Kebiasaan Minum Alkohol Bisa Sebabkan Trombositopenia
Halodoc, Jakarta - Alkohol mungkin menjadi minuman yang sangat digemari banyak orang. Minuman beralkohol mungkin menjadi salah satu pencair suasana saat orang-orang sedang berkumpul. Namun, minuman ini memang dikenal bukan minuman yang disarankan untuk dikonsumsi berlebihan. Salah satu efek yang mungkin terjadi adalah penyakit trombositopenia, yakni kondisi saat terjadi penurunan jumlah trombosit hingga di bawah 150.000 dalam satu mikroliter darah. Alhasil, seseorang akan mengalami gejala yang cukup membahayakan.
Mengutip U. S. Medical Library of Medicine, fenomena trombositopenia pada pecandu alkohol yang dirawat di rumah sakit dapat disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari splenomegali hingga defisiensi folat. Sedangkan efek toksik langsung dari alkohol adalah pengaruh pada produksi, waktu bertahan hidup, dan fungsi trombosit. Untungnya jumlah trombosit mulai meningkat setelah 2 hingga 5 hari pasien tidak mengonsumsi alkohol. Kondisi ini pun umumnya jinak, dan perdarahan yang signifikan secara klinis jarang terjadi. Namun, penting untuk kemudian mengubah kebiasaan minum alkohol guna mencegah hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Hal yang Terjadi Jika Trombosit Darah Terus Menurun
Lebih Jauh Tentang Trombositopenia
Trombositopenia adalah suatu kondisi ketika seseorang memiliki jumlah trombosit darah yang rendah. Trombosit (trombosit) adalah sel darah tidak berwarna yang membantu pembekuan darah. Trombosit menghentikan pendarahan dengan menggumpal dan membentuk sumbat pada cedera pembuluh darah.
Trombositopenia juga mungkin terjadi akibat kelainan sumsum tulang seperti leukemia atau masalah sistem kekebalan. Bisa jadi juga kondisi tersebut sebagai efek samping dari minum obat tertentu. Kondisi ini bisa memengaruhi siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Trombositopenia bisa ringan dan menyebabkan sedikit tanda atau gejala. Dalam kasus yang jarang terjadi, jumlah trombosit bisa sangat rendah sehingga terjadi perdarahan internal yang berbahaya.
Gejala Trombositopenia
Tanda dan gejala trombositopenia mungkin termasuk:
- Tubuh mudah memar atau bisa terjadi berlebihan (purpura).
- Perdarahan superfisial ke dalam kulit yang muncul sebagai bintik-bintik ungu kemerahan seukuran titik-titik (petechiae), biasanya di kaki bagian bawah.
- Pendarahan berkepanjangan akibat luka.
- Pendarahan dari gusi atau hidung.
- Adanya darah dalam urine atau tinja.
- Arus menstruasi yang sangat deras.
- Kelelahan.
- Limpa membesar.
Segera periksakan diri ke rumah sakit jika kamu atau orang terdekat mengalami trombositopenia. Kamu bisa buat janji ke rumah sakit dengan aplikasi Halodoc. Dengan Halodoc, kamu jadi tak perlu repot mengantre di rumah sakit.
Baca juga: 7 Makanan untuk Meningkatkan Jumlah Trombosit
Pengobatan Trombositopenia
Trombositopenia bisa berlangsung selama berhari-hari atau bertahun-tahun. Orang dengan trombositopenia ringan mungkin tidak memerlukan pengobatan. Namun, orang yang memang membutuhkan pengobatan untuk trombositopenia, pengobatan tergantung pada penyebabnya dan seberapa parahnya.
Pengobatan yang mungkin dilakukan, antara lain:
- Transfusi Darah atau Trombosit. Jika tingkat trombosit terlalu rendah, dokter dapat mengganti darah yang hilang dengan transfusi sel darah merah atau trombosit.
- Obat. Jika kondisi terkait dengan masalah sistem kekebalan, dokter mungkin meresepkan obat untuk meningkatkan jumlah trombosit. Obat pilihan pertama mungkin kortikosteroid. Jika itu tidak berhasil, obat yang lebih kuat dapat digunakan untuk menekan sistem kekebalan tubuh.
- Operasi. Jika perawatan lain tidak membantu, dokter mungkin merekomendasikan operasi untuk mengangkat limpa (splenektomi).
- Pertukaran Plasma. Purpura trombositopenik trombotik dapat menyebabkan keadaan darurat medis yang membutuhkan pertukaran plasma.
Baca juga: Proses Kemoterapi Bisa Picu Trombositopenia, Ini Faktanya
Itulah beberapa informasi mengenai trombositopenia. Jika kamu masih memiliki pertanyaan lain terkait kondisi ini atau tips hidup sehat untuk mencegah trombositopenia, kamu bisa tanyakan pada dokter di Halodoc. Dokter akan selalu siaga menjawab semua pertanyaan melalui fitur chat di aplikasi Halodoc. Mudah bukan? Yuk, segera download aplikasi Halodoc sekarang!