Jangan Disepelekan, Trombositosis Bisa Sebabkan DVT
Halodoc, Jakarta - Apakah kamu pernah mendengar keluhan kesehatan bernama trombositosis? Trombositosis adalah kondisi ketika kadar trombosit terlampau tinggi dalam darah. Trombosit merupakan sel darah yang berfungsi untuk menghentikan pendarahan dengan cara membentuk gumpalan pada darah.
Masalahnya, terlalu banyak trombosit di dalam darah dapat menyebabkan seseorang berpotensi mengalami stroke, serangan jantung, atau terdapat gumpalan pada pembuluh darah. Trombositosis juga dapat menyebabkan terjadinya deep vein thrombosis atau DVT. Apa yang menjadi penyebabnya?
Baca Juga: Ketahui Komplikasi yang Disebabkan Trombositosis
Gegara Gumpalan Darah
Selain menyebab komplikasi stroke atau serangan jantung, trombositosis yang parah dapat menyebabkan deep vein thrombosis. DVT merupakan penggumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh darah vena dalam. Pada kebanyakan kasus, DVT terbentuk di paha atau betis, tapi juga bisa di pembuluh darah bagian tubuh lain.
Ingat, trombositosis ini bisa menyebabkan gumpalan darah. Gumpalan darah yang terbentuk di pembuluh darah ini menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Nah, penyumbatan pembuluh darah vena pada tungkai dapat menyebabkan terjadinya DVT.
Andaikan penyumbatan terjadi pada pembuluh darah otak, maka ujung-ujungnya bisa menyebabkan stroke. Apabila sumbatan tersebut terjadi pada pembuluh darah di jantung, maka dapat berkembang menjadi serangan jantung.
Ketika sumbatan tersebut terjadi pada paru-paru, maka dapat menyebabkan emboli paru. Selain itu, sumbatan tersebut juga dapat mengganggu organ-organ penting lain, seperti mata, otak, dan kulit.
Tuh, tidak main-main bukan komplikasi dari trombositosis?
Primer dan Sekunder
Terdapat dua jenis trombositosis yang dapat terjadi, yaitu primer dan sekunder. Pada trombositosis primer atau disebut trombositemia esensial adalah sebuah penyakit ketika sel-sel abnormal pada sumsum tulang menyebabkan peningkatan trombosit. Hal ini tidak dianggap penyakit keturunan meski ditemukan mutasi gen tertentu pada darah atau sumsum tulang.
Sementara itu, trombositosis sekunder adalah respons fisiologis normal terhadap kondisi inflamasi yang terjadi pada trombosit. Trombositosis jenis ini disebabkan oleh kondisi yang mungkin diidap oleh orang tersebut, seperti anemia karena kekurangan zat besi, kanker, peradangan atau infeksi, dan pembedahan yang umumnya adalah pengangkatan limpa.
Kedua kategori tersebut mempunyai perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan risiko yang terjadi untuk terjadinya komplikasi trombotik atau hemoragik untuk trombositosis primer. Sedangkan untuk trombositosis sekunder tidak menyebabkan hal tersebut.
Dari Sakit Kepala sampai Mati Rasa
Seseorang yang mengalami trombositosis pada umumnya tidak menunjukkan gejala atau tanda yang khusus. Gejala dari trombositosis primer yang terjadi pada seseorang pasti berhubungan dengan kondisi yang menyebabkan hal tersebut.
Lalu, seseorang dengan trombositosis sekunder kemungkinan menunjukkan tanda dan gejala yang berhubungan dengan pembekuan darah dan perdarahan, yaitu:
- Sakit kepala.
- Kepala terasa pusing.
- Sakit di dada.
- Merasakan kelemahan.
- Mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki.
Baca Juga: Ketahui Penyebab Seseorang Dapat Terkena Trombositosis
Awasi Penyebab Trombositosis
Hal yang biasanya menyebabkan seseorang mengidap trombositosis adalah gangguan pada sumsum tulang yang memproduksi sel darah merah, sel darah putih, serta trombosit.
Ketika sumsum mengalami produksi yang berlebihan pada trombosit, gumpalan yang terjadi pada darah dapat merusak pembuluh darah. Selain itu, apabila gumpalan tersebut terjadi pada organ penting, dapat menyebabkan komplikasi yang membahayakan nyawa.
Pengobatan Trombositosis
Seseorang yang mengidap trombositosis mungkin tidak menimbulkan gejala. Jadi, cara pengobatannya adalah melakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi. Seseorang yang mengidap trombositosis sekunder terbilang jarang yang perlu mendapat pengobatan.
Apabila gangguan tersebut menunjukkan gejala tertentu, salah satu cara untuk mengobatinya adalah mengatasi penyakit yang menyebabkan trombositosis terjadi. Seseorang yang mengalami pembekuan darah dapat mengonsumsi aspirin untuk mencegah pembekuan darah. Aspirin dengan dosis rendah tidak menyebabkan efek samping, seperti sakit perut atau perdarahan.
Baca Juga: Jika Tidak Ditangani, Trombositosis Bisa Sebabkan TIA
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Kamu juga bisa membeli obat atau vitamin untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan, sehingga tidak perlu repot keluar rumah. Sangat praktis, bukan?
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Thrombocytosis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Disease and Conditions. Thrombocytosis
National Heart, Lung, and Blood Institute. Diakses pada 2021. Thrombocythemia and Thrombocytosis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan