Inilah 5 Jenjang Pendidikan Anak yang Harus Ibu Tahu
Halodoc, Jakarta - Melihat anak sukses di masa depan adalah impian setiap orangtua. Meski jalan menuju kesuksesan itu bisa dicapai dengan berbagai cara, banyak orangtua yang mungkin mengaitkannya dengan pendidikan tinggi, yang dimulai sejak dini. Itulah sebabnya banyak orangtua yang mulai menyekolahkan anaknya sejak usia balita, bahkan batita.
Tujuannya tentu baik, agar anak bisa mulai belajar tentang banyak hal, dan juga terbiasa menghadapi situasi bersekolah, ketika tiba waktunya masuk jenjang pendidikan selanjutnya. Namun, apa saja sih jenjang pendidikan untuk anak yang penting dan harus ibu ketahui?
Baca juga: Ini Trik yang Perlu Dilakukan Supaya Anak Enggak Takut ke Sekolah
Jenjang Pendidikan Anak: dari Pra-TK hingga Sekolah Menengah
Jenjang pendidikan anak dimulai dari pra-TK hingga sekolah menengah. Berikut akan dijelaskan satu persatu:
1. Pra-TK
Jenjang pendidikan anak bisa dimulai dari pra-TK, pada usia 1-3 tahun meski ini sifatnya tidaklah wajib. Ibu bisa memilih memasukkan anak ke daycare atau baby gym class. Daycare juga bisa jadi solusi bagi ibu pekerja, karena biasanya ada sistem full day. Ibu tinggal mengantar Si Kecil di pagi hari dan menjemputnya sore hari ketika selesai bekerja.
Namun, daycare bukanlah jasa penitipan anak semata, lho. Daycare yang profesional biasanya punya metode belajar anak usia dini yang sudah dirancang, sesuai usia anak. Ibu bisa memilih day care mana yang sekiranya punya metode belajar yang cocok dan bermanfaat untuk anak.
Sementara itu, baby gym class dapat menjadi pilihan yang cocok bagi ibu yang ingin Si Kecil mendapat banyak stimulasi motorik. Pastikan untuk memilih baby gym class yang memiliki instruktur yang bersertifikat dan berpengalaman dalam melatih batita, untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Baca juga: 5 Cara Agar Anak Suka Berhitung dan Matematika
2. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Setelah pra-TK, jenjang pendidikan anak selanjutnya adalah PAUD atau pendidikan anak usia dini. Beberapa orang menyebutnya sebagai kelompok belajar. Jenjang pendidikan ini biasanya dijalani saat anak berusia 3-5 tahun. PAUD yang berupa lembaga profesional biasanya memiliki kurikulum yang terencana, dengan tenaga pendidik yang sudah terlatih.
Metode belajar pada PAUD biasanya seputar permainan bersama dalam kelompok maupun individu. Namun, tentunya bukan permainan biasa, melainkan permainan yang sudah terselip materi pembelajaran tertentu untuk mempersiapkan anak masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya.
3. Taman Kanak-Kanak (TK)
Memasuki usia 5-6 tahun, anak sudah bisa berlanjut ke jenjang pendidikan selanjutnya, yaitu taman kanak-kanak (TK). Kurikulum belajar di TK biasanya sudah lebih jelas dan sistematis. Cara belajarnya pun mulai dibuat mirip seperti di sekolah dasar (SD), yaitu duduk di bangku dan meja masing-masing, serta menggunakan seragam sekolah.
Bukan tanpa alasan, karena TK memang jenjang pendidikan yang dirancang untuk mempersiapkan anak masuk ke sekolah formal yang sesungguhnya, yaitu SD. Di TK, anak akan mulai diajarkan untuk membaca, menulis, dan berbagai keterampilan lainnya yang dibutuhkan di SD. Namun, TK tak hanya mengusung pembelajaran di meja saja, tetapi juga diselingi dengan bermain, bernyanyi, dan aktivitas menyenangkan lainnya.
Baca juga: Lakukan 5 Cara Ini agar Anak Betah di Sekolah
4. Sekolah Dasar (SD)
Setelah mendapatkan bekal ilmu dan keterampilan di TK, anak bisa melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya, yaitu sekolah dasar (SD). Di Indonesia, usia minimal untuk bisa masuk SD adalah 7 tahun. Di usia ini, anak yang sudah menempuh pendidikan di TK biasanya sudah siap dan terbiasa dengan suasana dan peraturan yang ada di sekolah.
Berbeda dengan jenjang pendidikan sebelumnya, masa belajar di SD berlangsung selama 6 tahun. Kurikulum di SD juga sudah mengikuti standar kurikulum dari Dinas Pendidikan, sehingga kegiatan belajar sudah lebih serius. Agar anak tidak kaget dan merasa nyaman menjalani tahun-tahun pertamanya bersekolah di SD, pilihlah sekolah yang tidak terlalu jauh dari rumah, tetapi punya kurikulum dan fasilitas yang memadai.
5. Sekolah Menengah (SMP dan SMA/SMK)
Sekolah menengah atau sekolah lanjutan adalah jenjang pendidikan yang perlu ditempuh anak setelah lulus dari SD. Di Indonesia, sekolah menengah ada 2, yaitu sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas atau kejuruan (SMA/SMK). Keduanya memiliki masa belajar selama 3 tahun.
Sama seperti SD, jenjang SMP dan SMA/SMK juga memiliki kurikulum pembelajaran yang terstandar, dan lebih berat, guna menyiapkan anak memasuki tingkat pendidikan tinggi atau dunia kerja. Hanya saja, di SMK agak berbeda, karena biasanya anak juga diajarkan beberapa pelajaran yang sifatnya keterampilan, sebagai bekal untuk masuk ke dunia kerja.
Itulah beberapa jenjang sekolah anak yang perlu ibu ketahui. Di setiap jenjangnya, pastikan untuk memilih sekolah yang terbaik untuk anak dan dampingi ia dalam prosesnya. Kalau anak sakit, segera download aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter, agar tidak mengganggu sekolah dan aktivitas bermainnya.
Referensi:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Diakses pada 2020. Memahami Pendidikan Anak Usia Dini.
Our Kids. Diakses pada 2020. What are the main pros and cons of preschool?
Kid’s Health. Diakses pada 2020. Getting Involved at Your Child's School.