.
Anak-anak yang terabaikan karena konflik keluarga, seperti orang tua yang sering bertengkar, terlalu sibuk bekerja, dan jarang mengajak anak untuk berinteraksi secara positif cenderung lebih sering mengalami masalah perilaku di sekolah.
Tidak hanya berhenti di tahap pertumbuhan saja, konflik keluarga dapat memberikan efek jangka panjang, bahkan setelah anak-anak beranjak dewasa dan menginjak usia lansia. Anak-anak yang tidak memiliki hubungan baik dengan orang tuanya dapat membentuk tingkat kecemasan yang tinggi pada individu tersebut.
3. Meminimalisir timbulnya penyakit
Keluarga yang harmonis dapat memberikan efek positif terhadap kesehatan anggotanya. Tidak hanya kesehatan mental, tetapi juga meminimalisir kemungkinan timbulnya penyakit kronis, penyakit ringan, serta kematian. Hal ini karena kedekatan dengan keluarga dapat membuat masing-masing anggota berkeinginan untuk meminimalkan aktivitas berisiko demi kebahagiaan anggota lainnya.
Selain itu, kedekatan keluarga juga bisa mengurangi risiko anggotanya lari ke alkohol atau pola hidup yang tidak sehat karena memiliki dukungan emosional dari keluarga. Terlebih lagi, penelitian juga menunjukkan orang-orang yang memiliki kedekatan emosional dengan keluarganya memiliki tingkat kesehatan yang lebih baik. Ini bisa dilihat dari detak jantung dan tekanan darah sistolik yang lebih rendah, kolesterol serum yang lebih rendah, serta kadar stres yang lebih rendah.
4. Kondisi emosional yang lebih positif dan stabil
Konsep keamanan emosional dalam keluarga inti sangat penting dalam perkembangan fase hidup seseorang. Ketika kamu merasa aman secara emosional, sistem saraf juga akan berada dalam kondisi normal.
Berbeda jika lingkungan keluarga tertentu tidak harmonis, saraf-saraf akan stres karena terus berada dalam posisi tegang. Maka dari itu, seseorang yang berada dalam hubungan positif dalam keluarga memiliki kondisi emosional yang lebih stabil ketimbang mereka yang tidak.
Nah, yuk pahami juga lebih dalam mengenai peran keluarga dalam artikel berikut: Serba-serbi Fungsi Keluarga yang Perlu Diketahui.
Cara Membangun Kedekatan dengan Keluarga
Membangun kedekatan dengan keluarga tidak perlu jadi hal yang sulit. Mulailah dari hal-hal kecil, seperti memanfaatkan momen sehari-hari untuk bercengkrama. Anggota keluarga manapun bisa menanyakan kabar, kegiatan sehari-hari, dan apakah anggota keluarga lain sudah makan atau belum.
Selain itu, merayakan hari jadi, ulang tahun, menghabiskan akhir pekan bersama, makan malam dengan keluarga, mendengarkan keluhan, memberikan saran, tidak menghakimi saat anggota keluarga curhat, dan memaafkan kesalahan juga menjadi cara yang baik untuk membangun kedekatan. Perlu kamu ingat bahwa semua kegiatan ini perlu keluarga lakukan dengan emosi positif sehingga hasilnya lebih baik.
Itulah beberapa dampak kedekatan dengan keluarga untuk kesehatan. Kalau ada anggota keluarga yang sakit atau memiliki keluhan tentang kesehatan mental, jangan ragu untuk langsung melakukan konsultasi lebih lanjut dengan hubungi psikolog ahli melalui aplikasi Halodoc.
Sekarang kamu bisa berkonsultasi dengan praktis kapan saja dan dari mana saja. Tunggu apa lagi? Ayo download Halodoc sekarang juga!