Kapan Sebaiknya Seseorang Melakukan Kateterisasi Jantung?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   28 Oktober 2020
Kapan Sebaiknya Seseorang Melakukan Kateterisasi Jantung?Kapan Sebaiknya Seseorang Melakukan Kateterisasi Jantung?

Halodoc, Jakarta - Coba tebak, kira-kira penyakit apa yang menjadi ‘pembunuh’ nomor satu di dunia? Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) penyakit kardiovaskular (cardiovascular diseases/CVD) menjadi penyebab kematian nomor satu secara global. Penyakit ini merenggut sekitar 17,9 juta jiwa setiap tahunnya. Sangat banyak, bukan?

CVD merupakan sekelompok gangguan jantung dan pembuluh darah. Contohnya seperti penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular, penyakit jantung rematik, dan kondisi lainnya. Nah, sekitar empat dari lima kematian akibat CVD, disebabkan oleh serangan jantung dan stroke

Nah, ada berbagai cara yang akan dilakukan oleh dokter untuk mengatasi penyakit jantung, seperti wawancara medis, pemeriksaan fisik, sampai penunjang. Nah, menyoal pemeriksaan penunjang ini, terdapat tindakan medis yang disebut kateterisasi jantung. 

Lantas, seperti apa sih prosedurnya? Kapan prosedur kateterisasi jantung dilakukan?

Baca juga: Siapa Saja yang Perlu Melakukan Kateterisasi Jantung?

Memasukkan Selang Menuju Jantung

Kateterisasi jantung adalah prosedur yang bertujuan untuk mendeteksi kondisi jantung seseorang. Di samping itu, prosedur medis ini juga dimanfaatkan untuk mengatasi beragam penyakit jantung.

Dokter akan memanfaatkan alat bernama kateter, bentuknya menyerupai selang tipis berukuran panjang. Nah, nantinya alat ini akan dimasukkan ke dalam pembuluh darah, kemudian diarahkan menuju jantung. 

Prosedur kateterisasi jantung akan dibantu dengan foto Rontgen dan zat pewarna (kontras). Kateterisasi jantung ini terdiri dari berbagai jenis yang akan disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Salah satu prosedurnya bernama angiografi koroner.

Prosedur kateterisasi jantung akan dibantu dengan foto rontgen dan zat pewarna (kontras). Melalui pemeriksaan ini dokter bisa mengamati pembuluh darah jantung (koroner), dan melihat ada atau tidaknya sumbatan atau plak di dalam pembuluh koroner.

Pasien yang menjalani prosedur ini biasanya diberikan bius lokal. Dengan kata lain, mereka akan tetap sadar selama prosedur kateterisasi jantung berlangsung. Pada beberapa kasus, dokter mungkin memberikan bius total, contohnya pada pasien yang menjalani perbaikan atau penggantian katup jantung. 

Kembali ke pertanyaan di atas, kapan prosedur ini dilakukan? 

Baca juga: 5 Jenis Penyakit yang Berhubungan dengan Jantung

Kapan Pemeriksaannya Dilakukan? 

Menurut ahli di National Institutes of Health, prosedur ini paling sering dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang jantung atau pembuluh darahnya.

Di samping itu, kateterisasi jantung mungkin juga dilakukan untuk mengobati beberapa jenis kondisi jantung, atau untuk mengetahui apakah pasien memerlukan operasi jantung.

Singkat kata, kateterisasi jantung dapat dilakukan untuk keperluan diagnosis atau tindakan pengobatan. Nah, dokter mungkin melakukan kateterisasi jantung untuk mendiagnosis atau mengevaluasi:

  • Penyebab gagal jantung kongestif atau kardiomiopati.
  • Penyakit arteri koroner.
  • Cacat jantung yang ada sejak lahir (bawaan).
  • Tekanan darah tinggi di paru-paru (pulmonary hypertension).
  • Masalah dengan katup jantung.

Di samping itu, ada prosedur lainnya yang dapat dilakukan dengan menggunakan kateterisasi jantung:

  • Memperbaiki jenis cacat jantung tertentu.
  • Membuka katup jantung yang menyempit (stenotik).
  • Membuka penyumbatan arteri atau cangkok di jantung (angioplasti dengan atau tanpa pemasangan stent).

Baca juga: 3 Jenis Serangan Jantung yang Perlu Diwaspadai

Mau tahu lebih jauh mengenai penyakit jantung dan prosedur kateterisasi jantung? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 



Referensi:
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Cardiac catheterization
NHS UK. Diakses pada 2020. Cardiac catheterisation and coronary angiography 
WHO. Diakses pada 2020. Cardiovascular Diseases.