Jangan Khawatir, Ini Cara Mengatasi Bayi Sering Gumoh
“Gumoh adalah kondisi normal pada bayi dan terjadi akibat otot antara kerongkongan dan perutnya belum sempurna. Cara mengatasi bayi sering gumoh cukuplah mudah, seperti dengan memberikan makan anak dalam posisi kepala tegak.”
Halodoc, Jakarta – Gumoh adalah kondisi normal pada bayi yang tidak perlu dikhawatirkan. Gumoh sering terjadi selama tiga bulan pertama bayi lahir. Kondisi ini terjadi ketika isi perut bayi kembali ke kerongkongan.
Pada orang dewasa, otot antara kerongkongan dan perut menjaga isi perut di tempatnya. Sayangnya, bayi belum memiliki otot yang kuat sehingga gumoh kerap terjadi. Ketika otot antara kerongkongan dan perut bayi sudah kuat, gumoh tidak akan terjadi lagi. Informasi selengkapnya mengenai cara mengatasi bayi gumoh bisa dibaca di sini!
Cara Mengatasi Gumoh pada Bayi
Gumoh yang normal tidak akan mengganggu kesehatan bayi. Selama anak tampak nyaman, makan dengan baik, dan berat badan bertambah, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Meski begitu, orang tua bisa melakukan beberapa hal berikut ini untuk mengatasi gumoh, yaitu:
1. Jaga Agar Bayi Tetap Tegak
Beri makan bayi dalam posisi yang lebih tegak. Ikuti setiap pemberian makan dengan 30 menit dalam posisi tegak dan hindari permainan aktif langsung atau penggunaan ayunan bayi.
2. Hindari Memberi Makan Berlebihan
Coba beri makan bayi dalam jumlah yang lebih kecil tetapi lebih sering. Ini mungkin membantu mencegah terjadinya gumoh yang berlebihan.
3. Luangkan Waktu untuk Menyendawakan Bayi
Sering bersendawa selama dan setelah menyusui dapat mencegah udara menumpuk di perut bayi.
4. Letakkan Bayi yang Tidur dalam Posisi Telentang
Untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), penting untuk menempatkan bayi dalam posisi tidur telentang. Sangat tidak dianjurkan untuk menempatkan bayi dalam posisi tengkurap.
5. Bereksperimenlah dengan Menu Makanan Sehat Ibu
Jika ibu menyusui bayi secara eksklusif, dokter bayi mungkin menyarankan agar ibu menghilangkan produk susu atau makanan tertentu lainnya dari menu diet.
6. Batasi Bermain Aktif Setelah Makan
Cobalah untuk memberikan waktu sejenak sebelum akhirnya mengajak anak bermain sehabis makan. Menempatkan kepala anak tegak dan menyandarkan kepalanya di bahu ibu atau ayah adalah cara terbaik yang bisa dilakukan.
Gumoh Tidak Sama dengan Muntah
Ada perbedaan besar antara muntah dan gumoh. Muntah adalah ketika anak memuntahkan isi lambung dengan kuat melalui mulut. Ini biasanya melibatkan penggunaan otot perut dan seringkali tidak nyaman dan membuat anak menangis.
Sementara itu, gumoh adalah ketika isi perut keluar dengan mudah keluar dari mulut yang seringkali disertai sendawa. Gumoh tidak melibatkan kontraksi otot yang kuat dan hanya mengeluarkan sedikit susu atau makanan dan terpenting tidak membuat bayi tertekan atau membuatnya tidak nyaman.
Muntah terjadi ketika otot perut dan diafragma berkontraksi dengan kuat saat perut rileks. Tindakan refleks terjadi setelah dirangsang oleh:
- Saraf dari lambung dan usus ketika saluran pencernaan teriritasi atau bengkak oleh infeksi atau penyumbatan (seperti pada serangga perut).
- Bahan kimia dalam darah seperti obat-obatan.
- Rangsangan psikologis dari pemandangan atau bau yang mengganggu.
- Rangsangan dari telinga tengah (seperti pada muntah yang disebabkan oleh mabuk perjalanan).
Itulah informasi mengenai gumoh dan cara mengatasinya. Kalau bayi terlalu sering mengalami gumoh atau justru muntah, ada baiknya untuk segera buat janji medis di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Infant and toddler health.
Healthy Children.org. Diakses pada 2022. Why Babies Spit Up.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan