Jadi Penyakit Endemik, Ini 5 Fakta Demam Keong

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 Februari 2023

“Demam keong merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing yang disebarkan oleh siput air tawar. Seseorang bisa terinfeksi penyakit ini bila melakukan kontak dengan air yang terkontaminasi.”

Jadi Penyakit Endemik, Ini 5 Fakta Demam KeongJadi Penyakit Endemik, Ini 5 Fakta Demam Keong

Halodoc, Jakarta – Sulawesi Tengah saat ini sedang dilanda wabah penyakit demam keong. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI, sudah ada lebih dari 200 orang yang terkena penyakit tersebut.

Demam Keong adalah penyakit endemik yang hanya ada di Sulawesi Tengah, yaitu di Kabupaten Poso dan Sigi. Sesuai dengan namanya, penyakit ini terjadi akibat infeksi cacing parasit yang disebarkan oleh keong atau siput air. Yuk, ketahui beberapa fakta mengenai demam keong di sini agar bisa mewaspadainya.

Fakta Demam Keong

Berikut fakta-fakta penting mengenai penyakit ini, mulai dari cara penyebaran penyakit hingga pencegahan yang perlu kamu ketahui:

1. Penyakit parasit paling mematikan kedua setelah malaria

Dalam dunia medis, penyakit ini dikenal juga sebagai schistosomiasis. Ini merupakan penyakit yang paling banyak ditemukan di negara-negara tropis, seperti Afrika, beberapa bagian Amerika Selatan, dan Asia.

Sayangnya, penyakit ini dianggap sebagai penyakit tropis terabaikan (NTD). Padahal dampak yang bisa disebabkan olehnya tidak main-main.

Ketika terinfeksi oleh cacing, parasit tersebut bisa tetap tinggal dalam tubuh selama bertahun-tahun dan merusak berbagai organ, seperti kandung kemih, ginjal dan hati. 

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dari segi dampak, penyakit ini menempati urutan kedua setelah malaria sebagai penyakit parasit yang paling mematikan.

2. Menular melalui air yang terkontaminasi

Penyakit ini terjadi akibat infeksi cacing darah dari genus schistosoma. Ada tiga jenis cacing tersebut yang paling sering menginfeksi manusia, yaitu Schistosoma mansoni, S. haematobium, dan S. japonicum.

Cacing tersebut bisa kamu temukan pada siput air tawar dan seseorang bisa terinfeksi schistosoma ketika cacing yang masih dalam bentuk larva menembus kulit saat orang tersebut kontak dengan air yang terkontaminasi.

Di dalam tubuh, larva berkembang menjadi cacing dewasa dan pengidap schistosomiasis bisa mencemari sumber air tawar dengan feses atau urine yang mengandung telur parasit.

Nah, siput atau keong yang membawa parasit ini hidup di air tawar, seperti sungai, danau, waduk, atau kolam. Mandi dengan air langsung dari danau atau sungai yang tidak tersaring bisa menyebabkan kamu terinfeksi penyakit tersebut.

Bersentuhan dengan air yang tercemar, seperti saat berenang, bermain air, juga bisa menyebabkan kamu tertular penyakit ini. Namun, cacing tersebut tidak ditemukan di laut atau kolam renang yang mengandung klorin.

3. Gejala yang perlu kamu waspadai

Kebanyakan orang tidak mengalami gejala saat awal terinfeksi demam keong. Tanda dan gejala awal (yang bisa dalam beberapa hari setelah terinfeksi) mungkin adalah gatal dan ruam kulit.

Gejala selanjutnya yang bisa terjadi dalam 30-60 hari setelah terinfeksi, antara lain:

  • Demam.
  • Panas dingin.
  • Batuk.
  • Nyeri otot dan nyeri.

Bila tidak diobati dalam waktu lama, gejala bisa berkembang menjadi lebih parah, seperti:

Sakit perut.

  • Pembesaran hati (hepatomegali).
  • Darah dalam urine yang juga disebut hematuria.
  • Kesulitan atau nyeri saat buang air kecil (disuria).
  • Darah dalam feses (kotoran) atau disebut juga hematochezia.
  • Keguguran.

Schistosomiasis kronis (tahan lama) bisa membuat kamu lebih mungkin mengembangkan bekas luka pada hati atau kanker kandung kemih.

Dalam kasus yang jarang terjadi, telur bisa menyebar ke otak atau sumsum tulang belakang. Bila hal itu terjadi, pengidap bisa mengalami kejang, lumpuh, atau radang sumsum tulang belakang.

4. Pengobatan demam keong

Kabar baiknya, penyakit ini bisa sembuh dengan obat cacing resep bernama praziquantel. Obat ini akan dokter berikan dalam bentuk pil dan biasanya untuk satu hari saja.

Namun, praziquantel paling efektif ketika cacing sudah tumbuh sedikit lebih besar. Jadi, pengobatan mungkin perlu pengidapnya ulangi beberapa minggu setelah dosis pertama.

5. Cara mencegah demam keong

Sampai saat ini, belum ada vaksin yang bisa mencegahnya. Jadi, sebaiknya hindarilah beraktivitas di kolam, danau atau sungai air tawar di daerah yang mungkin memiliki siput dan parasit penyebab schistosomiasis. Hindari juga mengonsumsi air mentah dan pastikan air yang kamu minum sudah matang.

Itulah beberapa fakta mengenai demam keong yang perlu kamu ketahui. Untuk mendapatkan obat dan vitamin yang kamu butuhkan untuk mengatasi masalah kesehatanmu, gunakan saja aplikasi Halodoc.

Jadi, tidak perlu repot-repot keluar rumah. Tinggal order lewat aplikasi dan pesananmu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Parasites – Schistosomiasis.
World Health Organization. Diakses pada 2023. Schistosomiasis.
National Health Service. Diakses pada 2023. Schistosomiasis (bilharzia).
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Schistosomiasis

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan