Kapan Sebaiknya Alergi Diperiksakan ke Dokter?
Halodoc, Jakarta - Karena tidak selalu muncul, banyak orang yang mungkin merasa tidak perlu memeriksakan alerginya ke dokter. Biasanya untuk meredakan gejala, mereka hanya minum obat pereda nyeri, salep gatal, atau obat antihistamin dan dekongestan yang dijual bebas. Lalu, kapan sebaiknya alergi diperiksakan ke dokter?
Jika gejala alergi yang dialami cukup parah atau mengganggu dalam waktu lama, kamu sebaiknya memeriksakan alergi ke dokter untuk mendapat pengobatan yang lebih baik. Segera periksakan diri ke dokter atau pergi ke instalasi gawat darurat di rumah sakit terdekat jika mengalami gejala alergi yang mengancam nyawa, seperti sesak napas.
Baca juga: Jangan Anggap Remeh Alergi, Waspadai Gejala-gejalanya
Prosedur Pemeriksaan Alergi
Salah satu bagian penting dalam pemeriksaan alergi adalah mengetahui kapan bagaimana situasi yang membuat terjadinya gejala. Jadi, pastikan kamu mengetahui atau mencatatnya, lalu beritahukan semua pada dokter nanti. Misalnya dengan membuat jurnal harian tentang apa saja yang dimakan, lalu catat gejala seperti apa yang muncul. Jika alergi tidak berkaitan dengan makanan, cobalah ingat-ingat apakah gejala yang muncul berkaitan dengan cuaca atau tidak.
Untuk memeriksakan alergi, kamu bisa download aplikasi Halodoc dan manfaatkan untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit. Pada kasus alergi yang ringan, pemeriksaan dan pengobatan bisa dilakukan oleh dokter umum. Namun, pada kasus alergi yang parah, dokter umum mungkin akan merujuk ke dokter spesialis.
Dalam pemeriksaan, dokter biasanya akan mengompilasi riwayat medis keluarga secara lengkap. Jadi, pastikan untuk memberi tahu dokter informasi sebanyak mungkin tentang sejarah kesehatan keluarga kamu dan alergi. Terutama jika alergi yang dialami terkait dengan makanan.
Dokter juga akan memberi berbagai pertanyaan tentang riwayat kesehatan kamu, termasuk alergi yang mungkin pernah terjadi pada masa kanak-kanak. Bila perlu, bawalah semua catatan medis yang dimiliki. Hal ini dapat membantu dokter menemukan petunjuk dari kondisi alergi yang kamu miliki. Dengan begitu, diagnosis dapat lebih mudah ditegakkan.
Baca juga: Cara Tepat Menangani Alergi Makanan Pada Balita
Selama pemeriksaan, kamu juga bisa bertanya banyak hal seputar alergi yang kamu miliki, apa yang bisa dilakukan dalam mencegah kambuhnya gejala di kemudian hari, adakan efek samping obat yang diresepkan, atau adakah pengobatan dan perubahan gaya hidup yang bisa dijalani. Alergi pada dasarnya adalah kondisi yang perlu kamu kenali sendiri apa yang jadi pemicunya. Setelah tahu pemicunya, yang perlu dilakukan adalah menghindarinya, jika tidak ingin gejala kambuh.
Pada pemeriksaan awal, dokter mungkin akan memeriksa hidung dan tenggorokan jika ada indikasi alergi yang berkaitan dengan makanan atau udara. Kemudian, dokter akan memberi resep obat dan/atau pemeriksaan penunjang untuk mengetahui penyebab pasti dari gejala yang muncul.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, dokter akan merekomendasikan pengobatan. Bisa berupa suntikan alergi atau meresepkan obat. Selain itu, dokter juga mungkin akan menyarankan berbagai perubahan gaya hidup yang harus dilakukan untuk mengurangi dan mencegah kambuhnya gejala. Terutama jika yang jadi penyebab alergi adalah makanan.
Baca juga: Adakah Cara Menghilangkan Alergi Makanan?
Pastikan untuk mengonsumsi obat yang diresepkan dokter sesuai dosis dan anjuran, dan tidak menambah, mengurangi, atau menghentikan penggunaan obat tanpa instruksi dari dokter. Jika ada gejala lain yang muncul atau gejala tak kunjung membaik setelah menjalani pengobatan, segera konsultasikan kembali dengan dokter.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Mold allergy: Preparing for your appointment.
National Center for Biotechnology Information. Diakses pada 2020. ABC of allergies: Diagnosing allergy.
ACAAI. Diakses pada 2020. When to See an Allergist.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan