Kamera iPhone 11 Pro Bikin Takut Pengidap Trypophobia?
Halodoc, Jakarta – Pada tanggal 10 september kemarin akhirnya perusahaan milik Steve Jobs meluncurkan produk iPhone terbaru mereka, yaitu iPhone 11, iPhone 11 pro, dan iPhone 11 pro max. Hal ini menjadi kabar baik bagi penggemar iPhone yang sudah menunggu rilisnya iPhone keluaran terbaru. Fitur dan desain yang kekinian menggiurkan banyak orang untuk memilikinya meski hape ini dibanderol dengan harga yang tidak murah.
Namun, dibalik ketenaran hape ini, banyak komentar yang bermunculan mengenai bentuk kamera iPhone 11 pro. Pasalnya, iPhone 11 pro dilengkapi dengan tiga kamera belakang yang disusun secara zig-zag. Ketiga kamera belakang ini dinilai bisa memicu trypophobia, yaitu ketakutan terhadap lubang-lubang yang saling berdekatan. Bahkan bentuk kamera iPhone 11 pro dapat membuat seseorang yang telah memiliki trypophobia ketakutan setengah mati.
Baca Juga: IT Chapter Two Rilis, Mengapa Ada Orang Fobia Badut?
Mengenal Kondisi Trypophobia
Kamu mungkin tidak asing dengan jenis fobia yang satu ini. Trypophobia adalah kondisi yang ditandai dengan rasa takut dan jijik terhadap lubang-lubang yang padat dan saling berdekatan. Seseorang yang mengidap trypophobia bisa merasa mual saat melihat permukaan yang memiliki kumpulan lubang yang berdekatan. Beberapa contoh yang bisa memicu gejala trypophobia, yaitu :
-
Sarang lebah;
-
Kulit stroberi;
-
Biji teratai;
-
Terumbu karang;
-
Kumpulan gelembung;
-
Buah delima yang dikupas;
-
Busa logam aluminium.
Masih banyak benda-benda lain yang berbentuk bulat atau berlubang yang ditakuti oleh pengidap trypophobia. Hewan, seperti serangga, amfibi, mamalia, dan makhluk lain yang memiliki bulu atau corak kebulat-bulatan juga dapat memicu gejala trypophobia. Ketika ada objek yang berbentuk lubang atau menyerupai lubang, pengidap trypophobia akan mengalami gejala, di antaranya:
-
Ketakutan;
-
Merasa jijik;
-
Kulit merinding;
-
Merasa tidak nyaman;
-
Ketidaknyamanan visual seperti kelelahan mata, distorsi, atau ilusi;
-
Mengalami serangan panik;
-
Berkeringat;
-
Mual
-
Tremor.
Baca Juga: 5 Fobia yang Terdengar Aneh tapi Nyata
Kalau kamu punya pertanyaan lain terkait kondisi-kondisi di atas diskusikan saja dengan dokter Halodoc. Lewat aplikasi, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.
Apakah Fobia Bisa Diobati?
Ada beberapa perawatan yang tersedia untuk pengidap fobia dengan tingkat keberhasilan yang bervariasi. Perawatan dapat terdiri dari perawatan mandiri, terapi, dan obat-obatan. Beberapa perawatan yang dapat dicoba, yakni :
-
Modifikasi gaya hidup, seperti berolahraga, konsumsi makanan sehat, menjaga kebersihan, tidur cukup dan menghindari kafein dan stimulan lainnya.
-
Cognitive behavioral therapy (CBT). CBT merupakan terapi berbicara yang dilakukan dengan terapis atau konselor untuk mengeksplorasi bagaimana pikiran kita bisa menyebabkan perasaan dan perilaku. Terapis akan mendorong pengidap fobia untuk merencanakan dan mencapai tujuan.
-
Terapi kelompok. Banyak orang menganggap terapi kelompok sangat membantu untuk saling bertukar pikiran dan mendukung satu sama lain.
-
Terapi eksposur (desensitisasi). Ini adalah metode perawatan di mana seorang terapis mengekspos seseorang ke fobia mereka sedikit demi sedikit.
-
Teknik relaksasi adalah teknik berbasis latihan dan metode visualisasi.
Baca Juga: Bedakan Antara Fobia dan Rasa Trauma
Terkadang, dokter akan meresepkan obat-obatan tertentu untuk mengobati fobia atau efek samping fobia, seperti kecemasan. Contoh obat-obatan yang bisa digunakan yaitu, obat antidepresan, obat anti-anxietas dan beta-blocker.