Jangan Tertipu, Ini Mitos dan Fakta Tentang Payudara Kencang
Halodoc, Jakarta - Kamu pasti pernah mendengar bahwa harus melakukan jenis olahraga tertentu untuk bisa mendapatkan payudara yang kencang. Pun, tidak asing pula di telinga penggunaan bra model tertentu agar payudara tetap kencang, dan sederet informasi lainnya. Namun, benarkah olahraga dan penggunaan bra jenis tertentu bisa membuat payudara tampak lebih kencang?
Berbagai Mitos Tentang Payudara Kencang
Sayangnya, tidak semua informasi yang kamu dapatkan adalah benar alias hanya mitos belaka. Berikut ini beberapa di antaranya yang hingga kini masih dipercaya oleh sebagian wanita:
- Menggunakan Bra Menjaga Kekencangan Payudara
Informasi ini masih dipercaya hingga kini, alhasil tidak sedikit wanita yang menggunakan bra sepanjang hari, termasuk ketika tidur. Akan tetapi, menggunakan bra sepanjang hari tidak ada kaitannya dengan kekencangan payudara. Tampilan payudara mungkin akan lebih menarik, tetapi memakai bra sepanjang hari justru bisa membuat kamu menjadi tidak nyaman.
Baca juga: Tidak Perlu Operasi, Ini 4 Cara Bikin Payudara Kencang
- Menyusui Menjadikan Payudara Mengendur
Ini tidak benar. Kehamilanlah yang mungkin berperan dalam membuat payudara kendur, karena perubahan hormon dan penambahan berat badan mengakibatkan jaringan yang menyangga payudara meregang. Setelah melahirkan, payudara akan kembali ke ukuran semula, sehingga regangan yang semula terbentuk membuat payudara terlihat kendur.
- Olahraga Membantu Mengencangkan Payudara
Tidak, olahraga tidak membantu mengencangkan payudara. Namun, dengan rutin berolahraga, otot pada bagian dada akan menjadi lebih kuat, sehingga dada akan tampak lebih kencang dan indah.
Fakta Tentang Payudara Kencang
Lalu, apa saja fakta yang perlu kamu ketahui tentang payudara kencang? Berikut beberapa di antaranya:
- Berat Badan Memengaruhi Kekencangan Payudara
Perubahan pada berat badan bisa mengakibatkan peregangan pada kulit payudara dan hilangnya elastisitas. Baik pertambahan maupun penurunan berat badan sama-sama bisa menyebabkan payudara mengendur, terlebih jika terjadi dalam waktu singkat. Sementara itu, kenaikan berat badan dan asupan lemak dalam tubuh bisa membuat payudara tampak lebih besar. Semakin besar ukuran payudara, risiko payudara mengendur juga semakin tinggi.
Baca juga: 4 Gerakan Olahraga untuk Mengencangkan Payudara
- Usia Juga Turut Berperan
Ya, usia turut memengaruhi kekecangan payudara. Seiring dengan bertambahnya usia, kekencangan payudara akan berkurang, karena jaringan penyangga yang ada di sekitar payudara semakin mengendur. Tidak hanya itu, kelenjar pada payudara pun berubah seiring bertambahnya usia. Ketika wanita masuk pada fase menopause, kelenjar payudara yang semula padat akan terganti oleh lemak, sehingga payudara terlihat kendur.
- Pengaruh Gaya Hidup
Selain usia dan berat badan, gaya hidup juga berpengaruh terhadap kekencangan payudara. Misalnya, kebiasan buruk merokok yang bisa membuat payudara mengendur. Pasalnya, rokok dapat mengakibatkan kerusakan kolagen yang berfungsi untuk menjaga kepadatan kulit, termasuk pada payudara.
Baca juga: Kencangkan Payudara Secara Alami, Lakukan Cara Ini
Konsumsilah makanan bergizi dan kurangi lemak, karena asupan lemak berlebihan bisa memicu kenaikan berat badan yang berujung pada payudara tampak kendur. Jangan lupa, carilah kebenaran informasi yang kamu terima sebelum melakukannya, lebih baik lagi jika kamu bertanya langsung pada ahlinya, sehingga kamu tidak mendapatkan informasi yang salah.
Kamu bisa memanfaatkan aplikasi Halodoc untuk tanya jawab dengan dokter setiap kali memiliki masalah seputar kesehatan atau diet. Melalui aplikasi Halodoc, kamu tidak perlu lagi repot keluar rumah untuk memeriksakan kondisi kesehatanmu. Bahkan, beli obat dan cek lab bisa juga, lho, lewat aplikasi ini.
Referensi:
Health. Diakses pada 2020. 5 Myths and Facts About Sagging Breasts.
Healthline. Diakses pada 2020. Treating Saggy Breasts.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Breast Lift.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan