Jangan Diabaikan, Kenali 5 Gejala Radang Usus Colitis
“Colitis ulserativa menjadi bagian dari inflammatory bowel disease atau IBD. Gejala radang usus colitis meliputi sakit perut, diare, BAB berdarah, demam, anemia, dan tubuh kelelahan.”
Halodoc, Jakarta – Diare berkepanjangan dan sakit perut bisa menjadi tanda dari berbagai masalah kesehatan, tak terkecuali peradangan pada usus besar atau colitis. Gangguan kesehatan ini menyerang organ usus besar lapisan dalam dan rektum. Gejala radang usus colitis sendiri bisa sangat beragam.
Tanpa mendapatkan penanganan, peradangan pada usus besar bisa berkembang menjadi penyakit colitis ulserativa. Ini merupakan kondisi saat colitis telah berupa luka pada lapisan organ usus besar. Jika demikian, pengidap sudah pasti akan merasakan berbagai gejala yang lebih serius.
Gejala Radang Usus Colitis yang Tidak Boleh Diabaikan
Colitis menjadi salah satu jenis inflammatory bowel disease (IBD) atau peradangan pada usus besar. Gejala radang usus colitis sangat bervariasi, bergantung pada seberapa parah penyakit tersebut dan bagian organ pencernaan yang mengalami peradangan.
Akan tetapi, secara umum, berikut ini berbagai tanda dan gejala radang usus colitis yang umum terjadi.
1. Diare
Gejala paling umum dari radang usus colitis adalah diare. Kondisi ini biasanya terjadi karena infeksi parasit, virus, dan bakteri. Tubuh memberikan respons terhadap kuman sebagai bentuk ancaman dan mengirimkan reaksi imunitas, sehingga timbul peradangan.
Sebenarnya, peradangan memiliki efek positif untuk tubuh, karena membantu memerangi infeksi penyebab penyakit. Meski begitu, pada seseorang dengan colitis, peradangan justru membuat organ usus menjadi lebih sering melakukan kontraksi. Hal ini akan membuat air masuk dalam feses yang berujung pada feses menjadi lebih cair.
2. Sakit perut
Selain diare, gejala radang usus colitis lainnya adalah sakit perut. Usus besar yang mengalami peradangan menjadi penyebab utama munculnya rasa sakit tersebut. Saat tubuh mengalami peradangan, jaringan yang mengalami infeksi dapat membengkak dan menstimulasi sel saraf pada area sekitarnya.
Lokasi nyeri juga bisa sangat bervariasi, bergantung pada sumber peradangan paling utama. Biasanya, peradangan pada colitis terjadi pada organ rektum yang lokasinya pada bagian bawah usus besar. Inilah sebabnya, rasa sakit akan berpusat pada perut bagian bawah.
3. Feses berdarah saat buang air besar
Pengidap colitis biasanya tidak hanya menunjukkan gejala diare, tetapi juga feses yang mengeluarkan darah dan nanah ketika buang air besar. Kondisi ini menunjukkan bahwa terdapat luka pada bagian dalam saluran cerna karena peradangan atau colitis ulserativa.
Saat seseorang mengalami buang air besar berdarah, feses yang keluar bisa jadi akan menunjukkan warna merah muda, merah segar, atau kehitaman (melena). Banyak sedikitnya darah yang keluar juga tidak sama pada setiap pengidap, bergantung pada tingkat keparahan penyakit dan lokasi perdarahan.
4. Tubuh demam sebagai gejala radang usus colitis
Demam menjadi tanda bahwa tubuh sedang berjuang untuk melawan infeksi, tidak terkecuali pada seseorang dengan colitis. Gejala radang usus colitis ini terjadi karena otak mengira ada sesuatu yang membahayakan pada tubuh. Alhasil, otak akan memberikan respons dengan meningkatkan suhu tubuh.
Studi dalam jurnal Case Reports in Medicine menyebutkan, sebanyak 40 persen pengidap colitis menunjukkan gejala berupa demam. Gejala ini biasanya akan bertahan selama beberapa hari dan tidak menunjukkan kenaikan suhu tubuh yang terlalu tinggi.
5. Kurang darah atau anemia
Kurang darah atau anemia juga menjadi gejala radang usus colitis yang perlu kamu waspadai. Sebuah studi dalam World Journal of Gastrointestinal Pathophysiology menyebutkan, kurang darah yang muncul pada pengidap radang usus terjadi karena kurangnya zat besi dan sel darah merah.
Hal ini bisa terjadi apabila peradangan yang menyerang usus sampai pada tahap munculnya luka dan memicu perdarahan internal. Jenis anemia ini muncul karena pengidap mengalami kehilangan darah dalam waktu lama, dan mengalami gangguan penyerapan zat besi karena jaringan yang mengalami peradangan.
Jadi, jangan pernah mengabaikan gejala yang tidak biasa pada saluran pencernaan. Sebab, bisa jadi itu menunjukkan adanya masalah serius pada sistem pencernaan tubuh.
Jika kamu membutuhkan informasi lain seputar gejala radang usus colitis, kamu bisa menghubungi Dokter yang Bisa Bantu Pengobatan Radang Usus (Inflammatory Bowel Disease), bisa melalui chat atau video call.
Cek dan download aplikasi Halodoc sekarang juga, ya, gratis dari App Store maupun Play Store.
Referensi:
World Journal of Gastrointestinal Pathophysiology. DIakses pada 2022. Iron deficiency anemia in inflammatory bowel disease.
Case Reports in Medicine. Diakses pada 2022. Ulcerative Colitis Activity Presenting as Fever of Unknown Origin, in a Patient with Longstanding Disease under Continuous Treatment with Mesalazine.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Ulcerative colitis.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Ulcerative Colitis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan