Kapan Tes Anti-HBc Total Perlu Dilakukan? Ini Penjelasannya
“Tes anti-HBc total merupakan salah satu tindakan yang perlu dilakukan untuk memastikan seseorang mengidap hepatitis B atau tidak. Tindakan ini dilakukan dengan pengambilan darah dan diperiksa di laboratorium.”

Halodoc, Jakarta – Ada banyak jenis hepatitis, salah satunya hepatitis B. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah serius jika tidak terdeteksi sejak dini. Maka dari itu, diagnosis dini perlu dilakukan, salah satunya dengan tes anti-HBc Total. Namun, kapan seseorang perlu melakukan pemeriksaan ini? Berikut ulasannya!
Waktu yang Tepat untuk Melakukan Tes Anti-HBc Total
Tindakan pemeriksaan ini berfungsi untuk mencari antigen permukaan hepatitis B di dalam darah. Dengan cara ini, ahli medis bisa mengetahui jika seseorang memiliki infeksi baru atau lama yang disebabkan oleh hepatitis B.
Virus hepatitis B (HBV) memiliki antigen pada permukaan yang membuat sistem imun tubuh membentuk antibodi. Antigen tersebut bisa ditemukan dalam darah setelah beberapa minggu infeksi mulai menyebar.
Lalu, kapan sih seseorang membutuhkan pemeriksaan ini?
Seseorang mungkin membutuhkan tes Anti-HBc Total jika ahli medis yakin seseorang memiliki infeksi hati disebabkan oleh hepatitis B. Tindakan ini juga perlu dilakukan pada seseorang yang mengalami gejala dari jenis hepatitis ini.
Meski begitu, gejalanya tidak mudah untuk terdiagnosis, sebab kebanyakan orang tidak merasakan apa pun pada gangguan awal. Gejala bisa dirasakan saat masalahnya sudah berkembang menjadi parah atau kronis.
Gejala yang paling umum dari hepatitis B adalah kelelahan ekstrim. Beberapa gejala lainnya, antara lain:
- Mual.
- Kehilangan selera makan.
- Nyeri otot.
- Mengalami demam.
- Kulit dan mata yang menguning.
- Urine berwarna gelap.
- Pembengkakan pada tubuh dan kebingungan.
Selain itu, seseorang perlu menjalani tes ini jika memiliki risiko terserang virus hepatitis B. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko tersebut, antara lain:
- Berhubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi virus ini.
- Memiliki kontak dekat dengan pengidap hepatitis B.
- Berhubungan seks sesama pria.
- Dilahirkan oleh ibu yang memiliki virus ini.
- Berbagi jarum untuk pengguna narkoba melalui intravena.
- Berisiko tinggi untuk terpapar darah, seperti bekerja di pusat kesehatan.
- Mendapatkan transfusi darah atau transplantasi organ.
Tindakan ini juga bisa dilakukan bersamaan dengan tes lainnya, lho.
Ahli medis mungkin menyarankan untuk melakukan pemeriksaan darah lainnya untuk memastikan hepatitis B. Pemeriksaan lainnya bisa mendeteksi antigen pada permukaan, selubung, hingga inti virus.
Perlu diketahui juga jika semua gejala dari gangguan infeksi dari hepatitis sangat mirip. Jadi tes darah bersamaan dengan pemeriksaan hepatitis berfungsi baik untuk memastikan jenis virus yang menyerang dan tahapan penyebaran infeksi.
Arti Hasil dari Tes Anti-HBc Total
Jika hasil dari pemeriksaan ini menunjukkan status “positif” atau “reaktif”, berarti infeksi hepatitis pernah ada di tubuh atau masih ada hingga saat ini.
Pada kebanyakan kasus, seseorang yang terdeteksi penyakit ini dapat sembuh dalam waktu 6 bulan. Saat sembuh, seseorang dapat memiliki kekebalan dari virus dan tidak dapat menularkannya pada orang lain.
Namun jika tidak sembuh dalam enam bulan, virus mungkin tetap berada di dalam darah dan menyebabkan gangguan pada hati. Kamu bisa menginfeksi orang lain. Salah satu cara pengobatan yang bisa dilakukan adalah konsumsi obat-obatan.
Jika kamu merasa membutuhkan tes Anti-HBc total, coba tanya dokter dan bisa memeriksa kesehatan melalui Halodoc Home Lab terlebih dahulu mengenai persiapan dan segala informasi lain yang kamu butuhkan.
Untuk mendapatkan kemudahan ini, download aplikasi Halodoc sebelumnya di smartphone yang digunakan. Nikmati kemudahan dalam akses kesehatan tanpa batas hanya di Halodoc!
