Jamu Beras Kencur, Bolehkah Diberikan pada Balita?
Halodoc, Jakarta - Di Indonesia, minum jamu itu seperti tradisi dan kebiasaan yang melekat sejak zaman nenek moyang hingga kini. Terlebih, Indonesia kaya akan tanaman rempah, sehingga mengolahnya menjadi jamu sebagai obat tradisional sudah bukan lagi jadi hal yang asing. Namun, apakah balita boleh diberi jamu, seperti beras kencur?
Sebenarnya, jika anak sudah lepas dari masa pemberian ASI eksklusif yaitu 6 bulan, boleh-boleh saja diberi jamu, asalkan jumlahnya sedikit. Sebab, pada dasarnya jamu aman dikonsumsi siapa saja, karena terbuat dari bahan alami. Namun, yang perlu diperhatikan adalah dosis pemberiannya yang sebaiknya seperempat dari takaran dosis orang dewasa. Selain itu, penting juga untuk menimbang urgensi kebutuhannya. Apakah benar butuh diberi jamu atau tidak?
Baca juga: Ini Manfaat Kencur untuk Kesehatan
Pemberian Jamu untuk Balita
Seperti dikatakan tadi, soal apakah balita perlu diberi minum jamu beras kencur sebaiknya dikonsultasikan lebih lanjut pada dokter anak. Sebab, meski cenderung aman, pemberian jamu pada balita perlu diperhatikan. Agar lebih jelas, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter tentang pemberian jamu untuk balita.
Jika jamu diracik sendiri di rumah, sebaiknya takarannya diperhatikan. Mengutip Tabloid Nova, Kepala Direktorat Pengawasan Direktorat Pengawasan Obat Tradisional Kementerian Kesehatan, Drs. Ketut Ristiasa, Apt., menganjurkan bahwa anak di bawah usia 12 tahun hanya butuh setengah dari dosis orang dewasa. Sementara untuk anak di bawah usia lima tahun (balita), sebaiknya berikan seperempat dari dosis orang dewasa.
Lalu, jika kamu membeli jamu jadi yang tersedia di pasaran, pastikan mereknya sudah terdaftar dalam Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pada produk jamu kemasan yang berkualitas, biasanya juga ada informasi soal dosis yang dianjurkan untuk bayi, anak, dan orang dewasa. Pastikan kamu mengikuti dosis yang disarankan, ya.
Baca juga: Tips Mengolah Kencur untuk Atasi Penyakit
Ragam Manfaat Jamu Beras Kencur
Salah satu jamu yang populer di Indonesia adalah jamu beras kencur. Jamu ini juga sering diberikan pada anak-anak, karena konon bisa meningkatkan nafsu makan. Seperti namanya, jamu ini dibuat dari racikan beras dan kencur, ditambah beberapa bahan lain seperti asam jawa, jahe, gula jawa, dan daun pandan, sebagai penambah cita rasa.
Lalu, apa saja sih manfaat jamu beras kencur bagi kesehatan? Berikut di antaranya:
1.Meredakan Batuk
Batuk yang tak kunjung sembuh bisa diredakan dengan mengonsumsi jamu beras kencur. Meski begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui cara kerja dan dosis jamu beras kencur yang aman dan efektif untuk mengobati batuk.
2.Menormalkan Kadar Gula Darah
Dalam penelitian yang dilakukan peneliti dari departemen farmasi Universitas Tanjungpura, dilaporkan bahwa jamu beras kencur dapat menurunkan kadar glukosa darah dan mempertahankannya tetap normal. Namun, bukti yang didapat masih berupa penelitian skala kecil dan butuh penelitian lebih lanjut yang berskala besar.
Baca juga: Rutin Konsumsi Kencur, Ini Manfaatnya untuk Tubuh
3.Mengatasi Diare
Manfaat jamu beras kencur untuk mengatasi diare dimuat dalam International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. Dalam jurnal tersebut, diungkapkan bahwa kencur dapat membantu meredakan gejala diare berkat kandungan zat sitotoksik dan antibakterinya yang melimpah. Namun, studi ini baru dilakukan pada hewan, sehingga perlu penelitian lebih lanjut pada manusia.
Selain tiga manfaat tersebut, jamu beras kencur juga dipercaya bisa meningkatkan nafsu makan anak, mengatasi pegal-pegal, sakit perut, dan keluhan kesehatan lainnya. Namun memang, lagi-lagi, penelitian tentang manfaat jamu beras kencur ini masih sangat minim. Jadi, sebaiknya jangan andalkan jamu beras kencur saja untuk mengatasi penyakitmu. Konsultasikan ke dokter agar bisa mendapatkan diagnosis yang pasti.