Kapan Pria Harus Mengunjungi Dokter Spesialis Andrologi?
“Pemeriksaan andrologi menjadi penting untuk mengetahui kemungkinan gangguan pada organ reproduksi pria."
Halodoc, Jakarta – Pemeriksaan andrologi adalah langkah penting untuk mendiagnosis atau memantau gangguan kesehatan pada reproduksi pria. Dokter akan mendiagnosis berdasarkan gejala, seperti rasa tidak nyaman di area genital, ketidaknyamanan spesifik pada testis, kesadaran bahwa testis tidak simetris, dan jika terjadi perubahan tekstur dan sensitivitas testis.
Pemeriksaan andrologi menjadi penting untuk mengetahui kemungkinan gangguan pada organ reproduksi pria. Pria biasanya disarankan untuk mengunjungi dokter spesialis andrologi bila mengalami keluhan pada organ reproduksinya. Informasi selengkapnya mengenai kapan pria harus mengunjungi dokter spesialis andrologi bisa dibaca di sini!
Hal yang Bisa Ditangani Dokter Spesialis Andrologi
Seperti yang disebutkan sebelumnya, pemeriksaan andrologi dilakukan untuk mencegah, mendiagnosis, memantau, dan menentukan pengobatan untuk penyakit andrologi. Kondisi disfungsi ereksi, ejakulasi dini, varikokel, phimosis, dan frenulum pendek adalah alasan-alasan mengapa seorang pria harus mengunjungi dokter spesialis andrologi.
Dengan melakukan kunjungan dan pemeriksaan, bisa memantau kemungkinan penyakit menjadi lebih parah serta mendapatkan rekomendasi tindakan pencegahan yang tepat.
Spesialis andrologi menangani semua masalah kesehatan pria, terutama masalah pada sistem reproduksi. Oleh karena itu, setiap masalah medis spesifik pada organ reproduksi bisa ditangani oleh dokter spesialis andrologi.
Adapun beberapa kondisi yang dapat ditangani oleh ahli andrologi meliputi:
- Prostatitis.
- Kanker prostat.
- Kanker penis.
- Kanker testis.
- Disfungsi ereksi.
- Infertilitas.
- Varikokel.
- Hidrokel.
- Balanitis
- Torsio testis.
- Ejakulasi dini.
Jenis Pemeriksaan yang Bisa Dilakukan Dokter Spesialis Andrologi
Faktanya, kamu tidak harus selalu memiliki keluhan spesifik untuk melakukan pemeriksaan. Jika kamu ingin memeriksakan kesuburan untuk program hamil, kamu juga bisa mengunjungi dokter spesialis andrologi.
Untuk cek kesuburan pria, ada beberapa jenis layanan kesehatan yang dilakukan, yaitu:
1. Analisis Semen
Analisis semen adalah tes standar yang dilakukan sebagai tes utama potensi kesuburan pria. Ini memberikan informasi yang berguna mengenai produksi sperma, motilitas, dan kelangsungan hidup sperma, patensi saluran genital pria, sekresi organ aksesori, serta ejakulasi dan emisi.
2. Uji Fragmentasi DNA pada Sperma
Uji fragmentasi DNA adalah tes yang digunakan untuk mengukur jumlah kerusakan DNA pada sperma dalam sampel air mani. Faktor penyebab utama kerusakan DNA sperma adalah stres oksidatif karena produksi spesies oksigen reaktif yang berlebihan.
Semua pria memiliki sejumlah kerusakan DNA sperma, tetapi fragmentasi DNA pada sperma secara signifikan lebih tinggi pada pria tidak subur.
3. Uji Stres Oksidatif Sperma
Stres oksidatif adalah salah satu penyebab utama infertilitas pria, terutama bagi mereka yang memiliki infertilitas yang tidak dapat dijelaskan secara medis. Stres oksidatif tidak hanya dapat memengaruhi sperma tetapi juga berpotensi memiliki konsekuensi pada tingkat sistematis seperti penurunan jumlah testosteron.
4. Uji Pengikatan Hyaluronan Sperma
Uji pengikatan hyaluronan sperma adalah tes fungsi sperma yang memberikan penilaian kualitatif kualitas sperma, kematangan, dan potensi pembuahan dengan mengukur proporsi sperma yang terikat pada hyaluronan. Hasil akhirnya dapat membantu dokter dalam mengidentifikasi pasien dengan prognosis yang berpotensi buruk untuk inseminasi intrauterin (IUI) dan fertilisasi in-vitro (IVF).
5. Tes Kelangsungan Hidup Sperma
Tes kelangsungan hidup sperma melibatkan pencucian sperma dan mengeluarkannya dari plasma mani. Kemudian sperma akan dikultur dan diinkubasi selama 24 hingga 48 jam.
Tes ini mengukur aspek fungsi sperma yang lebih dinamis daripada analisis dasar semen. Dua sifat fisiologis penting sperma yang diperlukan untuk keberhasilan inseminasi adalah jumlah sperma dalam sampel dan umur sperma tersebut.
Tes ini bertujuan untuk memberikan dua informasi utama, yaitu jumlah total sperma yang mungkin tersedia selama persiapan proses bayi tabung dan seberapa baik sperma ini bertahan selama 48 jam.
6. Analisis Semen Retrograde
Analisis semen retrograde dilakukan jika pria menunjukkan volume air mani dan jumlah sperma yang rendah dalam analisis air mani pertama. Kondisi ini menunjukkan ejakulasi retrograde terjadi ketika air mani memasuki kandung kemih, bukannya keluar melalui penis selama orgasme.
Itulah informasi mengenai kapan pria harus mengunjungi dokter spesialis andrologi dan jenis pemeriksaan apa saja yang bisa dilakukan. Kalau kamu ingin buat janji pemeriksaan kesehatan reproduksi, kamu bisa lakukan lewat aplikasi Halodoc. Belum punya aplikasinya? Yuk, download Halodoc sekarang juga!