Jangan Main-Main dengan Stroke Ringan, Ini 4 Cara Mengatasinya
"Stroke ringan atau dalam dunia medis dikenal sebagai transient ischaemic attack dapat menyerang tiba-tiba. Oleh sebab itu, ketahui pertolongan pertama yang tepat agar kondisi ini tidak berkembang menjadi penyakit stroke."
Halodoc, Jakarta - Jangan main-main dengan stroke. Penyakit ini dikenal sebagai the silent killer, lantaran penyakit ini sangat berbahaya dan bisa membunuh secara diam-diam akibat kelumpuhan otak. Kalau tak menyebabkan kematian, stroke di usia bisa membawa dampak kecacatan bagi pengidapnya. Mengerikan, bukan?
Sebagian dari kita mungkin tak asing dengan stroke, tetapi bagaimana dengan transient ischaemic attack (TIA) atau stroke ringan? Meski menyandang kata “ringan”, TIA tau stroke ringan tak boleh diabaikan. Sebab, bisa menimbulkan dampak serius di kemudian hari. Pertanyaannya, bagaimana sih cara mengatasi stroke ringan?
Awasi Gejala yang Menyerang Tiba-Tiba
Sebelum mengetahui cara mengatasi stroke ringan, tak ada ada salahnya untuk berkenalan dulu dengan gejalanya. Gejala stroke ringan kebanyakan terjadi secara tiba-tiba. Boleh dibilang gejala stroke ringan atau TIA hampir serupa dengan stroke.
Bedanya gejala stroke ringan hanya berlangsung beberapa menit dan akan hilang dengan sendirinya dalam hitungan jam. Lalu, seperti apa sih gejala stroke ringan yang umumnya dialami oleh pengidapnya?
Nah, berikut beberapa gejalanya menurut ahli di National Institutes of Health - MedlinePlus.
- Perubahan pada indra, seperti pendengaran, penglihatan, rasa, dan sentuhan.
- Perubahan kewaspadaan (termasuk kantuk atau tidak sadar).
- Perubahan mental, seperti kebingungan, kehilangan ingatan, kesulitan menulis atau membaca, kesulitan berbicara, atau memahami orang lain.
- Masalah otot, contohnya kelemahan otot, kesulitan menelan, atau kesulitan berjalan.
- Pusing atau kehilangan keseimbangan dan koordinasi.
- Kurangnya kontrol atas kandung kemih atau usus.
- Masalah saraf, seperti mati rasa atau kesemutan pada satu sisi
Umumnya sekitar 70 persen gejala stroke ringan bisa hilang kurang dari 10 menit, atau 90 persen akan hilang kurang dari empat jam. Ingat, segeralah temui atau tanyakan pada dokter bilang mengalami gejala stroke ringan di atas. Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter di Halodoc. Tanpa repot, kamu bisa berbincang dengan dokter kapan dan di mana saja melalui smartphone-mu!
Kembali ke tajuk utama, bagaimana sih cara mengatasi stroke ringan?
Perubahan Gaya Hidup sampai Operasi
Cara untuk mengatasi stroke ringan beragam. Penanganannya pada pengidapnya berebeda-beda, bergantung pada usia, penyebab stroke, dan kondisi medis pengidapnya. Penanganan stroke ringan ini bertujuan untuk mengobati gangguan yang memicu stroke ringan dan mencegah risiko terjadinya stroke yang lebih parah.
Lalu, seperti apa metode atau cara mengatasi stroke ringan?
1. Perubahan Gaya Hidup
Menurut ahli di National Institutes of Health, pengidap stroke ringan akan didorong untuk melakukan perubahan gaya hidup. Tujuannya jelas, untuk mengurangi risiko berkembangnya gejala TIA. Perubahan gaya hidup ini mencakup berhenti merokok, rutin berolahraga, dan megonsumsi makanan sehat atau bergizi seimbang.
2. Konsumsi Obat-obatan
Konsumsi atau terapi obat-obatan bertujuan untuk mengurangi risiko stroke akibat TIA. Obat-obatan yang diberikan seperti obat pengencer darah, misalnya aspirin atau coumadin, untuk mengurangi pembekuan darah. Di samping itu, ada pula obat antihipertensi, obat statin, atau obat antikaogulan yang mungkin diberikan oleh dokter.
3. Menyingkirkan Infeksi
Menurut ahli di American Stroke Association, beberapa penyebab TIA hanya bisa terlihat lewat pemeriksaan atau peralatan khusus di rumah sakit. Ketika TIA terjadi pada orang muda tanpa faktor risiko yang jelas, mereka mungkin dikirim ke ahli saraf untuk menelisik kondisinya lebih jauh.
Ahli saraf nantinya akan melakukan tindakan ketika penyebabnya sudah diketahui. Misalnya, menyingkirkan vasculitis (peradangan pada pembuluh darah), diseksi arteri karotis, atau infeksi lainnya.
4. Operasi
Cara mengatasi stroke ringan juga bisa melalui operasi. Operasi ini biasanya dilakukan pada mereka yang mengalami penyumbatan arteri leher. Prosedur ini disebut dengan endarterektomi.