Kapan Sebaiknya Menstruasi Kembali Setelah Melahirkan?
Halodoc, Jakarta - Selama kehamilan terjadi kurang lebih sembilan bulan, ibu tidak akan mengalami menstruasi. Biasanya, menstruasi akan kembali terjadi setelah ibu melahirkan. Namun, kapan waktu terjadinya menstruasi bisa berbeda setiap masing-masing ibu, karena waktu yang dibutuhkan tubuh untuk menyesuaikan terhadap perubahan hormon pun tidak sama.
Lalu, Kapan Seharusnya Kembali Menstruasi Setelah Melahirkan?
Sayangnya, tidak diketahui pasti kapan ibu akan kembali mengalami menstruasi setelah melahirkan sang buah hati. Kondisi ini dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya kondisi tubuh ibu, perubahan hormon setelah melahirkan, dan bagaimana ibu melakukan proses menyusui Si Kecil.
Jika ibu memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama pada anak, menstruasi pertama setelah melahirkan bisa terjadi kembali dalam waktu yang lebih lama, bahkan bisa mencapai enam bulan. Terlebih jika bayi sangat aktif menyusu dan ASI ibu terproduksi dengan lancar atau tanpa adanya kendala.
Baca juga: Fase Menstruasi Tidak Teratur Usai Melahirkan, Normalkah?
Sebaliknya, jika ibu tidak menyusui, menstruasi mungkin terjadi dalam waktu yang lebih cepat setelah melahirkan, biasanya beberapa minggu bayi lahir. Ibu yang tidak menyusui Si Kecil bisa saja mendapatkan menstruasi pertama dalam waktu tiga sampai 10 minggu setelah melahirkan, dengan rata-rata menstruasi pertama terjadi pada 45 hari setelah melahirkan.
Memang benar, apakah ibu menyusui bayi atau tidak bisa menjadi penentu seberapa cepat ibu akan kembali menstruasi setelah melahirkan. Meski begitu, jika ibu memiliki periode menstruasi yang tidak normal selama kurang lebih tiga, hingga empat bulan setelah melahirkan, ibu bisa bertanya pada dokter kandungan. Gunakan aplikasi Halodoc untuk memudahkan ibu tanya jawab seputar masalah kesehatan dengan dokter atau buat janji berobat di rumah sakit.
Periode menstruasi yang masih belum teratur antara satu, hingga tiga bulan setelah melahirkan masih bisa dikatakan normal. Pasalnya, pada waktu ini, tubuh masih terus beradaptasi dengan hormon yang kembali berubah setelah ibu melahirkan sang buah hati.
Baca juga: 4 Perubahan Bagian Tubuh pada Wanita Pasca Melahirkan
Ibu Menyusui akan Menstruasi Lebih Telat
Ibu yang menyusui bayinya secara eksklusif setelah melahirkan biasanya akan cenderung lebih lama mengalami menstruasi pertamanya sejak proses kelahiran terjadi. Lagi-lagi, kondisi ini dikaitkan dengan kondisi hormon di dalam tubuh ibu. Ketika menyusui, hormon yang dibutuhkan untuk memproduksi ASI, seperti hormon prolaktin akan mengalami peningkatan dan bisa menghambat produksi hormon reproduksi yang memicu terjadinya menstruasi.
Pada periode ini, tubuh tidak akan melakukan proses ovulasi atau pelepasan sel telur, sehingga menstruasi tidak terjadi dan kemungkinan ibu untuk mendapatkan kehamilan kembali lebih kecil. Inilah mengapa, menyusui bayi secara eksklusif bisa menjadi alat kontrasepsi alami guna mencegah terjadinya kehamilan.
Waspada, Kehamilan Tetap Bisa Terjadi
Meski begitu, ibu tetap perlu ingat bahwa tubuh akan melepaskan sel telur pertama setelah melahirkan sebelum ibu mendapatkan menstruasi kembali pascamelahirkan. Jadi, jika ibu melakukan hubungan intim pada periode ini, meski menstruasi belum terjadi, kemungkinan hamil tetap bisa terjadi.
Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Hamil Kembali Setelah Caesar?
Meski ibu belum mendapatkan menstruasi kembali setelah melahirkan, bukan berarti ibu tidak berada dalam kondisi subur. Inilah mengapa tidak sedikit ibu yang terkejut dengan kehamilan kembali yang tidak direncanakan setelah melahirkan. Jadi, supaya lebih aman, gunakanlah alat kontrasepsi lain untuk mencegah kehamilan, seperti IUD atau pil KB. Pasalnya, ASI eksklusif masih dirasa kurang efektif untuk mencegah kehamilan, meski disebut dengan alat kontrasepsi alami.