Kapan Sebaiknya Tes Urine Dilakukan? Ini Penjelasannya
“Prosedur tes urine dilakukan untuk memantau kondisi kesehatan tertentu. Hasilnya bisa menentukan diagnosis penyakit dan menentukan pengobatan yang tepat.”
Halodoc, Jakarta – Tes urine atau urinalisis adalah prosedur yang dilakukan dengan memeriksa aspek visual, kimiawi, dan mikroskopis dari urine. Caranya mengambil sampel urine dan memasukkannya ke dalam tabung khusus.
Tim medis melakukan tes urine untuk mendeteksi atau memantau gangguan kesehatan, seperti diabetes dan penyakit hati serta ginjal. Prosedur juga bertujuan untuk mendiagnosis infeksi saluran kemih (ISK).
Sebelum tes urine, pasien akan diminta untuk minum banyak air putih untuk memudahkan buang air kecil. Dokter juga terkadang menyarankan untuk berpuasa sebelum menjalani pemeriksaan.
Waktu yang Tepat Melakukan Tes Urine
Tes urine dilakukan jika pasien mengalami gejala gangguan kesehatan. Beberapa kondisinya, termasuk nyeri perut bagian bawah, sering buang air kecil, adanya darah dalam urine, dan sakit punggung bawah.
Selain itu, prosedur juga dapat dilakukan jika memiliki indikasi ini:
- Memiliki gejala diabetes, seperti mudah haus, sering buang air kecil, mulut kering, kulit gatal, dan penglihatan kabur.
- Memiliki gejala sakit ginjal, seperti nyeri punggung bawah, lelah berlebihan, sesak napas, dan pembengkakan pada tangan, kaki, serta wajah.
- Memiliki gejala ISK, seperti nyeri pada organ intim saat berkemih, urine bau menyengat, dan penurunan frekuensi urine.
- Ingin melakukan prosedur operasi bedah.
Biasanya dokter menyarankan sampel yang berasal dari urine pertama di pagi hari. Sebab, urine pertama memiliki tekstur yang lebih pekat. Selain itu, mengandung bahan kimia yang dibutuhkan untuk pemeriksaan.
Kandungan di dalam urine bisa berubah, tergantung dari apa yang dikonsumsi oleh pasien. Obat-obatan, misalnya, biasanya dokter menyarankan untuk berhenti sesaat sebelum prosedur tes urine.
Jika sedang haid, sebaiknya jangan melakukan urinalisis terlebih dulu. Pasanya, darah yang tercampur dalam sampel urine bisa memengaruhi hasil tes. Kondisi ini membuat pemeriksaan jadi tidak akurat.
Cara Mengambil Sampel Urine
Agar hasilnya bersih, tim medis akan menyediakan wadah spesimen, tisu steril, dan instruksi khusus untuk mengumpulkan sampel urine. Langkah ini bertujuan untuk membantu mencegah kontaminasi sampel urine dengan sel dari alat kelamin.
Untuk wanita
Begini langkah tepat untuk mendapatkan sampel urine yang bersih:
- Duduk atau jongkok dengan kaki terbuka lebar.
- Gunakan dua jari untuk membuka labia. Kemudian, bersihkan lapia dengan lap steril. Usap dari depan ke belakang.
- Bersihkan juga bagian uretra, yakni lubang tempat urine mengalir keluar dari tubuh.
- Buang air kecil sedikit ke toilet.
- Hentikan aliran urine dan pegang wadah spesimen sampel kira-kira 10 sentimeter dari uretra.
- Lanjutkan aliran urine ke dalam wadah. Isi hingga setengah bagian atau penuh.
- Tutup wadah dengan rapat.
Untuk pria
Begini langkah tepat untuk mendapatkan sampel urine yang bersih:
- Gunakan lap steril untuk membersihkan kepala penis. Jika tidak disunat, tarik kulup terlebih dahulu untuk membersihkan secara menyeluruh.
- Buang air kecil sedikit ke toilet.
- Hentikan aliran urine dan dan pegang wadah spesimen sampel kira-kira 10 sentimeter dari uretra.
- Lanjutkan aliran urine ke dalam wadah. Isi hingga setengah bagian atau penuh.
- Tutup wadah dengan rapat.
Setelah sampel terkumpul, tim medis akan mempertimbangkan riwayat medis, pengobatan, dan hasil dari urinalisis. Di tahap ini, terkadang pasien perlu menjalani pengambilan ulang sampel jika urine telah terkontaminasi.
Jika kamu mengalami keluhan kesehatan, kamu bisa segara memastikan diagnosis dengan cara melakukan tes urine. Kini, tes kesehatan tidak perlu ribet karena bisa dilakukan dari rumah dengan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya). Dengan tenaga medis profesional, kamu bisa tes urine tanpa perlu ke rumah sakit.
Yuk, tes urine dengan Halodoc Home Lab sekarang juga!