Jangan Remehkan Infeksi Paru-Paru Penyebab Kematian Ketiga Terbesar di Dunia
Halodoc, Jakarta – Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang dapat disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk virus, bakteri, dan jamur. Ketika kamu mengidap pneumonia, kantung udara kecil di paru-paru meradang dan dapat mengisi dengan cairan atau bahkan nanah.
Pneumonia dapat berkisar dari infeksi ringan hingga serius atau mengancam jiwa dan kadang-kadang dapat menyebabkan kematian. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, lebih dari 50.000 orang di Amerika Serikat meninggal karena pneumonia pada tahun 2015. Selain itu, pneumonia adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia untuk anak di bawah 5 tahun.
Pneumonia dapat menyerang siapa saja. Tetapi ada beberapa risiko yang meningkat untuk mengembangkan infeksi parah atau yang mengancam jiwa. Umumnya, mereka yang berisiko paling besar memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah atau kondisi atau faktor gaya hidup yang mempengaruhi paru-paru mereka.
Baca juga: Yang Terjadi Saat Seseorang Terkena Pneumonia
Orang-orang yang berisiko lebih tinggi untuk memiliki kasus pneumonia yang serius atau mengancam jiwa termasuk:
- Anak-anak di bawah 2 tahun
- Orang dewasa berusia 65 dan lebih tua
- Orang-orang yang dirawat di rumah sakit, terutama jika mereka telah menggunakan ventilator
- Individu dengan penyakit atau kondisi kronis, seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis, atau diabetes
- Orang dengan sistem kekebalan yang melemah karena kondisi kronis, kemoterapi, atau transplantasi organ
- Perokok
Gejala pneumonia mungkin lebih ringan atau lebih halus di banyak populasi berisiko. Ini karena banyak kelompok berisiko memiliki sistem kekebalan yang lemah atau kondisi kronis atau akut. Karena itu, orang-orang ini mungkin tidak menerima perawatan yang mereka butuhkan sampai infeksi menjadi parah. Sangat penting untuk mengetahui perkembangan gejala apa pun dan mencari perhatian medis segera.
Baca juga: Penyebab dan Cara Mengobati Pneumonia
Selain itu, pneumonia dapat memperburuk kondisi kronis yang sudah ada sebelumnya, terutama pada jantung dan paru-paru. ini dapat menyebabkan penurunan kondisi yang cepat. Kebanyakan orang akhirnya sembuh dari pneumonia. Namun, angka kematian 30 hari adalah 5 hingga 10 persen dari pasien yang dirawat di rumah sakit. Bisa sampai 30 persen pada mereka yang dirawat di perawatan intensif.
Ada beberapa gejala pneumonia yang perlu untuk kamu ketahui, yaitu:
- Suhu tubuh abnormal, seperti demam dan kedinginan atau suhu tubuh lebih rendah dari normal pada orang dewasa yang lebih tua atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Batuk, mungkin dengan lendir atau dahak
- Sakit dada saat kamu batuk atau bernapas
- Kelelahan
- Kebingungan, terutama pada orang dewasa yang lebih tua
- Mual, muntah, atau diare
Mencegah Infeksi Paru-Paru
Kamu dapat membantu mencegah infeksi pneumonia yang serius atau mengancam jiwa dengan melakukan hal berikut:
Memantau Kesehatan. Waspadai gejala yang mengkhawatirkan, terutama jika kamu memiliki faktor risiko. Juga, ingat bahwa pneumonia juga dapat mengikuti infeksi pernapasan lainnya, jadi waspadai gejala baru atau yang memburuk jika kamu sudah atau baru-baru ini sakit.
Baca juga: Kenali 13 Gejala Pneumonia
- Mendapatkan Vaksinasi. Banyak vaksin dapat membantu mencegah infeksi yang berpotensi menyebabkan pneumonia. Ini termasuk pneumokokus, influenza, Haemophilus influenzae (Hib), pertussis, campak, dan varisela.
- Mempraktikkan kebersihan yang baik
- Cuci tangan sesering mungkin, terutama setelah menggunakan kamar mandi, sebelum makan, sebelum menyentuh tangan, wajah, dan mulut
- Gunakan pembersih tangan jika sabun tidak tersedia.
- Menjalani gaya hidup sehat
- Hindari merokok dan pastikan sistem kekebalan tubuh ditingkatkan melalui olahraga teratur dan diet sehat.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai infeksi paru-paru, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.