Inilah yang Dialami Tubuh saat Mengidap Endometriosis
Halodoc, Jakarta - Terdapat beragam penyakit yang bisa menghantui organ reproduksi wanita, salah satunya endometriosis. Endometriosis merupakan kondisi saat jaringan (endomentrium) yang membentuk lapisan di dalam dinding rahim, tumbuh di luar rahim. Jaringan ini bisa tumbuh di saluran telur, indung telur, usus, vagina, atau rektum.
Jangan sekali-kali menyepelekan kondisi ini. Alasannya simpel, endometriosis bisa menimbulkan dampak yang tidak main-main. Lantas, apa sih dampak endometriosis bagi tubuh?
Baca juga: Nyeri Haid Tak Tertahankan, Tanda Endometriosis?
Beragam Keluhan Bisa Muncul
Seseorang yang mengalami endometriosis umumnya akan mengalami nyeri hebat perut bagian bawah dan sekitar panggul, yang berhubungan dengan menstruasi. Umumnya wanita memang akan merasakan nyeri haid, tetapi nyeri pada pengidap endometriosis lain lagi. Dengan kata lain bisa lebih parah, bahkan meningkat seiring waktu.
Selain itu, gejala atau keluhan lain yang bisa muncul seperti:
- Diare, mual, sembelit, dan mudah lelah selama menstruasi.
- Volume darah yang berlebih saat menstruasi.
- Sakit saat buang air besar atau buang air kecil.
- Kram perut, satu sampai dua minggu selama menstruasi.
- Pendarahan di luar menstruasi.
Menghalangi Sel Telur Bertemu Pasangannya
Dalam keadaan normal, endomentrium ini akan menebal ketika wanita mengalami ovulasi. Kondisi ini merupakan persiapan agar calon janin dapat menempel pada rahim jika terjadi pembuahan. Namun, andaikan tak ada pembuahan, endometrium yang sudah menebal akan luruh dan keluar dalam bentuk darah (haid).
Nah, ketika seseorang mengidap penyakit ini, jaringan yang sudah mengalami proses penebalan itu ikut meluruh saat fase menstruasi. Masalahnya, karena letaknya di luar rahim, darah tersebut bisa mengendap dan tak dapat keluar dari dalam tubuh. Alhasil, sisa-sisa endometrium akan mengendap di sekitar organ reproduksi.
Awas, kondisi ini lama-kelamaan bisa menimbulkan jaringan parut, iritasi, peradangan, kista, hingga gangguan kesehatan lainnya. Endometriosis bisa terjadi pada wanita dengan segala usia. Namun, penyakit ini umumnya lebih sering terjadi pada wanita yang berusia di antara 30–40 tahun.
Di samping itu, endometriosis yang dibiarkan tanpa penanganan yang tepat bisa memicu komplikasi, yaitu infertilitas atau gangguan kesuburan. Endometriosis ini bisa menutupi tuba falopi, sehingga menghalangi sel telur bertemu dengan pasangannya, sperma. Bahkan, endometriosis juga bisa merusak sel telur dan sperma, meski kasusnya jarang terjadi.
Hal yang perlu diingat, kira-kira sepertiga hingga setengah pengidap endometriosis, diketahui mengidap gangguan kesuburan. Tuh, bikin ngeri kan?
Baca juga: Anjuran Pola Makan bagi Wanita Pengidap Endometriosis
Timbul Nyeri Hebat saat Menstruasi
Ketika seseorang mengidap endometriosis, umumnya mereka akan mengalami beragam gejala. Gejala yang paling sering muncul adalah rasa sakit yang luar biasa saat menstruasi. Enggak cuma itu, ada pula beberapa wanita yang merasakan sakit saat buang air kecil dan besar, atau saat berhubungan intim.
Dalam beberapa kasus, endometriosis juga bisa menyebabkan nyeri yang menjalar dari perut bagian bawah, punggung, hingga kaki. Bahkan, beberapa wanita juga bisa mengalami gejala berupa kram yang disertai dengan mual, muntah, dan diare.
Hal yang bikin resah lagi, gejala penyakit ini juga bisa ditandai dengan pendarahan menstruasi yang berlebihan atau perdarahan pada tinja dan urine.
Tak cuma itu saja, endometriosis yang tak ditangani bisa menimbulkan beragam komplikasi yang merugikan tubuh. Mulai dari adhesi, kista ovarium, hingga kanker ovarium. Tuh, seram kan?
Mau tahu lebih jauh mengenai endometriosis? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions. Endometriosis.
Healthline. Diakses pada 2020. Endometriosis.
The American College of Obstetricians and Gynecologists. Diakses pada 2020. Endometriosis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan