Jenis Penyakit Darah yang Perlu Penanganan Dokter Spesialis
“Ada banyak penyakit yang dapat memengaruhi darah. Namun, tidak semua kelainan darah memerlukan pengobatan. Sementara lainnya perlu ditangani oleh dokter spesialis hematologi. Beberapa penyakit yang ditangani oleh ahli hematologi antara lain, thalassemia, hemofilia, trombositosis dan lain-lain.”
Halodoc, Jakarta – Darah punya fungsi penting untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh dan menyalurkan berbagai nutrisi dari makanan yang kamu konsumsi. Ketika ada kelainan, maka fungsi-fungsi tersebut terganggu dan timbul lah masalah kesehatan. Ada banyak penyakit yang dapat menyerang darah. Beberapa di antaranya bahkan perlu ditangani oleh dokter spesialis.
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari darah dalam kesehatan dan penyakit yang berhubungan darah. Contohnya sel darah merah, sel darah putih, trombosit, pembuluh darah, sumsum tulang, kelenjar getah bening, limpa, dan protein yang terlibat dalam pendarahan dan pembekuan. Ahli hematologi adalah dokter spesialis yang menangani pasien yang mengidap penyakit darah. Lantas, jenis penyakit darah apa yang sampai harus ditangani oleh dokter spesialis hematologi? Simak penjelasan di bawah ini.
Baca juga: Ketahui Prosedur Melakukan Tes Darah
Penyakit Darah yang Perlu Ditangani Dokter Spesialis Hematologi
Ada banyak penyakit darah yang ditangani oleh ahli hematologi. Beberapa di antaranya jinak (non-kanker) dan lainnya adalah jenis kanker darah. Penyakit yang ditangani pun bisa melibatkan satu atau lebih dari tiga jenis utama sel darah (sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit).
Tidak semua kelainan darah memerlukan pengobatan, tetapi beberapa penyakit darah di bawah ini perlu ditangani langsung oleh dokter spesialis hematologi:
- Anemia aplastik. Suatu jenis penyakit anemia yang disebabkan karena sumsum tulang gagal menghasilkan sel darah, sel darah putih, dan trombosit.
- Anemia sel sabit. Kelainan darah bawaan di mana sel darah berbentuk sabit atau “C” dan menghalangi aliran darah. Gumpalan sel sabit menghalangi aliran darah ke anggota badan dan organ, sehingga menimbulkan rasa sakit, infeksi serius, dan kerusakan organ.
- Thalassemia. Ini juga termasuk penyakit bawaan atau diturunkan. Thalassemia mempengaruhi hemoglobin, molekul yang berfungsi membawa oksigen.
- Myelofibrosis. Penyakit kronis yang disebabkan karena tumbuhnya jaringan parut di sumsum tulang, sehingga produksi sel darah pun terganggu.
- Myeloma. Adalah kanker yang menyerang sel plasma di dalam sumsum tulang.
- Myelodysplasia. Sekelompok gangguan di mana sumsum tulang tidak berfungsi dengan baik dan tidak menghasilkan cukup sel darah normal.
- Leukemia. Jenis kanker yang terjadi ketika sel darah putih tumbuh tak terkendali.
- Limfoma. Tumor yang muncul di kelenjar getah bening atau di jaringan limfoid lainnya.
- Immune Thrombocytopenic Purpura. Sebuah sindrom yang disebabkan karena penurunan jumlah trombosit sehingga menyebabkan perdarahan dan mudah memar.
- Trombositosis. Gangguan darah akibat produksi trombosit berlebihan, sehingga menyebabkan pembekuan darah dan pendarahan.
- Pembekuan darah. Penyakit yang timbul akibat darah tidak mampu menggumpal, sehingga menyebabkan pendarahan atau pembekuan berlebihan.
- Hemofilia. Gangguan pendarahan yang disebabkan oleh masalah pada salah satu faktor pembekuan darah.
- Penyakit Von Willebrand. Penyakit keturunan akibat faktor von Willebrand, yakni faktor yang mempengaruhi fungsi trombosit. Ini sering menyebabkan pendarahan yang berlebihan.
- Hiperkoagulasi. Kelainan darah bawaan yang meningkatkan risiko seseorang mengalami pembekuan darah.
- Hemochromatosis. Kondisi ini membuat pengidapnya menyerap zat besi dalam jumlah ekstra dari makanan sehari-hari dari waktu ke waktu. Kelebihan zat besi dapat menumpuk di organ dan menyebabkan penyakit diabetes, penyakit jantung, dan gagal hati.
Baca juga: Ketahui 8 Penyakit yang Membutuhkan Donor Darah
Tanda Adanya Kelainan Darah
Ada beberapa gejala yang bisa ditimbulkan dari berbagai penyakit darah di atas. Gejalanya memang bisa berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya. Namun, umumnya kelainan darah akan menimbulkan gejala berikut:
- Mudah memar.
- Mimisan.
- Gusi berdarah.
- Kelelahan.
- Demam berulang.
- Sakit kepala.
- Diare.
- Nyeri dada.
- Jantung berdebar (aritmia).
- Sesak napas.
Baca juga: Amankah Mendonorkan Darah di Masa Pandemi Covid-19?
Jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter bila mendapati gejala di atas. Supaya lebih mudah dan praktis, kini kamu bisa membuat janji rumah sakit terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Download aplikasinya sekarang juga!
Referensi: