Kapan Waktu Terbaik Kontrol Parasit pada Anjing Peliharaan?
Halodoc, Jakarta - Penyakit yang disebabkan oleh parasit bukan hanya terjadi pada manusia saja, melainkan hewan pun memiliki risiko yang sama. Parasit pada anjing merupakan masalah yang umum terjadi jika pemilik hewan peliharaan tidak memperhatikan kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar tempat hewan peliharaan. Lantas, kapan waktu terbaik untuk mengontrol parasit pada anjing peliharaan? Ini ulasan selengkapnya.
Baca juga: Makanan Basah atau Kering untuk Kucing, Mana yang Lebih Baik?
Ini Waktu Terbaik untuk Mengontrol Parasit pada Anjing Peliharaan
Sejak usia 2 minggu kamu sudah bisa mengontrol parasit pada anjing peliharaan. Saat usia puppy menginjak 2 minggu, ia sudah dapat terinfeksi cacing gelang (Toxocara canis) yang ditularkan oleh ibu melalui air susunya. Untuk mencegahnya, kamu disarankan untuk memberi obat cacing sejak usia puppy menginjak 2 minggu. Pemberian obat cacing dapat diberikan setiap 2-3 minggu sekali.
Salah satu cacing yang umum menyerang adalah Dipylidium caninum yang ditularkan oleh kutu. Selain itu, anjing yang terinfeksi cacing dapat disebabkan oleh konsumsi daging mentah, atau makan sembarang makanan dari tempat sampah. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, kamu disarankan untuk memberikan obat cacing. Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi anjing dari makanan yang diberikan.
Selain itu, kamu dapat mencegah ia terinfeksi parasit dengan memperhatikan kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar anjing. Pemberian obat cacing dapat diberikan setiap 2 minggu sampai puppy berusia 3 bulan selanjutnya dapat diberikan 3 bulan sekali. Perhatikan, anjing yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah dan tinggal di lingkungan yang kotor akan berisiko tinggi mengidap cacingan.
Baca juga: Pertama Kali Memelihara Kucing, Perhatikan 7 Hal Ini
Beragam Jenis Parasit pada Anjing yang Umum Dialami
Bukan hanya cacing saja yang menjadi parasit pada hewan peliharaan. Ada sejumlah parasit lainnya yang umum dialami oleh anjing peliharaan. Berikut ini beberapa di antaranya:
1.Kutu (Fleas)
Kutu menjadi salah satu parasit yang dimiliki hampir semua anjing peliharaan. Parasit ini dapat dikontrol dan diatasi dengan memberikan obat tetes, kalung anti kutu, sampo, atau melakukan terapi anti kutu.
2.Ear Mites (Tungau)
Ear Mites merupakan parasit yang berukuran sangat kecil, dan hidup di dalam saluran telinga. Jika anjing terinfeksi parasit ini, parasit akan menyebabkan iritasi serta rasa gatal parah pada telinga.
3.Kutu Demodex
Kutu demodex merupakan parasit yang menyebabkan kudis atau demodicosis. Sebagai langkah penanganannya, pastikan agar anjing peliharaan dan tempat di sekitarnya berada dalam kondisi yang bersih, ya.
4.Kutu Cheyletiella
Kutu cheyletiella adalah parasit yang hidup di permukaan kulit. Anjing yang terinfeksi akan mengalami iritasi kulit, ketombe, serta rasa gatal. Kutu ini memiliki ukuran yang lebih besar dan bentuk mulut seperti cakar.
5.Protozoa Darah Babesia
Infeksi ini biasanya ditularkan melalui caplak Rhipicephalus sanguineus. Babesia merupakan parasit protozoa yang menyerang sel darah. Intensitas keparahan penyakit akan tergantung pada jenis dan sistem kekebalan tubuh masing-masing anjing.
Baca juga: Kapan Sebaiknya Kucing Diberikan Vaksin?
Itulah waktu yang tepat untuk mengontrol parasit serta sejumlah penyakit yang disebabkan oleh parasit pada anjing peliharaan. Jika kamu menemukan salah satunya, segera diskusikan hal tersebut dengan dokter hewan di aplikasi Halodoc untuk menentukan langkah perawatan yang tepat, ya.