Jangan Keliru, Kenali Perbedaan Demam Tifoid dan Tifus
“Demam tifoid dan tifus merupakan penyakit yang berbeda, dan bakteri penyebabnya pun tidak serupa. Penyebab demam tifoid adalah bakteri Salmonella typhi, sedangkan tifus disebabkan oleh bakteri Rickettsia.”
DAFTAR ISI
Kamu mungkin familiar dengan nama penyakit tifoid (yang juga dikenal tipes) dan tifus. Kebanyakan orang mengira kedua penyakit tersebut merupakan satu jenis penyakit yang sama. Meskipun sama-sama penyakit yang serius, keduanya memiliki penyebab yang berbeda.
Demam tifoid disebabkan oleh bakteri salmonella typhi, yang ditularkan melalui makanan. Sedangkan demam tifus disebabkan oleh bakteri rickettsia, yang ditularkan ke manusia melalui arthropoda seperti kutu atau tungau.
Penyebab dan Gejala Demam Tifus
Demam tifus disebabkan oleh bakteri rickettsia atau orientia, yang ditularkan oleh tungau atau kutu yang terinfeksi. Penyakit ini biasanya terjadi di tempat-tempat dengan sanitasi buruk atau ditularkan oleh hewan yang terinfeksi.
Serangga dan parasit juga dapat menyebarkan bakteri tifus saat mereka menggigit tubuhmu dan meninggalkan kotoran yang mengandung bakteri di kulit.
Ada tiga jenis utama tifus, masing-masing disebabkan oleh bakteri yang berbeda:
- Murine tifus, ditularkan oleh kutu ke manusia jika kutu tersebut menggigit hewan yang terinfeksi, terutama tikus.
- Epidemi tifus, varietas langka yang disebabkan oleh kutu tubuh yang terinfeksi. Salah satu jenis epidemik dapat disebarkan oleh tupai terbang yang terinfeksi, tapi itu jarang terjadi.
- Scrub tifus, disebabkan oleh tungau atau kutu yang terinfeksi.
Ketika jenis tifus diatas dapat diobati dengan antibiotik. Namun mereka dapat menyebabkan penyakit atau komplikasi serius jika tidak ditangani segera. Maka itu penting untuk segera mendapatkan perawatan jika merasa terpapar.
Tubuh akan terasa sakit sekitar 10 hari hingga dua minggu setelah bakteri tifus masuk ke tubuh. Kamu mungkin akan mengalami gejala berikut:
- Panas dingin
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot, seperti saat flu.
- Ruam di kulit setelah gejala lain muncul.
Selain itu, gejala pada setiap jenis tifus juga berbeda. Pada tifus murine, gejalanya dapat berupa:
- Batuk
- Tidak selera makan
- Mual
- Sakit perut
- Muntah
Sedangkan gejala tifus epidemik dapat berupa:
- Kebingungan
- Batuk
- Nafas sesak
Sementara itu, pada tifus scrub terdapat tambahan gejala berupa:
- Keropeng gelap di area tempat tungau menggigit.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
Jika muncul gejala tifus, Ini Dokter yang Bisa Bantu Perawatan Tifus
Fakta penting demam tifoid dan tifus:
1. Perbedaan utama demam tifoid dan tifus terletak pada penyebab, gejala, dan proses penularan.
2. Jika tidak diobati, tifus bisa menyebabkan kerusakan pada organ internal seperti hati, jantung, ginjal, dan bisa berujung pada kematian.
3. Demam tifoid yang tidak diobati bisa menyebabkan komplikasi serius seperti perforasi usus, perdarahan usus, dan infeksi dalam darah (sepsis).
Penyebab dan Gejala Demam Tifoid
Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri tersebut hidup di usus sehingga menyebabkan penyakit tifoid. Setelah itu, kotoran orang yang terinfeksi juga dapat mencemari makanan dan air dan menularkannya pada orang lain.
Kondisi ini dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi bakteri. Seseorang bisa terinfeksi jika menyentuh makanan atau minuman tanpa mencuci tangan. Selain itu, bisa juga karena air limbah yang mengandung kotoran masuk ke air minum atau makanan yang kamu konsumsi.
Sementara itu, gejalanya cenderung berkembanga secara bertahap. Biasanya gejala muncul satu hingga tiga minggu setelah terpapar penyakit. Gejala awal meliputi:
- Demam rendah tapi perlahan meningkat setiap hari, kemungkinan mencapai 40,5 derajat Celsius.
- Sakit kepala.
- Lemah dan lelah.
- Nyeri otot.
- Berkeringat banyak.
- Batuk kering.
- Kehilangan nafsu makan.
- Berat badan turun.
- Diare atau sembelit.
- Ruam.
- Perut terasa bengkak.
Obat tipes biasanya memerlukan antibiotik sebagai salah satu metode pengobatan utama. Ini Obat Penyakit Tipes yang Biasanya Diresepkan Dokter.
Jika pada gejala awal tidak ditangani segera, maka gejala dapat bertambah, yaitu berupa:
- Mengigau
- Terbaring lemah dengan mata setengah tertutup.
- Komplikasi yang mengancam jiwa dapat berkembang pada saat ini.
Pada beberapa orang, gejala dapat kambuh lagi hingga dua minggu setelah demam mereda.
Itulah yang perlu diketahui tentang perbedaan demam tifus dan demam tifoid. Semoga nantinya kamu tidak salah lagi dalam membedakannya.
Jika mengalami gejala dari salah satu kondisi di atas, segeralah hubungi dokter melalui Halodoc, lebih mudah dan praktis.
Apabila kamu atau orang tersayang Mengidap Demam Tifoid? Segera Hubungi Dokter Ini di Halodoc.Kamu juga bisa melakukan pemeriksaan kesehatan di rumah melalui Halodoc Home Lab✔️ yang tersedia di Jabodetabek dan Surabaya. Klik banner di bawah ini untuk memilih layanan yang kamu butuhkan.