Kasusnya Terus Meningkat, Waspadai Gejala DBD pada Bayi
“Berbeda dengan orang dewasa, bayi tidak dapat menceritakan keluhan kesehatan yang dialami. Otomatis, gejalanya akan sangat sulit dikenali. Berkaitan dengan hal tersebut, ibu perlu waspada terkait gejala DBD pada bayi dan anak karena kasusnya yang terus meningkat.”
Halodoc, Jakarta – Tahun ini terjadi peningkatan jumlah kasus demam berdarah (DBD). Dari data yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan, hingga 14 Juni 2021 total kasus DBD di Indonesia mencapai 16.320 kasus. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 6.417 kasus dari 30 Mei yang hanya 9.903 kasus. Di samping itu, terjadi peningkatan jumlah kematian sebanyak 49 kasus, dari 98 kasus pada akhir Mei menjadi 147 kasus pada 14 Juni 2021.
Meskipun demam berdarah rentan menyerang anak-anak dan remaja, tetapi ibu yang memiliki anak bayi juga disarankan untuk selalu waspada. Dengan mengenai gejalanya, DBD pada bayi dapat diatasi dengan langkah yang tepat, sehingga risiko kehilangan nyawa akibat infeksi dapat dicegah. Simak di sini beberapa gejala DBD pada bayi beserta langkah pencegahannya.
Baca juga: Begini Cara Tepat untuk Menangani Gejala DBD pada Bayi
Apa yang Menjadi Gejala DBD pada Bayi?
Rasanya sangat sulit untuk mengetahui jika Si Kecil sedang sakit atau tidak enak badan. Berbeda dengan orang dewasa, bayi tidak dapat secara gamblang menceritakan apa yang tengah dirasakan. Karena hal tersebut, DBD pada bayi lebih sulit dikenali. Selain belum bisa berkomunikasi, gejala demam berdarah pada bayi hampir mirip dengan penyakit lainnya. Berikut ini beberapa gejala yang dialami bayi saat terinfeksi demam berdarah:
- Bayi mengalami demam tinggi, lebih dari 38 derajat Celsius.
- Bayi memiliki temperatur tubuh yang rendah, yaitu di bawah 36 derajat Celsius.
- Bayi terlihat lebih rewel dan akan terus-menerus menangis.
- Bayi terlihat lesu dan tidak mau menyusu.
- Bayi mengalami perdarahan di gusi atau hidung.
- Bayi terus-menerus merasa mual, dan muntah lebih dari tiga kali dalam sehari.
- Bayi terlihat muncul ruam di tubuhnya.
Perlu diperhatikan, demam yang menjadi gejala DBD pada bayi biasanya terjadi secara tiba-tiba, dengan suhu yang langsung tinggi. Sangat sulit untuk mengetahuinya, tetapi berikut ini beberapa tanda yang signifikan:
- Demam langsung tinggi dalam waktu yang cepat;
- Sangat rewel hingga tidak bisa diatasi;
- Tidak mau makan atau minum ASI;
- Munculnya ruam pada tubuh.
Jika sejumlah gejala muncul setelah ibu dan keluarga bepergian ke daerah tropis, disarankan agar Si Kecil segera mendapatkan perawatan medis. Diagnosis dini dan langkah pengobatan tepat dapat mengurangi risiko komplikasi dari demam berdarah yang mampu membahayakan nyawa Si Kecil.
Baca juga: 4 Buah yang Dikonsumsi untuk Cegah Demam Berdarah
Cara Melindungi Bayi dari Demam Berdarah
Hingga kini tidak ada vaksin yang bekerja untuk mencegah demam berdarah. Langkah melindungi bayi dari serangan nyamuk hanya dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:
- Jaga agar tempat tidur atau kereta dorong bayi terhindar dari nyamuk dengan menutup kelambu setiap saat. Baik di dalam maupun di luar ruangan.
- Gunakan obat nyamuk dengan kandungan DEET, picaridin, atau IR3535 hingga 30 persen, bayi berusia 2 bulan ke atas. Jangan gunakan obat nyamuk pada bayi di bawah 2 bulan.
- Pakaikan pakaian dari bahan katun yang menutupi seluruh area lengan dan kaki.
Baca juga: Bahaya DBD di Masa Pandemi, Inilah Pencegahannya
Hingga kini, tidak ada langkah signifikan untuk mengobati demam berdarah. Beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan adalah, ajak anak beristirahat, berikan ASI atau minuman untuk mencegah dehidrasi, dan berikan pereda demam. Untuk langkah penanganan lebih lanjut, kamu bisa tanyakan langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya.
Referensi:
Media Indonesia. Diakses pada 2021. Waspada DBD, Hingga Juni Tercatat 16.320 kasus dan 147 Kematian.
Baby Center. Diakses pada 2021. Dengue fever in babies.
CDC. Diakses pada 2021. Protect your infant from dengue.
Parenting First Cry. Diakses pada 2021. Parenting First Cry.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan