Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Rhinitis dan Sinusitis
Halodoc, Jakarta - Darinya banyaknya penyakit yang bisa menyerang hidung, rhinitis dan sinusitis sering membuat pengidapnya kewalahan. Keduanya kerap membuat hidung tersumbat hingga menurunkan sensitivitas indra penciuman. Namun, apakah kamu tahu perbedaan dari kedua kondisi tersebut?
Rhinitis adalah peradangan atau iritasi yang terjadi di membran mukosa. Penyakit ini dibagi menjadi dua, yaitu rhinitis alergi dan nonalergi. Rhinitis alergi disebabkan oleh alergi.
Misalnya, debu, kelupasan kulit hewan, dan serbuk sari. Sedangkan non alergi disebabkan oleh alergi, tapi kondisi, seperti infeksi virus dan bakteri.
Sementara itu, sinusitis disebabkan oleh infeksi virus maupun alergi yang menyebabkan terjadinya pembengkakan dinding dalam hidung. Tepatnya dinding tulang pipi dan dahi yang fungsinya mengatur suhu dan kelembapan udara sebelum masuk ke paru. Rongga ini juga biasa dikenal dengan rongga sinus. Lantas, apa perbedaan rhinitis dan sinusitis?
Baca juga: Ini Cara untuk Atasi Rhinitis Kehamilan
Ada Hubungan Sebab-Akibat
Rhinitis dan sinusitis adalah dua penyakit yang berbeda, tapi saling berhubungan. Rhinitis yang menyerang radang mukosa hidung selama ini lebih dikenal dengan istilah pilek. Sedangkan sinusitis peradangan pada sedikitnya satu rongga sinus karena lendir atau ingus.
Lalu, bagaimana perbedaan rhinitis dan sinusitis? Biasanya sebelum terjadi sinusitis, seseorang umumnya akan mengalami rhinitis terlebih dahulu. Sebab, daerah mukosa hidung dan rongga sinus saling berhubungan. Nah, bila rhinitis tak ditangani dengan baik, pada akhirnya bisa menjadi sinusitis. Kok bisa?
Tersumbatnya saluran pernapasan pada pengidap rhinitis sering menyebabkan terjadinya infeksi. Nah, sinusitis sering kali disebabkan oleh adanya infeksi di jalur pernapasan.
Singkat kata, perbedaan rhinitis dan sinusitis ini bisa dilihat dari lokasi peradangan yang terjadi dalam rongga hidung.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan?
Baca juga: Inilah Cara Mengobati Sinusitis Ringan di Rumah
Gejala yang Hampir Mirip
Meski gejala-gejala kedua penyakit ini hampir mirip, tapi perbedaan rhinitis dan sinusitis juga bisa kok ditelisik dari gejalanya. Gejala sinusitis akut pada orang dewasa biasanya terjadi setelah pilek yang tidak kunjung membaik, atau memburuk setelah 7 hingga 10 hari.
Menurut National Institutes of Health, beberapa gejala sinusitis akut berupa:
- Bau mulut atau kehilangan indra penciuman.
- Hidung tersumbat dan keluar cairan.
- Kelelahan dan perasaan sakit secara umum.
- Demam.
- Batuk, seringkali memburuk pada malam hari.
- Sakit tenggorokan dan tetesan postnasal.
- Nyeri seperti tekanan, nyeri di belakang mata, sakit gigi, atau nyeri pada wajah.
- Sakit kepala.
Baca juga: 15 Tips Agar Sinusitis Tak Mudah Kambuh
Sementara itu, gejala sinusitis kronis sama dengan gejala sinusitis akut. Namun, gejalanya cenderung lebih ringan dan berlangsung lebih dari 12 minggu. Sedangkan gejala sinusitis pada anak-anak, meliputi:
- Batuk pilek atau atau gangguan pernapasan yang awalnya mulai membaik dan kemudian akan memburuk.
- Demam tinggi, disertai dengan cairan hidung yang menggelap, yang berlangsung setidaknya selama 3 hari.
- Keluarnya cairan dari hidung, dengan atau tanpa batuk, yang telah ada selama lebih dari 10 hari dan tidak membaik.
Bagaimana dengan gejala rhinitis? Baik rhinitis alergi atau tidak, biasanya menimbulkan gejala yang sama. Gejala yang dialami pengidapnya kira-kira menyerupai pilek, seperti:
- Bersin-bersin.
- Gatal pada hidung.
- Hidung tersumbat atau berair.
- Mata gatal atau berair.
- Batuk.
Gejala-gejala rhinitis biasanya muncul tak lama setelah pengidapnya terpapar alergen. Contohnya, serbuk sari bunga, bulu hewan, atau debu. Kebanyakan orang dengan rhinitis alergi memiliki gejala ringan yang mudah dan efektif diobati.
Namun, ada pula sebagian orang yang mengalami gejala yang cukup parah dan berlangsung secara terus-menerus, hingga menyebabkan masalah tidur dan mengganggu kehidupan sehari-hari.
Nah, bagi kamu yang mengalami kondisi di atas, bisa kok membeli obat-obatan menggunakan aplikasi Halodoc untuk mengatasi keluhan tersebut . Sangat praktis, bukan?