Kapan Operasi Dibutuhkan untuk Pengidap Skoliosis?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   11 Mei 2021
Kapan Operasi Dibutuhkan untuk Pengidap Skoliosis?Kapan Operasi Dibutuhkan untuk Pengidap Skoliosis?

Halodoc, Jakarta - Sudah tak asing dengan penyakit pada tulang bernama skoliosis? Skoliosis adalah kelainan tulang di mana tulang melengkung seperti huruf C atau S. Pada kebanyakan kasus, kelainan ini terjadi pada anak-anak sebelum masa pubertas, kira-kira berusia 10 hingga 15 tahun.

Hati-hati, dalam beberapa kasus kelainan tulang yang satu ini bisa menimbulkan komplikasi serius. Lantas, kapan operasi untuk mengatasi skoliosis dibutuhkan?

Baca juga: Idap Skoliosis di Masa Kecil Bisa Sampai Dewasa, Benarkah?

Bergantung pada Kelengkungan Tulang

Di tahap awal, biasanya skoliosis terjadi dalam tingkat ringan. Akan tetapi, bisa saja berkembang menjadi parah seiring bertambahnya usia, khususnya pada wanita.

Nah, skoliosis yang parah ini bisa menyebabkan pengidapnya mengalami berbagai gangguan kesehatan. Sebut saja masalah paru-paru, gangguan jantung, atau kelemahan pada tungkai.

Kembali ke tajuk utama, kapan operasi dibutuhkan untuk mengatasi skoliosis? Menurut National Institutes of Health (NIH), pengidap skoliosis mungkin memerlukan pembedahan jika lekukan tulang belakang parah atau memburuk dengan sangat cepat.

Di samping itu, menurut pakar di American Academy of Orthopaedic Surgeon, pengidap skoliosis membutuhkan operasi bila kurva kelengkungan melebihi 45-50 derajat. kondisi ini bisa menyebabkan skoliosis semakin parah, bahkan setelah pengidapnya dewasa. Di samping itu, kondisi ini bisa memengaruhi fungsi paru-paru pengidapnya.

Menurut beberapa hari, semakin besar derajat kelengkungan, maka membuatnya semakin sulit dioperasi. Di samping itu, operasi untuk pengidap skoliosis juga dibutuhkan bila adanya saraf terjepit yang menimbulkan nyeri atau masalah lainnya.

Bagi kamu yang memiliki masalah tulang, kamu bisa memeriksakan diri ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit.

Baca juga: Jaga Kesehatan Tulang, Ini Bedanya Skoliosis dengan Kifosis

Operasi Skoliosis Tak bebas Risiko 

Meski operasi skoliosis bisa mengatasi kelainan tulang ini, tapi prosedur medis ini tidak bebas dari risiko. Operasi skoliosis dapat menimbulkan komplikasi pada pengidapnya.

Menurut NIH, risiko anestesi dan pembedahan skoliosis, yaitu:

Risiko komplikasi akibat anestesi, meliputi:

  • Reaksi terhadap obat-obatan atau masalah pernapasan
  • Pendarahan, pembekuan darah, atau infeksi

Risiko pada prosedur operasi skoliosis, meliputi:

  • Kehilangan darah yang membutuhkan transfusi.
  • Batu empedu atau pankreatitis (radang pankreas).
  • Obstruksi usus (penyumbatan).
  • Cedera saraf yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan otot (sangat jarang).
  • Masalah paru-paru hingga satu minggu setelah operasi. Pernapasan mungkin tidak kembali normal hingga satu sampai dua bulan setelah operasi.

Baca juga: Waspada, Ini Faktor Risiko yang Meningkatkan Seseorang Terkena Kifosis

Awasi Penyebab Skoliosis

Mau tahu apa biang keladi dari kelainan tulang ini? Menurut National Health Service UK, sekitar 8 dari setiap 10 kasus skoliosis, penyebab tidak diketahui secara pasti. Kondisi ini disebut skoliosis idiopatik.

Skoliosis idiopatik tidak dapat dicegah dan tidak dianggap terkait dengan hal-hal seperti postur tubuh yang buruk, olahraga, atau diet. Namun, ada dugaan kondisi ini berkaitan dengan faktor genetik sebab terkadang kondisi ini diturunkan dalam keluarga. 

Selain gegara genetik, meski jarang terjadi tapi skoliosis juga bisa disebabkan oleh:

  • Tulang di tulang belakang tidak terbentuk dengan baik di dalam rahim. Kondisi ini disebut skoliosis bawaan dan muncul sejak lahir
  • Kondisi saraf atau otot yang mendasari, seperti cerebral palsy atau distrofi otot, disebut skoliosis neuromuskuler
  • Keausan tulang belakang seiring bertambahnya usia. Disebut skoliosis degeneratif, yang menyerang orang dewasa yang lebih tua.

Nah, mau tahu lebih jauh mengenai skoliosis atau kelainan tulang lainnya? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 

Referensi:
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2021. Scoliosis
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2021. Scoliosis surgery in children
National Health Service - UK. Diakses pada 2021. Scoliosis
American Academy of Orthopaedic Surgeon. Diakses pada 2021. 
Orthoinfo. Surgical Treatment for Scoliosis