Kalori Es Teh Manis dan Teh Tawar, Mana yang Lebih Besar?

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 September 2023

“Es teh manis atau teh tawar merupakan salah satu minuman favorit banyak orang. Pertanyaannya, manakah di antara keduanya yang lebih banyak mengandung kalori?”

Kalori Es Teh Manis dan Teh Tawar, Mana yang Lebih Besar?Kalori Es Teh Manis dan Teh Tawar, Mana yang Lebih Besar?

Halodoc, Jakarta – Teh merupakan salah satu minuman sehat pelepas dahaga yang memiliki banyak penggemar. Terlebih lagi di Indonesia, teh sudah menjadi salah satu pilihan minuman wajib pendamping aneka hidangan. 

Ada dua jenis teh yang lazim tersaji, yakni teh manis dan teh tawar. Dalam penyajiannya pun, teh kerap disajikan dengan es, membuat minuman ini menjadi menyegarkan. 

Meski begitu, beberapa jenis teh mengandung kalori lebih banyak, sehingga konsumsi secara berlebih bisa meningkatkan berat badan. Pertanyaannya, bagaimana dengan kalori es teh manis dan teh tawar? 

Jumlah Kalori Es Teh Manis Vs Teh Tawar, Mana yang Lebih Tinggi?  

Sebenarnya, tidak ada patokan pasti berapa banyak kalori yang akan terkandung di dalam es teh manis. Sebab, hal ini akan bergantung pada seberapa banyak gula dalam pembuatannya. Sekadar informasi saja, ada 49 kalori yang terkandung di dalam 13 gram gula  atau satu sendok makan.  

Jika kamu membuat es teh manis dengan tiga sendok makan, artinya ada sekitar 147 kalori yang terkandung di dalam es teh manis tersebut.  Sementara itu, meski tidak menggunakan gula dalam proses penyajiannya, bukan berarti teh tawar hangat bebas dari kalori. 

Menurut Fatsecret Indonesia, dalam segelas teh tawar atau cangkir berukuran 240 mililiter, dapat mengandung setidaknya dua kalori. Meski begitu, ketimbang es teh manis, teh tawar tentunya dapat menjad pilihan yang lebih menyehatkan untuk melepas dahaga.

Bahaya Mengonsumsi Es Teh Manis Secara Berlebihan

American Heart Association merekomendasikan batasan ideal mengonsumsi gula tidak boleh lebih dari 25 gram per hari. Sebab, terlalu banyak mengonsumsi es teh manis dapat memicu beragam keluhan kesehatan, contohnya: 

1. Meningkatkan risiko gagal ginjal

Tidak hanya dari gulanya saja, es teh manis juga dapat berbahaya karena mengandung asam oksalat. Menurut jurnal ilmiah berjudul Effects of Tea Consumption on Renal Function in a Metropolitan Chinese Population: The Guangzhou Biobank Cohort Study, kelebihan asam oksalat dapat mengganggu kinerja ginjal dan meningkatkan risiko gagal ginjal.

Teh hitam memiliki konsentrasi oksalat terlarut yang tinggi, sekitar 4,68 hingga 5,11 mg/g teh. Oksalat mengikat kalsium sehingga membentuk kristal yang berubah menjadi batu ginjal. Itulah sebabnya mengapa mengonsumsi teh, terutama teh hitam, berpotensi meningkatkan risiko batu ginjal.

Orang yang sudah mengidap penyakit ginjal sebelumnya perlu untuk tidak mengonsumsi teh hitam. Ganti dengan jenis teh yang lebih “ramah”, seperti teh hijau tanpa gula. Yuk, baca informasi mengenai gagal ginjal di artikel: 9 Tanda Awal Gagal Ginjal yang Perlu Diketahui.

2. Memicu obesitas

Minum es teh manis setiap hari dapat menempatkan kamu atau anggota keluargamu pada risiko obesitas. Tidak hanya itu, kemungkinan untuk mengidap penyakit gula juga bisa terjadi. 

3. Risiko stroke

Konsumsi yang berlebihan juga dapat meningkatkan kadar trigliserida. Bila ini terjadi, kemungkinan untuk stroke terjadi bisa lebih besar. Menurut tim peneliti dari American Heart Association, asupan konsumsi gula dan minuman manis berkaitan dengan faktor risiko kardiometabolik, yang meningkatkan risiko penyakit stroke.

4. Mengganggu sistem pencernaan

Konsumsi gula berlebihan dapat memicu gangguan pencernaan. Sebab, gula tambahan, dapat berdampak negatif pada sistem pencernaan. Salah satunya seperti terganggunya keseimbangan mikroorganisme baik dan buruk dalam usus.

Selain itu, kombinasi gula dan kafein pada teh dapat mengganggu sistem pencernaan. Gejala yang muncul bisa jadi mual, mulas, dan diare.

5. Kemungkinan kekurangan zat besi

Kandungan tanin pada teh dapat mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh. Terutama bila zat besi berasal dari sayuran. 

6. Membuat tubuh jadi lemas

Konsumsi minuman manis terlalu banyak dapat membuat tubuh jadi lemas. Umumnya, saat minum minuman manis, apalagi yang dingin, badan akan terasa segar. Namun, sensasi ini hanya sementara. Sebaliknya badan menjadi lemas dan kehilangan energi.

Menurut studi yang terbit dalam Nature Journal, terlalu banyak mengonsumsi minuman manis juga dapat berdampak pada gangguan mood. Terlebih lagi, asupan makanan manis, minuman, dan gula tambahan berkaitan dengan gejala depresi. 

Sebaliknya, konsumsi asupan gula dalam jumlah yang wajar berkaitan dengan kesehatan psikologis yang lebih baik.

7. Membiasakan kebiasaan tidak sehat

Bayangkan bila setiap saat kamu menjadikan es teh manis sebagai minuman pendamping saat makan? Hal ini bisa memicu kebiasaan rutin tidak sehat. Sementara itu, konsumsi minuman manis yang berlebihan dapat memicu banyak penyakit. Contohnya seperti obesitas dan penyakit gula. 

Bagaimana kebiasaan minum minuman manis bisa memicu penyakit gula? Penjelasannya bisa kamu baca di artikel: Penjelasan Konsumsi Gula Bisa Sebabkan Diabetes.

Tips Mengonsumsi Es Teh Manis yang Aman

Jumlah kalori dari es teh manis akan tergantung pada seberapa banyak gula di dalamnya. Cobalah untuk mengonsumsinya dengan sedikit gula. Selain itu, kamu juga dapat menggunakan pemanis lain yang rendah gula dan rendah kalori. Sebagai contoh, menggunakan pemanis alami seperti stevia. 

Adapun, stevia saat ini mulai populer untuk digunakan sebagai pemanis rendah kalori. Pemanis ini berasal dari ekstrak daun tanaman Stevia rebaudiana. Ada beberapa senyawa manis yang terkandung dalam daun stevia. Misalnya seperti stevioside dan rebaudioside A. Menariknya lagi, stevia juga sangat manis, tetapi tidak mengandung kalori. 

Penggunaan pemanis ini juga kabarnya dapat memberikan sejumlah manfaat potensial pada kesehatan tubuh. Salah satunya adalah menjadi alternatif gula yang bermanfaat bagi pengidap penyakit gula. Sebab, pemanis ini dapat membantu menjaga kadar gula darah yang sehat. 

Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa stevia dapat berdampak negatif pada mikrobioma usus. Maka dari itu, pastikan untuk terlebih dahulu berdiskusi dengan dokter terkait batasan konsumsinya. 

Terkhusus buat pengidap penyakit gula, ada jenis gula yang aman dikonsumsi. Baca informasinya di artikel: 5 Jenis Gula yang Aman bagi Pengidap Diabetes.

Itulah penjelasan mengenai kandungan kalori pada minuman seperti es teh manis dan es teh tawar. Kesimpulannya adalah kandungan kalori pada es teh manis akan bergantung pada seberapa banyak gula yang kamu gunakan. 

Selain menjaga asupan nutrisi dari makanan atau minuman yang kamu konsumsi, pastikan juga untuk jaga kesehatan dengan produk kesehatan berkualitas. Untuk mendapatkannya secara praktis dan mudah, gunakan saja aplikasi Halodoc dengan klik gambar berikut:

Referensi: 
Fat Secrets. Diakses pada 2023. Teh Tawar. 
Nutritionix. Diakses pada 2023. 1 Tbsp White Sugar. 
USDA. Diakses pada 2023. Tea, iced, brewed, black, pre-sweetened with low calorie sweetener. 
Consumer Reports.org. Diakses pada 2023. Is Iced Tea Good for You?
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2023. Low-Calorie Sweeteners. 
Healthline. Diakses pada 2023. 5 Natural Sweeteners That Are Good for Your Health. 
She Finds.com. Diakses pada 2023. 8 Reasons Why You Should Never Drink Sweetened Iced Tea, Like, Ever.
Jurnal Akuntansi Maranatha. Diakses pada 2023. Analisa Karakteristik Peminum Teh di Kota Bandung.
Kompas.com. Diakses pada 2023. Resep Es Teh Manis ala Restoran, Simak Rahasianya.
Detik Food. Diakses pada 2023. Heboh Esteh Indonesia, Ini Resep Oplosan Teh Nasgitel Solo yang Nikmat.
Journal of Renal Nutrition. Diakses pada 2023. Effects of Tea Consumption on Renal Function in a Metropolitan Chinese Population: The Guangzhou Biobank Cohort Study. 
Health Match. Diakses pada 2023. Does Drinking Tea Help Or Harm People With Kidney Disease?
Nature Journal. Diakses pada 2023. Sugar intake from sweet food and beverages, common mental disorder and depression: prospective findings from the Whitehall II study.
American Heart Association Journal. Diakses pada 2023. Sugar and Artificially Sweetened Beverages and the Risks of Incident Stroke and Dementia.