Kata Dokter: Cara Mengatasi Gigitan Semut Api

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 Februari 2022

“Setiap orang akan mengalami reaksi yang berbeda setelah digigit seperti semut api. Reaksi yang umumnya berupa gatal, pembengkakan, bahkan reaksi alergi parah yang memerlukan penanganan medis segera. Lantas, adakah langkah rumahan untuk mengatasi gigitan semut api?”

Kata Dokter: Cara Mengatasi Gigitan Semut ApiKata Dokter: Cara Mengatasi Gigitan Semut Api

Halodoc, Jakarta – Semut api adalah spesies yang berasal dari famili Solenopsis. Saat menggigit, semut api mengeluarkan racun yang merupakan campuran dari 46 protein. Racun yang masuk ke dalam tubuh memicu kemerahan, gatal, sensasi rasa terbakar, hingga bengkak.

Rasa gatal terasa sangat intens, sehingga membuat pengidap terus-menerus ingin menggaruk. Setelah digaruk, alih-alih hilang rasa gatal justru semakin intens dan memicu iritasi atau luka lecet pada kulit. Lantas, bagaimana mengatasi gigitan semut api dengan langkah sederhana? Simak penjelasan dari dr. Keisha Nabila dalam kanal Youtube Halodoc!

Gejala yang Muncul Setelah Digigit Semut Api

Sebelum mengetahui langkah mengatasi gigitan semut api, sebaiknya kamu lebih dulu mengetahui gejala yang muncul. Pada kebanyakan pengidap, racun yang masuk ke kulit akibat gigitan semut api hanya menyebabkan iritasi ringan. Kondisi tersebut ditandai dengan luka melepuh seperti jerawat, yang terisi nanah.

Bahayanya, racun semut api dapat memengaruhi sistem saraf seseorang. Pada beberapa pengidap, mereka mengalami halusinasi dan gejala serupa lainnya setelah digigit semut. Hal tersebut diawali dengan rasa sakit atau sensasi terbakar hebat sesaat setelah sengatan.

Rasa sakit cenderung terjadi dalam jangka pendek, berlangsung selama beberapa detik hingga hitungan menit. Intensitas rasa gatal semakin menguat selama dalam beberapa hari ke depan. Dalam kebanyakan kasus, sengatan dapat sembuh dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu.

Meski umumnya dapat sembuh dengan sendirinya, lepuh yang timbul setelah sengatan semut api terkadang menjadi pertanda reaksi alergi pada beberapa pengidap. Area di sekitar sengatan bisa membengkak, terbakar, atau gatal. Reaksi alergi yang dibiarkan dapat mengancam nyawa.

Reaksi alergi biasanya muncul beberapa menit setelah gigitan semut api. Gejalanya sendiri ditandai dengan:

  • Masalah pernapasan.
  • Pusing.
  • Pembengkakan lidah atau tenggorokan.
  • Kebingungan.
  • Hilang kesadaran.

Jika sejumlah gejala dibiarkan begitu saja, reaksi alergi dapat menyebabkan tubuh mengalami syok, hilang kesadaran, bahkan membahayakan nyawa pengidapnya. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, lakukan langkah di bawah ini sesaat setelah gejala muncul, ya!

Langkah Mengatasi Gigitan Semut Api

Kebanyakan penderita tidak memerlukan perawatan medis untuk mengatasi gigitan semut api. Jika pernapasan normal dan korban sengatan tidak diketahui memiliki alergi serius, berikut ini pengobatan rumahan yang bisa dilakukan menurun dr. Keisha Nabila:

  • Mencuci bagian tubuh yang terkena gigitan dengan sabun dan air. Kemudian tutup dengan perban.
  • Jangan menggunakan alkohol untuk membasuh luka.
  • Kompres dingin selama 20 menit untuk mengurangi pembengkakan.
  • Oleskan krim kortikosteroid ringan untuk mengurangi rasa gatal.
  • Mengonsumsi obat antihistamin untuk mengurangi reaksi alergi ringan dan rasa gatal.
  • Oleskan salep antibiotik selama 3 kali per hari untuk mencegah infeksi pada sengatan yang terbuka.
  • Hindari menggaruk area yang gatal agar tidak lecet dan membuat infeksi semakin memburuk.

Selain itu, kamu juga bisa mandi oatmeal untuk mengurangi rasa gatal yang dialami. Jika langkah tersebut tidak dapat mengatasi gigitan semut api, kamu disarankan untuk memeriksakan diri di rumah sakit terdekat. Jika kamu ingin mendapatkan informasi seputar kesehatan lainnya, download Halodoc sekarang juga, ya!

Referensi:

Chemical and Engineering News. Diakses pada 2022. Proteins Revealed In Fire Ant Venom.
WebMD. Diakses pada 2022. Fire Ants Stung Me. What Should I Do?
Medical News Today. Diakses pada 2022. What are fire ant bites?