Jenis Obat Tidur yang Aman untuk Menangani Insomnia
“Mengalami insomnia dapat mengganggu kualitas hidupmu. Tak perlu khawatir, Halodoc akan membantu dengan memberikan layanan psikiater andalan yang akan menemani dan membantumu. Mulai dari sesi konseling, hingga meresepkan obat-obatan bila memang dirasa perlu oleh psikiater".
DAFTAR ISI:
Halodoc, Jakarta – Insomnia adalah gangguan tidur yang membuat seseorang mengalami kesulitan untuk tidur, atau mendapatkan tidur yang nyenyak. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tidur ini.
Namun, penanganan insomnia pada dasarnya bisa berbeda-beda, tergantung dengan penyebab insomnia. Ada penanganan yang membutuhkan obat, ada juga dengan menerapkan perubahan perilaku serta gaya hidup.
Nah, mau tahu apa saja obat insomnia yang biasanya direkomendasikan dokter? Berikut ulasannya!
Pilihan Obat Tidur yang Aman
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat untuk mengatasi insomnia. Semua jenis tersebut harus kamu minum sesaat sebelum tidur dan kombinasikan dengan praktik tidur yang baik.
Berikut ini pilihan obat tidur yang biasanya direkomendasikan dokter untuk mengobati insomnia:
- Antidepresan, seperti trazodone, obat sangat bagus untuk mengobati insomnia dan kecemasan.
- Benzodiazepin. Obat ini memiliki ketahanan yang lebih lama dan ampuh mengobati insomnia. Bahkan, obat ini efektif untuk mengatasi masalah tidur lainnya, seperti berjalan dalam tidur dan teror malam.
- Doxepin. Obat ini juga aman untuk mengatasi insomnia. Doxepine dapat membantu pemeliharaan tidur dengan menghalangi reseptor histamin. Namun, hindari meminumnya kecuali kamu bisa tidur selama 7 atau 8 jam penuh.
- Eszopiclone. Penggunaan obat ini juga dapat membantumu terlelap dengan cepat. Namun hindari mengonsumsi eszopiclone kecuali kamu bisa tidur nyenyak. Karena jika tidak berhasil, obat ini malah bisa menyebabkan pusing.
- Lemborexant. Obat ini bekerja dengan menekan bagian dari sistem saraf pusat yang membuatmu tetap terjaga. Menggunakan obat ini dapat menyebabkan kamu merasa mengantuk keesokan harinya.
- Ramelteon. Cara kerja obat ini berbeda dari yang lainnya, yaitu dengan menargetkan siklus tidur-bangun, bukan dengan menekan sistem saraf pusat. Ramelteon dapat diresepkan untuk penggunaan jangka panjang. Sebab, ini tidak menunjukkan bukti penyalahgunaan atau ketergantungan.
- Suvorexant. Bekerja dengan menghalangi hormon yang meningkatkan kewaspadaan dan mengobati insomnia. Obat ini dapat menyebabkan kamu merasa mengantuk esok harinya.
- Zaleplon. Dari semua jenis obat, zaleplon memiliki masa aktif yang paling singkat dalam tubuh. Artinya, kamu perlu mencoba untuk tertidur sendiri.
- Zolpidem. Obat ini bekerja dengan baik untuk membantu kamu tidur, tapi beberapa orang cenderung terbangun di tengah malam. Kamu tidak direkomendasikan menggunakan zolpidem kecuali bisa tidur nyenyak setidaknya 7 hingga 8 jam.
Supaya tidak salah memilih obat, sebaiknya hubungi dokter.
Berikut Daftar Dokter Spesialis Saraf yang Bisa Bantu Mengatasi Insomnia dan pemilihan obat yang aman.
Obat Insomnia yang Biasanya Diresepkan Dokter
Perlu diingat, obat-obatan di atas mengandung zat aktif yang berisiko menyebabkan efek samping berbahaya bila penggunaannya tidak tepat. Nah, berikut beberapa pilihan obat insomnia yang biasanya diresepkan dokter:
1. Seremig 10 mg 10 Kaplet
Obat insomnia terakhir yaitu Seremig 10 mg 10 Kaplet. Obat ini juga mengandung flunarizine.
Flunarizine adalah obat golongan antihistamin yang bekerja memblok reseptor H1 dan memblokir channel kalsium.
Selain untuk mengatasi gangguan tidur, kegunaan lain dari obat insomnia ini adalah sebagai terapi tambahan bagi pasien epilepsi. Kamu bisa mengonsumsi 1 tablet per hari.
Bila kamu memerlukan obat ini sebagai terapi jangka panjang, lakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Kisaran harga: Rp25.900 per strip.
Dapatkan Seremig 10 mg 10 Kaplet di Toko Kesehatan Halodoc.
Selain meminum obat tidur, Ini Cara Mengatasi Insomnia yang Bisa Dilakukan agar cepat tertidur.
2. Sandepril 50 mg Tablet
Sandepril 50 mg Tablet mengandung zat aktif Maprotiline Hcl 50 mg. Obat insomnia ini dapat mengobati gejala depresi yang disertai dengan atau pun tanpa insomnia.
Dengan efek sedasi yang tinggi, maka senyawa ini dapat membantu mengatasi gangguan tidur yang dialami.
Obat ini bisa saja digunakan untuk pengobatan lainnya dalam dosis yang lebih kecil. Contohnya, untuk mengobati dispepsia fungsional.
Obat ini masuk ke dalam purchasable controlled substance. Dengan kata lain, kepemilikan dan penggunaannya diatur dalam undang-undang.
Dapatkan Sandepril 50 mg Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
3. Valdres 25 mg 10 Tablet
Selanjutnya, ada Valdres 25 mg 10 Tablet yang mengandung difenhidramin 25 mg. Umumnya, obat ini dapat digunakan untuk mengatasi kondisi mual.
Di samping itu, dokter kadang dapat meresepkannya untuk insomnia, antialergi, dan mencegah mabuk perjalanan.
Namun, obat insomnia hanya dapat digunakan sebagai terapi jangka pendek. Itu sebabnya obat ini harus digunakan di bawah pengawasan dokter.
Pastikan juga bahwa kamu selalu mendapatkan pengawasan langsung dari dokter selama mengonsumsi obat ini. Sebab, produk ini juga masuk ke dalam purchasable controlled substance.
Dapatkan Valdres 25 mg 10 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
4. Otede 4 Tablet
Otede 4 Tablet adalah obat insomnia yang mengandung zat aktif difenhidramin 50 mg. Difenhidramin bekerja sebagai antagonis reseptor histamin H.
Gunanya adalah untuk membantu memperbaiki gangguan tidur yang dialami.
Dalam penggunaannya, tidak boleh sembarangan.
Dapatkan Otede 4 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
5. Unalium 5 mg 20 Tablet
Selain obat-obatan di atas, pilihan obat insomnia lainnya yaitu Unalium 5 mg 20 Tablet.
Unalium mengandung flunarizine 5 mg yang digunakan dalam pencegahan migrain, gangguan perifer, vertigo, dan gangguan vestibular.
Selain itu, obat ini juga bisa kamu konsumsi untuk mengatasi gangguan ritme tidur yang tidak teratur atau bermasalah.
Kamu bisa mengonsumsinya 1 tablet dua kali sehari, di pagi hari dan sebelum tidur.
Rentang harga: Rp116.000 – Rp181.000 per strip.
Dapatkan Unalium 5 mg 20 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
Tips Aman Konsumsi Obat Tidur
Jika kamu memutuskan untuk mengonsumsi obat tidur, ingatlah tips aman ini supaya tidak ketergantungan dan kamu bisa tidur tanpa bantuan obat:
- Jangan pernah mencampur obat dengan alkohol atau obat penenang lainnya. Sebab, alkohol tidak hanya mengganggu kualitas tidur, tapi juga meningkatkan efek obat penenang dari obat. Kombinasi keduanya juga sangat berbahaya, bahkan mematikan.
- Pastikan untuk hanya minum obat ketika kamu memiliki cukup waktu untuk setidaknya tidur selama 7-8 jam. Jika tidak, kamu mungkin merasa sangat mengantuk keesokan harinya.
- Hindari menggunakan dosis kedua di tengah malam. Akan sangat berbahaya jika menggandakan dosis. Kamu mungkin akan sulit bangung pada esok paginya.
- Mulai gunakan obat dengan dosis terendah, sesuai anjuran dokter. Lihat bagaimana obat tersebut mempengaruhi tubuh dan jenis efek samping yang terjadi.
- Hindari penggunaan secara sering. Hal tersebut untuk menghindari ketergantungan dan meminimalisasi efek samping. Cobalah untuk menyimpan obat hanya untuk keadaan darurat.
- Jangan pernah mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin setelah minum obat. Tips ini sangat penting untuk diingat jika kamu pertama kali menggunakan obat tidur. Sebab, kamu mungkin belum tahu bagaimana pengaruhnya terhadap tubuhmu.
- Baca secara cermat dan teliti petunjuk yang disertai dengan obat. Perhatikan baik-baik potensi efek samping dan interaksi obat. Beberapa obat atau makanan dapat menyebabkan interaksi berbahaya dengan obat tidur.
Itulah jenis obat insomnia yang biasanya diresepkan oleh dokter.
Perlu dipertegas, obat insomnia di atas harus didapatkan dengan resep dokter untuk meminimalisir efek samping yang ditimbulkannya.
Kamu bisa lakukan konsultasi dengan psikiater di Halodoc untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat untuk mengatasi insomnia.